Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

Prevalensi Penurunan Visus Akibat Kelainan Refraksi Selama Perkuliahan Online Masa Pandemi Covid-19 Robinson Paulinus Sihombing; Sentosa Barus; Sri Sudewi Pratiwi Sitio
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 4, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v4i2.4578

Abstract

Penyakit refraksi adalah kelainan refraksi cahaya pada mata, sehingga cahaya tidak terfokus pada retina atau makula. Jika daya biasnya tidak seperti ini, maka cahaya akan lebih fokus pada bagian depan retina (misalnya rabun jauh, rabun jauh), dan dengan kaca mata negatif, atau fokus pada bagian belakang retina, seperti hyperopia (rabun dekat), yang membutuhkan penggunaan lensa. Pelaksanaan perkuliahan secara langsung di tengah Pandemi Covid-19 pasti sangat beresiko dalam penularan virus Covid-19. Perkuliahan online pastinya menjadi alternatif agar kegiatan pendidikan tetap dapat berlangsung tanpa harus melanggar protokol kesehatan, namun kegiatan perkuliahan online yang secara otomatis meningkatkan penggunaan gadget juga perlu untuk dikaji secara serius untuk menghindarkan penurunan vision pada Mahasiswa selama menjalani perkuliahan online. Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi referensi bagi penetapan jadwal perkuliahan yang tepat dan sesuai tanpa menimbulkan kelainan refraksi dan berujung pada penurunan visus mahasiswa yang mengikuti perkuliahan online. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah studi Observasional dengan desain crossectional terhadap 84 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Deli Husada, Deli Tua yang bertujuan untuk menganalisis Prevalensi Penurunan Visus Akibat Kelainan Refraksi selama perkuliahan online masa Pandemi Covid-19. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling, dimana sampel penelitian diambil secara merata pada 3 tingkatan studi mahasiswa yaitu masing-masing sebanyak 28 responden pada setiap tingkatan studi. Setelah pelaksanaan Perkuliahan daring pada 84 orang responden terdapat 30 orang (35,7%) responden yang mengalami Penurunan Visus Akibat Kelainan Refraksi selama perkuliahan online masa Pandemi Covid-19.
Pengelolaan Tim Emergensi RS Dalam Keselamatan Pasien (Covid dan Non-Covid) Sentosa Barus; Robinson Paulinus Sihombing
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 4, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v4i2.4579

Abstract

Pandemi COVID-19 adalah tantangan terbesar bagi sistem kesehatan di seluruh dunia saat ini. Rumah sakit di Indonesia dihadapkan pada pengembangan surge capacity agar kebutuhan pelayanan medis yang meningkat dapat dipenuhi dengan baik. Wabah COVID-19 yang berkembang pesat di Indonesia mengharuskan semua rumah sakit untuk dapat beradaptasi dengan cepat dan memastikan pelayanan yang aman bagi pasien maupun petugas kesehatan. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memastikan pasien dengan atau tanpa COVID-19 yang mengalami henti jantung mendapatkan kesempatan untuk selamat tanpa membahayakan keselamatan penolong yang tentunya akan dibutuhkan untuk merawat pasien - pasien berikutnya. Ditambah dengan COVID-19 yang sangat menular, hal ini tentunya menimbulkan tantangan tersendiri dalam hal respon emergensi dan mungkin mempengaruhi angka morbiditas maupun mortalitas. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah crossectional study pada 13 orang perawat TIM Emergency khusus penanganan Covid-19 dan 15 orang perawat TIM Emergency untuk kasus normal di RSUD Sembiring, Deli Tua yang bertujuan untuk menganalisis Pengelolaan Tim Emergensi RS dalam Keselamatan Pasien (COVID dan Non-COVID). Data primer Data yang di peroleh langsung dari responden  melalui wawancara dengan menggunakan  instrumen (kuesioner) . Data sekunder berupa data kepegawaian dari RSUD Sembiring, Deli Tua. Ada hubungan komponen Personel dengan pengelolaan Tim Emergensi RS dalam Keselamatan Pasien (COVID dan Non-COVID). Ada hubungan SOP dan legal aspect dengan pengelolaan Tim Emergensi RS dalam Keselamatan Pasien (COVID dan Non-COVID). Ada hubungan ketersediaan sarana dengan pengelolaan TIM Emergensi RS dalam Keselamatan Pasien (COVID dan Non-COVID).
Pengaruh Intervensi Trik 20-20-20 Terhadap Penurunan Gejala Computer Vision Syndrome Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Deli Husada Rawalven Purba; Sentosa Barus; Fithri Handayani Lubis
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 4, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v4i2.4576

Abstract

Diberlakukannya kuliah online pada masa Pandemi Covid-19 secara otomatis meningkatkan intensitas penggunaan perangkat gadget, baik itu ponsel, laptop, komputer, TV dan sejenisnya. Salah satu yang sering terjadi akibat penggunaan gadget yang berlebihan yaitu Computer vision syndrome (CVS) merupakan salah satu masalah pada mata yang menyebabkan gangguan mata yang serius.. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah quasi eksperiment dengan pendekatan one group sample terhadap 74 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat untuk menganalisis Pengaruh Intervensi Trik 20-20-20 terhadap Penurunan Gejala Computer Vision Syndrome. Pada Computer Vision Syndrome variabel gejala okular setelah mendapatkan Intervensi Trik 20-20-20 terdapat 65 orang responden yang mengalami penurunan gejala okular , tidak ada responden yang mengalami kenaikan gejala okular, 5 orang responden tidak mengalami perubahan gejala okular. Pada Computer Vision Syndrome variabel gejala visual setelah mendapatkan Intervensi Trik 20-20-20 terdapat 18 orang responden yang mengalami penurunan gejala visual, tidak ada responden yang mengalami kenaikan gejala visual, 56 orang mahasiswa yang menjadi responden tidak mengalami perubahan gejala visual. Pada Computer Vision Syndrome variabel gejala Muskuloskeletal setelah mendapatkan Intervensi Trik 20-20-20 terdapat 65 orang responden yang mengalami penurunan gejala Muskuloskeletal, 1 orang responden yang mengalami kenaikan gejala Muskuloskeletal, 8 orang mahasiswa yang menjadi responden tidak mengalami perubahan gejala Muskuloskeletal. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai sig. 0,00 0,05 pada semua variabel sehingga dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh pemberian Intervensi Trik 20-20-20 terhadap Computer Vision Syndrome pada variabel gejala okular, gejala visual dan gejala Muskuloskeletal