Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan

Penetapan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada Air Tanah Pemukiman Di Sekitar Setu Pedongkelan Depok Yuli Kristianingsih; Masdianto Masdianto; Augi Mardikawati
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 7, No 2 (2021): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v7i2.686

Abstract

Air merupakan sumber daya alam  yang harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan manusia serta makhluk hidup  lain. Kualitas air tanah yang digunakan masyarakat kurang memenuhi persyaratan air bersih secara kimia. Kadar besi (Fe) dan mangan (Mn) pada air tanah dalam jumlah tinggi akan menyebabkan berbagai macam penyakit. Tujuan  penelitian ini  untuk mengetahui kadar besi (Fe) dan mangan (Mn)  pada air tanah pemukiman warga di sekitar Setu Pendongkelan.Metode pemeriksaan menggunakan spektrofotometer UV dengan jumlah 20 sampel air tanah pemukiman warga di sekitar Setu Pendongkelan. Hasil uji kuantitatif kadar besi (Fe) antara 0,05-0,50 mg/L dan kadar mangan (Mn)  antara 0,22-1,70 mg/L. Kadar besi (Fe)  air tanah pemukiman warga sekitar Setu Pedongkelan berjarak 50 M-150 M dari tengah Setu masih memenuhi kadar maksimum kualitas air bersih  sebesar 1,0 mg/L . Kadar mangan (Mn) 5 sampel air tanah pemukiman warga sekitar Setu Pedongkelan Berjarak 50 M-100 M dari tengah Setu tidak memenuhi dan 4 sampel berjarak 100 M-150 M dari setu memenuhi kadar maksimum kualitas air bersih sebesar 0,5 mg/L. Jarak batas minimum sesuai persyaratan sumur bor untuk pemukiman 150 M dari Setu Pedongkelan. Masyarakat dapat menampung air sebelum digunakan untuk mengurangi kadar besi dan mangan pada air tanah tersebut. Kata kunci       : Air Tanah, Besi (Fe), Mangan (Mn), Spektrofotometri.
Uji Daya Hambat Ekstrak Jintan Hitam (Nigella Sativa) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 Zuraida Zuraida; Masdianto Masdianto; Haniefa Zhuhruful Jannah
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 8, No 1 (2022): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v8i1.872

Abstract

Pengobatan dengan menggunakan obat herbal kini sudah menjadi aternatif pengobatan, sebab obat herbal sudah dikenal dan digunakan di seluruh dunia oleh hampir seluruh masyarakat. Penggunaan tanaman obat dapat juga merupakan untuk mengurangi resistensi antibiotik. Penggunaan Jintan Hitam sudah banyak dipercaya oleh masyarakat dapat menyembuhkan dan menyehatkan tubuh. Ekstrak Jintan hitam mengandung senyawa-senyawa aktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian ini, peneliti ini ingin membuktikan kemampuan daya hambat ekstrak jintan hitam terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri penyebab infeksi kulit dan nosokimial. Jenis penelitian yang digunakan pada peneliti adalah eksperimental. Dalam penelitian ini menggunakan metode cakram disk dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% dan menggunakan Amoxcillin 0,3% sebagai kontrol positif bakteri Staphylococcus aureus dengan pengulangan sebanyak tiga kali, dengan cara merendam cakram disc selama 15 menit pada masing-masing konsentrasi dan menempelkan cakram pada media yang telah di inokulasikan oleh bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Hasil penelitian diperoleh data pada tiap konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% yaitu 11,3 mm, 15,3 mm, 23 mm, 25 mm. Berdasarkan penelitian, data tersebut didapatkan hasil yang signifikan, bahwa ekstrak jintan hitam mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Kata Kunci         :           Ekstrak Jintan Hitam, Daya Hambat, Metode Cakram disk, Staphylococcus aureus
Perbandingan Penurunan Kadar Formalin Pada Cumi Asin Dengan Perlakuan Perendaman Air Hangat dan Air Garam masdianto masdianto; Nining Sugiantari; Yuli Kristianingsih; Oppie Handarisa
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 8, No 2 (2022): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v8i2.1202

Abstract

Cumi – cumi adalah salah satu hasil laut yang mengandung tinggi protein dan menjadi makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat.  Protein yang tinggi pada cumi – cumi dapat mempercepat proses pembusukan. Formalin digunakan untuk memperpanjang umur penyimpanan cumi – cumi. Formalin merupakan bahan yang dilarang penggunaannya dalam bahan makanan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan. Penelitian ini bertujuan  mengetahui perbedaan perlakuan kadar formalin pada cumi asin dengan perendaman air hangat dan air garam.  Metode asam kromatopat untuk uji kualitatif  dan spektrofotometri untuk uji kuantitatif. Jumlah sampel sebanyak  10  cumi asin. Hasil uji kualitatif menunjukkan 5 sampel positif mengandung formalin. Kadar rata-rata formalin tanpa perendaman  0,9670 ppm dan setelah perendaman air hangat 900C selama 15 menit 0,6081 ppm dengan persentasi penurunan kadar formalin  53,1%, kadar rata – rata kadar formalin setelah perendaman air garam 10% selama 15 menit  0,5550 ppm dengan persentase penurunan kadar formalin  49,12%.  Hasil uji t independent didapatkan p value 0,816 0,05 tidak terdapat penurunan kadar formalin yang signifikan pada cumi asin baik dengan perendaman air hangat maupun  air garam. Kadar formalin pada cumi asin dapat diturunkan dengan cara perendaman air hangat dan air garam.  Kata Kunci       : Cumi Asin, Formalin, Perendaman Air Hangat, Perendaman Garam