Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Karet

PENGARUH INTERVAL PENGENDALIAN GULMA DAN APLIKASI HERBISIDA TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA DAN TANAMAN KARET TBM Zulkipli, Zulkipli; Yakup, Yakup; Sodikin, Erizal; Syawal, Yernelis
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 34, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v34i2.237

Abstract

Metode pengendalian gulma yang tidak efektif akan menyebabkan dinamika gulma ke jenis yang lebih sulit dikendalikan dan tertundanya matang sadap 2-3 tahun. Penelitian ini untuk  mengkaji pertumbuhan gulma dan tanaman karet akibat pengaruh berbagai  interval pengendalian dan aplikasi herbisida pada kebun karet TBM. Penelitian dilaksanakan dari Januari 2013 sampai Juni 2014.  Rancangan penelitian Split Plot,  petak utama  adalah perlakuan interval  pengendalian gulma dan perlakuan herbisida sebagai anak petak dengan ulangan 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan  gulma daun lebar  lebih dominan  (SDR 52,76%) dari gulma sempit (SDR 47,24%) di awal penelitian (pra perlakuan). Bobot kering dan penutupan gulma lebih rendah, pada  interval pengendalian lebih singkat. Bobot kering gulma antar petak perlakuan berbeda nyata  pada Juni dan Desmber 2013.  Bobot kering dan penutupan gulma terendah  pada perlakuan  glifosat + metil metsulfuron  yang tertinggi pada perlakuan ditebas dan kontrol. Bobot kering dan penutupan gulma selalu berbeda nyata antara perlakuan glifosat + metil metsulfuron dengan perlakuan ditebas dan kontrol. Perlakuan herbisida campuran parakuat + metil metsulfuron menghasilkan pertumbuhan lilit batang karet lebih baik (17,9 cm) dibanding  perlakuan glifosat + metil metsulfuron (16,9 cm). Pertumbuhan lilit batang tanaman karet  sangat dipengaruhi  bobot kering  gulma dengan nilai koefisien diterminasi  R2  = 0,82. Dapat disimpulkan bahwa perlakuan herbisida  glifosat + metil metsulfuron lebih efektif menekan pertumbuhan gulma dan  pertumbuhan  lilit batang  karet sangat dipengaruhi bobot kering  gulma yang membentuk pola hubungan pertumbuhan negatif.
PENGARUH INTERVAL PENGENDALIAN GULMA DAN APLIKASI HERBISIDA TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA DAN TANAMAN KARET TBM Zulkipli Zulkipli; Yakup Yakup; Erizal Sodikin; Yernelis Syawal
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 34, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v34i2.237

Abstract

Metode pengendalian gulma yang tidak efektif akan menyebabkan dinamika gulma ke jenis yang lebih sulit dikendalikan dan tertundanya matang sadap 2-3 tahun. Penelitian ini untuk  mengkaji pertumbuhan gulma dan tanaman karet akibat pengaruh berbagai  interval pengendalian dan aplikasi herbisida pada kebun karet TBM. Penelitian dilaksanakan dari Januari 2013 sampai Juni 2014.  Rancangan penelitian Split Plot,  petak utama  adalah perlakuan interval  pengendalian gulma dan perlakuan herbisida sebagai anak petak dengan ulangan 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan  gulma daun lebar  lebih dominan  (SDR 52,76%) dari gulma sempit (SDR 47,24%) di awal penelitian (pra perlakuan). Bobot kering dan penutupan gulma lebih rendah, pada  interval pengendalian lebih singkat. Bobot kering gulma antar petak perlakuan berbeda nyata  pada Juni dan Desmber 2013.  Bobot kering dan penutupan gulma terendah  pada perlakuan  glifosat + metil metsulfuron  yang tertinggi pada perlakuan ditebas dan kontrol. Bobot kering dan penutupan gulma selalu berbeda nyata antara perlakuan glifosat + metil metsulfuron dengan perlakuan ditebas dan kontrol. Perlakuan herbisida campuran parakuat + metil metsulfuron menghasilkan pertumbuhan lilit batang karet lebih baik (17,9 cm) dibanding  perlakuan glifosat + metil metsulfuron (16,9 cm). Pertumbuhan lilit batang tanaman karet  sangat dipengaruhi  bobot kering  gulma dengan nilai koefisien diterminasi  R2  = 0,82. Dapat disimpulkan bahwa perlakuan herbisida  glifosat + metil metsulfuron lebih efektif menekan pertumbuhan gulma dan  pertumbuhan  lilit batang  karet sangat dipengaruhi bobot kering  gulma yang membentuk pola hubungan pertumbuhan negatif.