Permasalahan yang terjadi di Desa Hulim Kecamatan Sosopan diantaranya semakin beragamnya kenakalan remaja, remaja senang hidup berkelompok melakukan hal-hal yang diluar batas normal misalnya mabuk, mencuri, narkoba, seks bebas, dan biasanya remaja tersebut berasal dari luar desa dan meresahkan masyarakat sekitar. Hal yang relevan untuk memahami mengapa seseorang melakukan perilaku nakal sedangkan ia mengetahui apa yang dilakukannya melanggar aturan. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor penyebab terjadinya juvenile delinkuensi terisolir di Desa Hulim Kecamatan Sosopan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan atau kriteria remaja usia 12-18 tahun dan remaja yang tinggal di Desa Hulim. Responden penelitian sebanyak 10 orang. Adapun informan penelitian ini adalah adalah kepala lingkungan, tokoh masyarakat/orangtua. Sedangkan analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan mengoptimalkan peran orangtua melalui pola asuh yang baik bagi remaja, peran tokoh masyarakat, guru dalam membimbing dan memberi wawasan kepada remaja supaya tidak salah dalam berperilaku. Kata kunci: Juvenile Deliquncy, Remaja, Terisolir