N. Supriana
Department of Radiotherapy

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Eliminasi Human Papillomavirus (HPV) dan Respons Terapi pada Adenokarsinoma Serviks dan Karsinoma Sel Skuamos Serviks yang mendapat pengobatan Kemoradiasi TJOKROPRAWIRO, B. A.; HARTONO, P.; ANDRIJONO, ANDRIJONO; BUDIONO, BUDIONO; SUPRIANA, N.
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology Volume. 32, No. 2, April 2008
Publisher : Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.356 KB)

Abstract

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui eliminasi DNA HPV risiko tinggi pada karsinoma sel skuamous serviks (KSS) dan adenokarsinoma serviks yang mendapat pengobatan kemoradiasi dan kaitannya dengan respons pengobatan. Bahan dan cara kerja: 22 penderita kanker serviks dengan jenis histopatologi adenokarsinoma dan 26 penderita kanker serviks dengan jenis histopatoloi KSS yang terdiri dari stadium IB-IIIB (FIGO) diambil sebagai sampel secara konsekutif dari penderita yang berkunjung dan dirawat di poliklinik dan ruangan onkologi ginekologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta antara Juli 2005 dan Juli 2006. Pemeriksaan DNA HPV risiko tinggi dengan metode Hybrid Capture 2 (HC2) pada semua sampel tersebut menunjukkan hasil yang positif. Semua penderita mendapat pengobatan kemoradiasi. Pascakemoradiasi dilakukan penilaian respons pengobatan secara klinik dan pemeriksaan HC2 untuk melihat eliminasi DNA HPV risiko tinggi pada penderita tersebut. Hasil: Eliminasi DNA HPV risiko tinggi pada kanker serviks jenis adenokarsinoma lebih kecil dibanding dengan kanker serviks jenis KSS. Pascapemberian kemoradiasi, pada adenokarsinoma terjadi eliminasi DNA HPV 59,1% penderita dibanding dengan kelompok KSS di mana terjadi eliminasi DNA HPV risiko tinggi pada 76,9% penderita. Jenis Adenokarsinoma juga mempunyai angka persistensi DNA HPV risiko tinggi yang lebih besar (40,9%) dibanding dengan jenis KSS (23,1%). Penelitian ini menunjukkan respons pengobatan terhadap kemoradiasi antara kanker serviks dengan jenis adenokarsinoma dan KSS tidak berbeda dan hasil analisis menunjukkan bahwa antara respons terapi dan eliminasi DNA HPV risiko tinggi tidak terdapat hubungan. Pemeriksaan HC2 pascakemoradiasi masih bisa positif pada tumor dengan respons komplit. Kesimpulan: Persistensi DNA HPV risiko tinggi pascakemoradiasi lebih banyak terjadi pada kanker serviks jenis adenokarsinoma dibanding dengan jenis KSS. Untuk melihat apakah hal ini berkaitan dengan terjadinya rekurensi maka diperlukan penelitian dengan waktu pengamatan yang lebih lama. [Maj Obstet Ginekol Indones 2008; 32-2: 105-15] Kata kunci: kanker serviks, HPV, kemoradiasi
Uji klinik kemoradiasi dibanding radiasi terhadap respons infeksi hPV dan respons klinik pada karsinoma sel skuamos serviks uteri ISKANDAR, M.; ANDRIJONO, ANDRIJONO; SUPRIANA, N.
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology Volume. 32, No. 4, October 2008
Publisher : Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.821 KB)

Abstract

Tujuan: Untuk mengetahui apakah ekspresi virus HPV berpengaruh terhadap keberhasilan terapi Karsinoma Skuamos sel Serviks Uteri (KSSU). Penelitian ini menggunakan rancangan Studi Intervensi tanpa kontrol, kuasi eksperimental. Bahan dan cara kerja: Subjek adalah penderita KSU stadium lanjut yang mendapat kemoradiasi dan radiasi saja. Hasil: Dari 45 penderita KSU yang memenuhi syarat penelitian. Dua puluh tujuh penderita mendapat Kemoradiasi sedangkan yang hanya mendapat radiasi adalah 28 penderita. Dari pemeriksaan HC-II sebelum dilakukan terapi, dari kelompok kemoradiasi hanya 1 penderita (2,7%) dengan HPV negatif, sedang kelompok radiasi saja, semua didapatkan HPV positif sebelum dilakukan terapi. Dari kelompok kemoradiasi 8 penderita ( 29,6%) didapatkan parsial respons, sedangkan 7 penderita (25%) dengan parsial respons dari kelompok radiasi saja. Setelah terapi, 12 penderita (42,9%) didapatkan HPV masih positif pada kelompok radiasi saja, dibandingkan 6 penderita (22,2%) dari kelompok kemoradiasi. Dari kelompok persistensi HPV ini didapatkan 4 penderita (22,2%) dengan parsial respons dibandingkan 11 penderita (29,7%) dari kelompok HPV negatif pascaterapi. Kesimpulan: Ada kecenderungan kemoradiasi lebih punya pengaruh terhadap persistensi HPV. 22,2% penderita pada kelompok kemoradiasi mempunyai persistensi HPV dibandingkan 42,9 % pada kelompok radiasi saja. Secara statistik perbedaan ini tidak bermakna (P