Yolanda Olivya Kadjakoro
Student of Theology, STT Injili dan Kejuruan Kupang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Konsep Prajurit Allah Berdasarkan Efesus 6:10-20 dan Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya Yolanda Olivya Kadjakoro
Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) Vol 1 No 1 (2019): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili dan Kejuruan (STTIK) Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37364/jireh.v1i1.6

Abstract

A soldier of God will always be identical to his armor. God's armor itself is a picture used by the Apostle Paul in his letter to the congregation at Ephesus. Paul ended this letter to the congregation by giving a description of the weapons used by the Roman army at that time. The weapons themselves are belts, armor, shoes, shields, helmets and swords. Paul gives this picture so that his readers in Ephesus can understand that it is actually one of the Roman provinces. This weapon of God does not only apply to the Ephesians, but can also be drawn into the lives of believers, namely that the war of believers against the powers of Satan must be equipped with truth, justice, willingness, faith, the word of God, and prayer. Seorang prajurit Allah akan selalu identik dengan perlengkapan senjatanya. Perlengkapan senjata Allah sendiri merupakan suatu gambaran yang dipakai oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaaat di Efesus. Paulus mengakhiri suratnya ini kepada jemaat disana dengan memberikan gambaran perlengkapan senjata yang dipakai oleh tentara Romawi pada saat itu. Perlengkapan senjata itu sendiri ialah ikat pinggang, baju zirah, kasut kaki, perisai, ketopong, dan pedang. Paulus memberikan gambaran ini agar dapat dimengerti oleh pembacanya di Efesus yang notabene adalah salah satu propinsi Romawi. Perlengkapan senjata Allah ini tidak hanya berlaku bagi jemaat di Efesus saja, tetapi juga dapat ditarik ke dalam kehidupan orang percaya yaitu bahwa peperangan orang percaya melawan kuasa-kuasa Iblis harus dilengkapi dengan kebenaran, keadilan, kerelaan, iman, firman Allah, dan doa.