Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JURNAL TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Air Minum Isi Ulang Pada Toko SCH harna adianto; Lilik Martanto; Aswar Hanif; Endang Wahyudi
JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi) Vol 10 No 4 (2023): JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) STMIK Global Informatika MDP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35957/jatisi.v10i4.6418

Abstract

Kebutuhan masyarkat terhadap air minum isi ulang dan kemasan yang di dapat lebih mudah dengan biaya terjangkau sekarang ini sangatlah tinggi, selain air minum merupakan kebutuhan primer juga masyarkat lebih memilih air minum isi ulang dibanding harus memasak air tersebut untuk kebutuhan minumnya sehari-hari. Sehingga Penulis perlu melakukan pembahasan pengaturan persediaan bahan baku air minum isi ulang untuk memenuhi kebutuhan dan menghasilkan yang merupakan sumber pendapatan usaha pada toko SCH. Toko SCH merupakan toko yang bertempat didaerah Depok yang bergerak pada bidang reseller yang salah satunya adalah isi ulang air minum. Dalam penerapannya untuk dapat membantu sebuah usaha dalam melakukan perencanaan, permintaan dan menurunkan biaya pembelian barang. Sistem informasi persediaan dapat mengurangi lambatnya pengolahan data dan resiko kesalahan dalam pencatatan, serta menghasilkan laporan dengan cepat. Agar permasalahan umum seperti pencatatan barang masuk, barang keluar, dan kendali untuk memantau jumlah barang dalam penyimpanan, masih dihadapi dengan cara konvensional. Hal ini memperlambat proses kerja dan mempersulit pengambilan keputusan untuk pembelian meterial dasar . Dengan menerapkan Model SDLC Waterfall, dan Metode Bill Of Material (BOM). Hasil akhir sistem yang dibuat bisa memenuhi kebutuhan yang dispesifikasikan. Pengelolaan persediaan barang menjadi lebih mudah dan efisien, karena informasi barang masuk dan keluar dapat tersimpan dalam database. Proses pemantauan terhadap persediaan barang menjadi lebih cepat, karena sistem menghitung data secara otomatis. Kemudahan dalam menghasilkan laporan diharapakan bisa membantu dalam proses pengambilan keputusan pembelian persediaan barang.