Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Kepariwisataan (JK)

Mutu Sensori dan Preferensi Konsumen dari Coklat Lokal Khas Kulon Progo, Jawa Tengah, Indonesia Selvi Novianti; Sandra Sanggramasari; Made Citra Yuniastuti; Tristy Firlyanie Lutfhi; P.Jessica Josary
Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Politeknik Pariwisata NHI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34013/jk.v6i1.635

Abstract

Kecamatan Kalibawang yang berada di Kabupaten Kulon Progo, Jawa Tengah, memiliki produk unggulan berupa coklat khas setempat yang dihasilkan oleh Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis (WonDis). Berbagai produk olahan coklat telah dipasarkan secara umum seperti coklat pegagan, merupakan produk olahan coklat dan daun pegagan, serta dark chocolate 80% yang dikenal dengan merek coklat WonDis. Namun, untuk dapat masuk ke dalam persaingan yang kompetitif, diperlukan inovasi yang berlandaskan kepada keinginan konsumen, mengingat banyak sekali produk olahan coklat lainnya baik impor maupun lokal yang telah lama dikenal oleh masyarakat. Seperti coklat Monggo dan coklat Delicacao yang dijadikan sebagai pembanding dalam penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meneliti mutu sensori dari coklat Wondis khas Kulon Progo, lalu mencari preferensi konsumen terhadap coklat tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui teknik analisis Quantitative Descriptive Analysis (QDA). Data yang diolah diambil dari observasi, studi literatur, uji panelis dengan melibatkan 20 orang panelis semi terlatih, wawancara semi terstruktur kepada dua orang panelis ahli, serta uji hedonik oleh 40 orang konsumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa coklat pegagan dari wondis memiliki perbedaan yang paling signifikan dibandingkan dengan ketiga produk coklat lainnya dalam aspek sweet aroma, greasiness, sweetness dan tobacco. Sementara itu, dark chocolate 80% WonDis memiliki preferensi konsumen yang tinggi karena memiliki kadar rasa pahit yang lebih dapat diterima oleh konsumen sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi olahan produk turunan baru dari coklat tersebut.