Teguh Suprihatin
Departemen Biologi, Fakultas Sains Dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Korelasi antara Oosit Domba yang Dikoleksi dari Rumah Pemotongan Hewan dengan Tingkat Fertilitasnya setelah Fertilisasi in vitro Suprihatin, Teguh
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 16, No 2 (2008): Vol. XVI, No. 2, Oktober 2008
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.463 KB) | DOI: 10.14710/baf.v16i2.2624

Abstract

The objective of this research was to know the correlation of sheep oocytes collected from slaughterhouse and the fertility oocytes after in vitro fertilization. Data resulted from this research were quantity ofoocytes collected from slaughter house and quantity of fertilized oocytes after in vitro fertilization. Datawas analized, and resulted that coefficient correlation ( r ) was 0,4959. Conclusion of this research waspositive correlation between oocytes collected and oocytes fertilized.
Potensi Bahan Antiaging dari Ekstrak Ikan Gabus (Channa striata) terhadap Perbaikan Histo-Morfologi Hipokampus Sunarno, Sunarno; Mardiati, Siti Muflichatun; Suprihatin, Teguh
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 23, No 1 (2015): VOLUME XXIII, NOMOR 1, MARET 2015
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.956 KB) | DOI: 10.14710/baf.v23i1.8738

Abstract

Penuaan kronologis dan penuaan yang dipicu stres oksidatif menjadi faktor utama penyebab percepatan penuaan hipokampus. Penuaan bagian wilayah otak ini ditandai dengan penurunan fungsi neuron yang mempunyai keterkaitan dengan deplesi glutation, perubahan morfologi dan struktur jaringan. Penuaan hipokampus juga mempunyai keterkaitan dengan penurunan kemampuan belajar-mengingat dan perilaku motorik. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi penting tentang mekanisme antipenuaan otak, terutama tentang perbaikan histo-morfologi hipokampus dengan pemberian ekstrak ikan gabus (C. striata). Perbaikan wilayah otak ini secara otomatis akan memperbaiki kemampuan belajar-mengingat dan perilaku motorik. Ikan gabus yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Rawa Pening Kabupaten Semarang. Tikus-tikus percobaan didesain menggunakan rancangan pembandingan populasi melalui 2 tahap penelitian. Hewan uji yang digunakan adalah tikus Sprague dawley. Tahap pertama, populasi tikus percobaan yang berumur 4 bulan dengan penuaan fisiologis (tanpa perlakuan stres oksidatif) dibandingkan dengan populasi tikus percobaan yang mendapat perlakuan stres oksidatif setelah dua kelompok populasi tersebut diberi ekstrak ikan gabus. Tahap kedua, pembandingan kedua populasi dilakukan tanpa pemberian ekstrak ikan gabus. Ekstrak ikan gabus yang diberikan dengan dosis 4 ml/200 mg bb/hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus dengan penuaan fisiologis memiliki profil histo-morfologi lebih baik dibanding tikus yang mengalami penuaan akibat stres oksidatif. Pemberian ekstrak ikan gabus terbukti dapat memperbaiki profil histo-morfologi hipokampus tikus pada kedua jenis penuaan dibanding tikus-tikus yang tidak mendapat perlakuan ekstrak ikan gabus. Simpulan penelitian ini adalah bahwa pemberian ekstrak ikan gabus (Channa striata) memiliki potensi sebagai antipenuaan dan mampu memperbaiki profil histo-morfologi hipokampus, baik pada penuaan fisiologis atau penuaan akibat stres oksidatif.   Keyword: Channia striata, antiaging, hipokampus, glutation, mitokondria, kemampuan  perilaku motorik
Rasio Bobot Hepar-Tubuh Mencit (Mus musculus L.) setelah Pemberian Diazepam, Formalin, dan Minuman Beralkohol W, Arief Niendya; Djaelani, Muhammad Anwar; Suprihatin, Teguh
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 19, No 1 (2011) : Volume XIX, Nomor 1, Maret 2011
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.886 KB) | DOI: 10.14710/baf.v19i1.2586

Abstract

Drugs abuse and addictive compound were increasing. The drugs abuse and compound non food itself are diazepam, formaldehyde and alcohol which can generate negative impact to human. The effect of diazepam in body can pressure nerve system meanwhile, effect in liver-body mass ratio is increasing ratio as respon at toxic which is entering the body. Alcohol effect in liver can make lipid deposition in liver. The effect of formalin can initiate damage to liver caused toxic compound. Mice (Mus musculus) were used as animal test to show the damage excessive dose of giving diazepam, formalin, and alcohol to liver-body mass ratio in mice. The benefit of this research is give information about influence of treatment diazepam, formaldehyde and alcohol at liver-body mass of mice. The method of treatment used complete random plan which is divided into four groups of treatment, repeating four times each group. Group P0 (aquadest as control) P1 (diazepam 0. 04 mg) P2 (formaldehyde 0. 01%) P3 (alcohol 4.8%). The research spent 1 month, six days for acclimatization and 24 days for treatment period. The data was analyzed with anova. The result showed that three compounds was not significant different compared with control. It was happened becaused metabolism of diazepam, formaldehyde and alcohol can do perfectly in the liver, so it was not affected the liver-body mass ratio. The conclusion diazepam, formaldehyde and alcohol was not influence the liver-body mass which showed physiological process in mice related to metabolism process in produce food reserve.
PERTAMBAHAN BOBOT TUBUH RUSA TIMOR (Cervus timorensis) SETELAH PEMBERIAN KONSENTRAT DAN KULIT ARI KEDELAI PADA HIJAUAN Sekarningrum, Radita; Praseno, Koen; Suprihatin, Teguh
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 2 (2013): Volume XXI, Nomor 2, Oktober 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.231 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i2.6275

Abstract

Rusa timor merupakan satwa liar yang suka hidup berkelompok, mudah beradaptasi dalam segala lingkungan dan cepat berkembang biak serta efisien dalam penggunaan pakan. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengembangan rusa dengan teknik penangkaran rusa adalah pakan. Pakan yang diberikan pada rusa timor berupa pakan utama dan konsentrat dengan komposisi yang sederhana tapi tidak mengurangi nilai maupun kandungan gizinya. Tujuan penelitian ini adalah melihat potensi antara pakan konsentrat dan kulit ari kedelai pada hijauan terhadap pertambahan bobot tubuh rusa timor (Cervus timorensis) di Taman Margasatwa Mangkang Semarang. Perlakuan selama 45 hari pada rusa timor betina yang berumur 1-2 tahun. Penelitian ini merupakan percobaan dengan membandingkan 2 perlakuan. Seluruh data dianalisis dengan uji t pada taraf signifikansi 95%. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa pemberian konsentrat mampu meningkatkan bobot tubuh rusa timor. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemberian konsentrat pada hijauan memiliki potensi untuk digunakan dalam manajemen pakan pemeliharaan rusa timor. Kata kunci pertambahan bobot tubuh, pakan konsentrat, kulit ari kedelai, rusa timor (Cervus timorensis)
Pengaruh Pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) pada Konsentrasi yang Berbeda terhadap Kadar Glukosa Darah Ayam Puspita, Danar Pratiwi Diah; Suprihatin, Teguh
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 17, No 1 (2009): Volume XVII, Nomor 1, Maret 2009
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.264 KB) | DOI: 10.14710/baf.v17i1.2528

Abstract

The objective of this research was to know the effect of Virgin Coconut Oil (VCO) on chicken glucose blood. The research was designed by Completely Randomized Design (P0 : 0 cc/kg, P1 : 1.5 cc/kg, P2 : 3 cc/kg, and P3 : 6 cc/kg VCO/food). Data resulted from this research was analized by ANOVA and Duncan test. Conclusion of this research can be drawn that chicken glucose blood was significantly different between treatmen group. It means that VCO was not recomended as food suplement to chick.
Malondialdehyde (MDA) Ovary and Estradiol Blood Serum Levels of Premenopause White Rat (Rattus norvegicus) after Turmeric Powder (Curcuma longa L.) Treatment Suprihatin, Teguh; Widyarti, Sri; Rifa'i, Muhaimin; Rahayu, Sri
Journal of Tropical Life Science Vol 9, No 3 (2019)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Premenopause is a physiological condition in a female individual that has entered the aging period, a condition usually characterized by elevated MDA levels and decreased estrogen levels. The objective of this study was to determine the level of ovarian MDA and estradiol serum levels of premenopausal white rat blood after oral turmeric powder treatment. The animals used were 30 female Wistar strains white rat, age 12 months with an average body weight 200-250 g. The animals were divided into 6 groups, namely the negative control group (P0) with 4 ml/day distilled water treatment; positive control group (P1), this group was treated with pure curcumin powder 6.75 mg/kg BW; treatment group 1 (P2), group was treated with turmeric powder 100 mg/kg BW; treatment group 2 (P3); treatment group 3 (P4); and treatment group 4 (P5), these group were treated with turmeric powder at 200 mg/kg BW; 400 mg/kg BW; and 800 mg/kg BW dose respectively. Oral Treatment was administered daily for 27 days. Blood collection was performed on days 0, 14, and 28. The ovarian collection was conducted on day 28. MDA ovarian level was measured using TBA method and blood serum estradiol level was measured using ELISA method. The results exhibited that the positive control group (P1) and the treatment group (P2-P5) showed significantly lower ovarian MDA levels compared with the negative control group (P0). The turmeric powder dose 200 mg/kg BW (P3) can increase estradiol levels by day 14 (3.32 ± 0.26 ρg/mL) and at day 28 (4.01 ± 0.26 ρg/mL).
SENYAWA PADA SERBUK RIMPANG KUNYIT (CURCUMA LONGA L.) YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTIOKSIDAN Suprihatin, Teguh; Rahayu, Sri; Rifa'i, Muhaimin; Widyarti, Sri
Buletin Anatomi dan Fisiologi (Bulletin of Anatomy and Physiology) Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.1.2020.%p

Abstract

Tanaman kunyit secara tradisional sudah sejak lama banyak digunakan sebagai tanaman obat. Negara India dan China menggunakan tanaman kunyit untuk mengobati penyakit empedu, selesma, batuk, diabetes, rematik, sinusitis, penyakit kulit, infeksi parasit, inflamasi, dan biliary disorders. Potensi tanaman kunyit sebagai tanaman obat menimbulkan ide untuk melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui kandungan senyawa pada serbuk rimpang kunyit yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian dilakukan dengan menganalisis kandungan senyawa pada serbuk rimpang kunyit (turmeric powder) menggunakan metode LC-MS dan dilanjutkan dengan menganalisis senyawa yang terkandung pada serbuk rimpang kunyit yang berpotensi sebagai antioksidan dengan metode in silico. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 49 senyawa aktif yang ditemukan pada serbuk rimpang kunyit, kurkumin adalah senyawa dengan konsentrasi paling tinggi dibandingkan dengan senyawa yang lain yaitu sebesar 7,798%. Sedangkan senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan berdasarkan analisis in silico diperoleh 11 senyawa yaitu Ascorbic acid, Quercetin, ? Carotene, Arabinose, Bis Demethoxycurcumin, Demethoxycurcumin, Curcumin, Caffeic acid, Cinnamic acid, Letestuianin A, dan Calebin A.Kata kunci: turmeric powder, kurkumin, LC-MS, in silico.
Distribusi Nrf2 dan Enzim GST pada Sel Granulosa Ovarium Tikus Putih Premenopause setelah Pemberian Serbuk Rimpang Kunyit Teguh Suprihatin; Sri Rahayu; Muhaimin Rifa'i; Sri Widyarti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 6, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.6.1.2021.66-73

Abstract

Kurkumin pada tanaman kunyit dapat mengaktivasi agen transkripsi yaitu Nuclear related factor 2 (Nrf2). Nrf2 berperan dalam transkripsi kelompok enzim detosifikasi fase II, seperti glutathione S-transferase (GST). Enzim GST dapat berfungsi sebagai antioksidan dengan melindungi sel dari radikal bebas terutama dari kelompok ROS. Penelitian bertujuan mengetahui distribusi Nrf2 dan enzim GST pada sel granulosa ovarium tikus putih premenopause, setelah pemberian serbuk rimpang kunyit. Hewan uji yang digunakan adalah 30 ekor tikus putih betina, strain wistar, usia 12 bulan, dengan bobot 200-250 g. Enam kelompok perlakuan, yaitu P0; kontrol negatif, diberi akuades 4 ml, P1; kontrol positif, diberi serbuk kurkumin dosis 6,75 mg/kg BB, P2; diberi serbuk rimpang kunyit dosis 100 mg/kg BB, P3; diberi serbuk rimpang kunyit dosis 200 mg/kg BB, P4; diberi serbuk rimpang kunyit dosis 400 mg/kg BB, dan P5; diberi serbuk rimpang kunyit dosis 800 mg/kg BB. Perlakuan per oral setiap hari selama 27 hari. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap, data distribusi Nrf2 dan GST dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian serbuk rimpang kunyit dosis 200mg/kg BB, merupakan dosis optimal dalam meningkatkan distribusi Nrf2 dan enzim GST pada sel granulosa ovarium tikus putih premenopause.
Pengaruh Pemberian Serbuk Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.) terhadap Jumlah Folikel Ovarium Tikus Putih (Ratus norvegicus) Premenopause Teguh Suprihatin; Sri Rahayu; Muhaimin Rifa'i; Sri Widyarti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.2.2020.190-197

Abstract

Penurunan jumlah folikel ovarium secara drastis karena peningkatan kadar hormon FSH adalah kondisi umum pada wanita premenopause. Penelitian bertujuan mengetahui potensi serbuk rimpang kunyit dalam menghambat laju penurunan jumlah folikel ovarium pada tikus putih premenopause. Hewan uji adalah 30 ekor tikus putih betina, galur Wistar, usia 12 bulan, bobot 200-250 g. Hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (P0), diberi perlakuan akuades 4 ml/hari; kelompok kontrol positif (P1), diberi perlakukan serbuk kurkumin 6,75 mg/kg BB; kelompok perlakuan 1 (P2), diberi perlakukan serbuk kunyit 100 mg/kg BB; kelompok perlakuan 2 (P3), diberi perlakukan serbuk kunyit 200 mg/kg BB; kelompok perlakuan 3 (P4), diberi perlakukan serbuk kunyit 400 mg/kg BB; dan kelompok perlakuan 4 (P5), diberi perlakukan serbuk kunyit 800 mg/kg BB. Perlakuan per oral setiap hari selama 27 hari. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap, data jumlah folikel ovarium dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji BNJ. Kelompok perlakuan serbuk rimpang kunyit dengan dosis 200 mg/kg BB menunjukkan peningkatan jumlah folikel primer dan jumlah folikel antral tertinggi yaitu 9,7±1,52 atau sebesar 262,16% dan 6,7±0,57 atau sebesar 181,08% dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif.Kata kunci: foikel primer, folikel antral, kurkumin, FSH.
Peran Serbuk Kunyit dan Kurkumin Terhadap Diferensial Leukosit Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diberi Pakan Hiperlipid Nuryanti Nuryanti; Teguh Suprihatin; Tyas Rini Saraswati
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 7, Nomor 1, Tahun 2022
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.7.1.2022.42-50

Abstract

Kunyit termasuk dalam suku zingiberaceae yang mempunyai banyak manfaat dalam kesehatan. Kunyit mengandung senyawa kurkumin yang berfungsi sebagai antioksidan dan anti-inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pemberian serbuk kunyit dan kurkumin terhadap diferensial leukosit tikus putih yang diberi pakan hiperlipid yang diamati melalui jumlah granulosit, jumlah limfosit, dan jumlah monosit. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan 25 ekor Rattus norvegicus jantan berumur 21 hari yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan dengan 5 kali ulangan. Kelompok perlakuan meliputi: kontrol (C0), tikus diberi pakan hiperlipid (C1), tikus diberi pakan hiperlipid dan kurkumin 1,35 mg/200g BB/hari (C2), tikus diberi pakan hiperlipid dan serbuk kunyit 200 mg/200g BB/hari (C3), tikus diberi pakan hiperlipid dan simvastatin 0,18 mg/200g BB/hari (C4). Perlakuan diberikan selama 56 hari. Pengambilan sampel darah secara intrakardial, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran jumlah granulosit, jumlah limfosit, dan jumlah monosit menggunakan hematology analyzer. Data penelitian dianalisis dengan uji Anova. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) pada jumlah monosit, namun terdapat perbedaan bermakna pada jumlah granulosit dan jumlah limfosit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian kurkumin dan serbuk kunyit pada tikus yang diberi pakan hiperlipid tidak menyebabkan perubahan pada diferensial leukosit dan masih berada pada keadaan normal.Turmeric is included in the zingiberaceae family which has many benefits in health. Turmeric contains curcumin compounds as antioxidants and anti-inflamatory. The purpose of this study was to analyze the effect of giving turmeric powder and curcumin on differential leukocytes of white rats given hyperlipid feeds which were observed through the number of granulocytes, the number of lymphocytes, and the number of monocytes. This study was an experimental study with a completely randomized design (CRD), using 25 male Rattus norvegicus 21 days old, divided into 5 treatment groups with 5 replications. The treatment group included control (C0), rats fed hyperlipid (C1), rats given hyperlipid feed and curcumin 1,35 mg/200g wb/day (C2), rats given hyperlipid feed and turmeric powder 200 mg/200g wb/day (C3), rats given hyperlipid feed and simvastatin 0,18 mg/ 200g wb/day (C4). Intracardial blood sampling, then followed by measuring the number of segmented leukocyte, lymphocyte count, and monocyte count used hematology analyzer. The research data were analyzed using Anova test. The results showed that there was no significant difference (p> 0,05) in monocyte count, but there were significant differences in granulocyte count and lymphocyte count. The conclusion of this study is that presenting curcumin and turmeric powder to rats fed hyperlipid diet did not cause changes in the leukocyte differential and were still in normal conditions.