S. E. Sukiswo
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang (UNNES), Semarang, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN PENGUKURAN Widodo, S.; Sukiswo, S. E.; D. Putra, N. M.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian materi Besaran dan Pengukuran di beberapa SMP kurang memanfaatkan alat peraga, sehingga hasil belajar siswamasih rendah. Adapun tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan besaran dan pengukurandengan menggunakan model Numbered Head Together (NHT). Penelitian ini adalah berupa penelitian tindakan kelas yangmenggunakan rancangan desain one-shot case study. Data penelitian berupa hasil belajar kognitif diperoleh dari tes, hasil belajarafektif dan psikomotorik diperoleh dari lembar observasi. Analisis data penelitian dengan menghitung nilai gain faktor. Data hasilbelajar siswa dari siklus I, siklus II dan siklus III menunjukkan adanya peningkatan. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwapembelajaran kooperatif model Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Based on the earlier observation showing low students learning achievement of Quantity and Unit material, a classroom actionresearch using one-shot case study design and Numbered Head Together (NHT) model was performed with the aim of increasingthe achievement. The data of affective and psychomotor learning achievement are derived from observation sheet, while those ofcognitive learning achievement was taken from test. From the analysis data using gain factor value, the research shows that there isan increase of learning achievement of the student from one cycle to the next leading to the conclusion that cooperative learningmodel of Numbered Head Together can increase students learning achievement.Keywords: Cooperative learning; Numbered head together; Learning achievement
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Setyorini, U.; Sukiswo, S. E.; Subali, B.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model (PBL) mengajak siswa agar mampu melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sehingga dapatmeningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model Problem BasedLearning pada sub pokok bahasan gerak lurus berubah beraturan yang dapat meningkatkan kempuan berpikir kritis siswa.Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling. Data penelitian berupa kemampuan berpikir kritis siswa diambildengan teknik tes dan praktikum, dengan tes diperoleh hasil 75% siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 7,5% memilikikemampuan sangat kritis. Sedangkan pada praktikum diperoleh hasil sebesar 82,5%. Aspek psikomotorik memiliki rerata 82,75dalam kategori sangat aktif kemudian untuk aspek afektif nilai rerata sebesar 73,38 yang termasuk dalam kategori baik. Simpulanpenelitian ini yaitu model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada subpokok bahasan gerak lurus berubah beraturan. The goal of the research is to gain whether or not an application of Problem Based Learning (PBL) model can improve studentscritical thinking. It is because PBL provides a problem solving activity. Fact, this model can improve the students capability in criticalthinking. The sample of this study was chosen by using simple random sampling technique and the data were collected using testand students activities observation in laboratory. From the data analysis, it is found that 75% students have the critical thinkingability and 7.5% are very critical the thinking. Based on the students activities in the laboratory observation, it is found that 82.75%students are categorized as very active ones and 73.38% students are categorized as enthusiastic ones. It can be concluded thatProblem Based Learning (PBL) model can increase the students critical thinking in learning ununiformly accelerated motion.Keywords: critical thinking; problem solving; Problem Based Learning
PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINS DENGAN PENDEKATAN SETS PADA MATERI CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD Ragil, Z.; Sukiswo, S. E.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh nilai rata-rata dan presentase ketuntasan klasikal siswa yang masih rendah pada matapelajaran sains di SD. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diterapkan pembelajaran sains dengan pendekatan SETS(Science, Environment, Technology, Society). SETS adalah visi atau pendekatan pembelajaran yang memiliki fokus utamamemberikan pengalaman penyelidikan pada siswa untuk mendapatkan pengetahuan yang berkaitan dengan sains, lingkungan,teknologi, dan masyarakat serta kesalingketerkaitannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran sainsdengan pendekatan SETS yang diterapkan, dan mengetahui peningkatan hasil belajar. Data penelitian berupa hasil belajar kognitifdiperoleh dari test, hasil belajar afektif dan psikomotorik diperoleh dari lembar observasi, untuk mengetahui peningkatan hasilbelajar siswa secara keseluruhan digunakan dalam penelitian ini adalah uji gain. Hasil analisis data menunjukkan adanyapeningkatan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapanpembelajaran sains dengan pendekatan SETS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. This research was carried out with the background of low average mark and classical mastery percentage of science subject ofelementary school student. With the purpose of the research of describing science lesson with SETS approach to increase learningachievement, the researcher applies SETS approach in the lesson of light material. The data of cognitive learning achievement isfound by using test, while the affective and psychomotor ones are taken from observation sheets. In order to examine the overalllearning achievement, this study uses gain test. The data analysis shows that there is an improvement of cognitive, affective andpsychomotor learning achievements of student after having the lesson. It is concluded that the application of science lesson withSETS approach can increase the students learning achievement.Keywords: SETS approach, learning achievement, science learning
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE PADA POKOK BAHASAN ALAT- ALAT OPTIK DI SMP Kristianingsih, D. D.; Sukiswo, S. E.; Khanafiyah, S.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 6, No 1 (2010)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran dengan menerapkan model inkuiri dengan metodepictorial riddle pada pokok bahasan alat-alat optik di SMP sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan bagaimanapeningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan alat-alat optik di SMP setelah menggunakan model pembelajaran inkuiridengan metode pictorial riddle. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Data penelitian berupahasil belajar kognitif diperoleh dari test, hasil belajar afektif dan psikomotorik diperoleh dari lembar observasi. Hasil analisis statistikdengan menggunakan uji g terhadap data hasil belajar siswa dari siklus I, siklus II dan siklus III menunjukkan adanya peningkatan.Peningkatan dapat dilihat dari ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif siswa siklus I sebesar 61,92%, kemudian meningkatmenjadi 88,10% pada siklus II dan 97,62% pada siklus III. Ketuntasan hasil belajar afektif siswa siklus I sebesar 76,19%, kemudianmeningkat menjadi 90,48% pada siklus II dan 92,86% pada siklus III. Ketuntasan hasil belajar psikomotorik siswa siklus I sebesar57,14%, kemudian meningkat menjadi 80,95% pada siklus II dan 90,48% pada siklus III. Dari hasil analisis tersebut dapatdisimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri dengan metode dapat meningkatkan hasil belajar siswa.pictorial riddle This research are aimed to study how the learning process employing inquiry model with riddle pictorial method on opticalinstrument topic in JHS can improve students achievement and to improve students achievement after having the model oflearning. The research used classroom action research. The data of cognitive learning achievement improvement was gathered byusing test, while the affective and psychomotor one was derived from observation sheet. The result of statistical analysis shows thatthere is an improvement of learning achievement from cycle I, II and III. The result of classical learning mastery of cognitive aspectin the first cycle is 61.92%, in the second cycle is 88.10% and in the last cycle is 97.62%. The classical learning mastery of affectiveaspect in the first cycle is 76.19%, in the second cycle is 90.48% and in the last cycle is 92.86%. In addition, the classical learningmastery of psychomotor aspect in the first cycle is 57.14%, in the second cycle is 80.95% and in the last cycle is 90.48%. Based onthe above result, it can be concluded that inquiry model with riddle pictorial method can improve students achievement.Keywords: Learning achievement; inquiry learning model; riddle pictorial
SIFAT MEKANIK BAHAN GESEK REM KOMPOSIT DIPERKUAT SERAT BAMBU -, Sutikno; Sukiswo, S. E.; Dany, S. S.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 8, No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan gesek komposit diperkuat serat bambu untuk kampas rem otomotif dibuat menggunakan mesin pres isostatik panas pada 19oC selama 3 jam. Jumlah serat bambu dan serbuk logam di dalam pencampuran dioptimasi, setiap komposisi komponen lain dibuat tetap, pengaruhnya pada sifat-sifat mekanik dan struktur mikro diselidiki. Serat bambu disini digunakan sebagai pengganti serat asbes yang jumlahnya divariasi antara 2,86-17,14% dari volume total dan fraksi berat masing-masing unsur penyusun ditentukan menggunakan energy dispersive X-ray spectroscopy. Angka kekerasan Brinell, kekuatan tarik maksimum, dan ketahanan aus khas bahan gesek yang difabrikasi berada pada rentang 21,7-43,4 kg/mm2, 0,021-0,036 ton, dan 1,5exp-11-5,2exp-11 m2/N.Friction materials of bamboo fibers reinforced composites for automotive brakes were made using hot isostatic pressing machine at 190oC for 3 hours. The contents of bamboo fiber and metal powder in the mixing were optimized, each composition of other components was fixed, its effects on mechanical properties and microstructure were investigated. Bamboo fibers were used here as substitutes for asbestos fibers whose number varied between 2.86 to 17.14% of the total volume and weight fraction of each constituent element is determined using energy dispersive X-ray spectroscopy. Brinell hardness number, the maximum tensile strength and specific wear resistance of friction materials fabricated in the ranges of 21.7 to 43.4 kg/mm2, 0.021 to 0.036 tons, and 1.5 exp-11-5, 2exp-11 m2 / N, respectively.