Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN UMKM SEBAGAI PENUNJANG PENINGKATAN PARIWISATA DI DAERAH PESISIR DI KELURAHAN KEDUNGCOWEK Roziana Febrianita; Rizki Suma Pratama; Julia Dwi Budiasih; Fernanda Bagas Musa; Taufiq Ismail
KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): KARYA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya hubungan yang saling membutuhkan antara UMKM dan pengembangan sektor pariwisata karena kegiatan UMKM dapat mendukung sektor pariwisata dalam hal layanan dan produk kepada wisatawan. Sedangkan sektor pariwisata dapat menyediakan dan memberikan lebih banyak calon pembeli bagi para UMKM di daerah sekitar wisata tersebut. Sektor pariwisata juga dapat meningkatkan peluang bisnis untuk para pembisnis lokal serta masyarakat maupun menyediakan tempat refresing bagi masyarakat baik lokal maupun mancanegara. oleh karena itu, pengembangan sektor pariwisata dan pertumbuhan UMKM saling terkait karena kegiatan mereka saling melengkapi. Tujuan dari KKNT sendiri untuk membantu mengembangkan potensi wisata yang ada di kelurahan Kedungcowek maupun para UMKMnya. Selain itu kami juga berfokus pada pengembangan UMKM yang ada di Kedungcowek, Dalam kegiatan ini kami mempunyai 4 tahapan kegiatan yaitu 1. Survei, 2. Sosialisasi, 3 Pelatihan, dan 4 Monitoring. Dengan berbagai program pelatihan dan pendampingan yang telah kami berikan, harapan kami semoga UMKM yang ada di Kedungcowek bisa lebih maju serta menjadi penunjang pariwisata yang ada di sana dan bisa menaikkan perekonomian di wilayahnya.
PEMENTASAN WAYANG KONTEMPORER PANCA SATRIA SEBAGAI UPAYA EDUKASI NILAI BELA NEGARA KEPADA ANAK USIA DINI Mahimma Romadhona; Aileena S.C.R.E.C; Roziana Febrianita
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 28, No 4 (2022): OKTOBER-DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v28i4.39037

Abstract

Pembelajaran dan penanaman karakter yang bermuatan nilai-nilai Bela Negara perlu dilakukan sejak dini, dimulai dari usia 5 tahun atau usia pra sekolah. Pendidikan karakter bagi anak usia dini dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan agar dapat menjadi kebiasaan baik ketika kelak anak dewasa atau pada jenjang pendidikan selanjutnya. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah kurangnya pengetahuan anak-anak tentang nilai-nilai bela negara dan kurangnya pengetahuan mereka tentang kesenian wayang. Oleh karena itu diperlukan sebuah penyuluhan tentang nilai-nilai bela negara kepada anak Taman Kanak-Kanak dengan cara sederhana, menarik dan atraktif yaitu melalui storytelling menggunakan media wayang. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan anak-anak tentang nilai-nilai bela negara dan mengenalkan kesenian wayang kepada anak-anak. Desain karakter wayang yang digunakan bernama Panca Satria, yaitu 5 pahlawan cilik berkarakter bela negara yang merupakan hasil luaran Riset Dasar peneliti. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di TK Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya yang berlokasi di Taman Bhaskara No.1, kecamatan Mulyorejo, Surabaya. Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan anak usia dini khususnya anak TK dapat mengenal nilai bela negara sejak dini sebagai bentuk kecintaan terhadap tanah air Indonesia.
#WomanWorld Post-Feminism? Textual Analysis: Comic Series #WomanWorld on Instagram Account @aminder_d Augustin Mustika Chairil; Roziana Febrianita; Kusnarto Kusnarto; Dwimas Rina
JCommsci - Journal of Media and Communication Science Vol. 6 No. 2 (2023): Vol 6 Issue 2 2023
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcommsci.v6i2.207

Abstract

#WomanWorld is an instagram comic series created by @aminder_d with the sci-fi comedy genre by presenting the lives of a group of women who struggle for their survival in the post-extinction world of men. The #WomanWorld comic presents a series of characters who represent freedom of expression by carrying the feminist concept from the first wave to the post-feminist phase. With technology and social media networks, as well as the fourth wave feminism movement has been started, this study examines the extent of the content of feminism and post-feminism in this comic. Netnography and Textual Analysis are a method to know which one is Feminism and Post-feminism contained in this comic. This article shows how the storyline and characters in comics represent the concept of first to third wave feminism. By using post-feminism conceptual dialogue, this comic reverses its axis by creating an understanding that the desired world of women has been created, women are no longer struggling to get choices of life.
Analisis Rekonstruksi Makna dan Kekuasaan dalam Pidato Rocky Gerung pada Kanal MimbarTube Ghozali Bayu Eka Samudra; Roziana Febrianita
Journal Education Innovation (JEI) Vol. 2 No. 2 (2024): JEI - APRIL
Publisher : Yayasan Perguruan Kampus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Job Creation Law has become a controversial topic and has given rise to various problems in society. Political and social dynamics continue to change, speeches from public figures are important because they can influence public opinion, shape perceptions, and mobilize the masses. One figure who is known for raising socio-political issues with a provocative perspective is Rocky Gerung. The aim of this research is to analyze the reconstruction of meaning and power in the context of workers' struggles in Rocky Gerung's speech which was broadcast via the MimbarTube channel " Pidato Panas Rocky Gerung Bersama Aliansi 1 Juta Buruh". This research adopts Teun A. Van Djik's Critical Discourse Analysis. This type of research uses qualitative with a critical approach. The data collection technique was carried out by storing and collecting data related to Rocky Gerung's heated speech with the alliance of 1 million workers. The research results show that Rocky Gerung's speech was delivered in simple language and strong rhetoric in the context of workers' dissatisfaction with the Omnibus Law policy and a government that did not side with the interests of the people, but instead colluded with capitalist forces. Rocky Gerung uses his intellectual authority to reconstruct the meaning of workers' struggle as something legitimate and necessary in the face of injustice achieved through collective action