Sutinah Sutinah
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Harapan Ibu Jambi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI) PADA KLIEN HALUSINASI DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAMBI Sutinah Sutinah; Isti Harkomah; Nofrida Saswati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpmk.v2i2.19972

Abstract

Pendahuluan: Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan atas dasar peningkatan angka kejadian halusinasi terutama halusinasi pendengaran pada Kota Jambi khususnya di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi. Meningkatnya angka penderita halusinasi ini, maka meningkatnya resiko kejadian komplikasi halusinasi. Situasi ini menyebabkan ketidakmampuan pasien memandang realitas secara akurat. Klien yang mengalami halusinasi dapat menyebabkan perubahan perilaku seperti agresi, bunuh diri, menarik diri dari lingkungan dan dapat membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Salah satu intervensi keperawatan yang dilakukan untuk halusinasi pendengaran yaitu terapi aktivitas kelompok (TAK). Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang cara mengontrol halusinasi serta peserta dapat mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok hingga selesai.Metode: Kegiatan yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini berupa pelaksanaan terapi aktivitas kelompok terkait stimulasi persepsi sensori (halusinasi) kepada klien yang mengalami halusinasi dengan cara demonstrasi, diskusi dan tanya jawab di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi dengan menggunakan media menggambar.Hasil: Klien yang mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok ini memahami cara mengontrol halusinasi dengan cara melakukan terapi aktivitas kelompok dan mampu mendemonstrasikan ulang cara mengontrol halusinasi yang telah diajarkan. Hasil post-test pada pengetahuan, pemahaman dan kesadaran klien menunjukan bahwa sebesar 75% klien mau untuk menerapkan terapi aktivitas kelompok di ruangan.Kesimpulan: Kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan, pemahaman tentang cara mengontrol halusinasi dan tahu bagaimana cara melakukannya dalam rangka pencegahan halusinasi agar tidak datang kembali.
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PELAKSANAAN HARGA DIRI RENDAH TERHADAP HARGA DIRI KLIEN SKIZOFRENIA Sutinah Sutinah
JURNAL KEPERAWATAN UNIVERSITAS JAMBI Vol 3 No 2 (2018): JURNAL KEPERAWATAN UNIVERSITAS JAMBI
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Harga diri rendah berhubungan dengan hubungan interpersonal yang buruk terutama menonjol pada klien skizofrenia. Klien yang mengalami harga diri rendah akan menunjukkan perilaku menarik diri dan menghindari interakasi dengan orang lain jika tidak di intervensi. Kemampuan klien melakukan hubungan interpersonal dapat ditingkatkan dengan pemberian intervensi salah satunya strategi pelaksanaan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi pelaksanaan harga diri rendah terhadap harga diri klien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif quasi experimental, pre-test and post–test one group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh klien skizofrenia sebanyak 102 orang dengan jumlah sampel sebanyak 16 orang adapun tehnik pengambilan sampel purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat, dari hasil uji statistik univariat diketahui sebanyak 100% mengalami harga diri rendah. Hasil uji statistik bivariat menunjukkan ada pengaruh penerapan strategi pelaksanaan harga diri rendah terhadap harga diri klien skizofrenia dengan p-value 0.01 (< 0.05). Penelitian ini menunjukkan bahwa klien sebaiknya melakukan strategi pelaksanaan pada saat mengalami harga diri rendah.