Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sifat Fisik Dan Mekanik Laminasi Iratan Bambu Sebagai Komponen Mebel Handoyo Handoyo; Sumarsono Sumarsono; Sutarwadi Sutarwadi
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 15 (1996): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v15i1.1046

Abstract

Hingga kini pembuatan produk mebel bambu pada umumnya masih menggunakan bahan baku glondongan/batangan sebagai komponen utamanya, sehingga produk mebel yang dihasilkan terbatas, yakni bentuk-bentuk kaku atau patah-patah sesuai dengan bentuk fisik bambu,Untuk lebih menganekaragamkan produk mebel bambu telah dikembangkan teknologi pembuatan komponen mebel dengan bahan baku iratan, dan bahan pembantu yang digunakan adalah perekat jenis PVac. Peralatan utama yang dipergunakan teknologi ini adalah cetakan dan alat pres. Caranya adalah dengan mengepres susunan iratan bambu yang salah satu penampangnya sudah ditaburi perekat pada alur cetakan. Ketebalannya sesuai dengan tebal komponen yang diinginkan, sedang waktu yang dibutuhkan untuk pengepresan 24 jam. Dari hasil uji coba bentuk dan pengujian sifat fisik dan mekaniknya relah dihasilkan bentuk produk komponen yang sesuai dengan yang diharapkan dan kekuatannya memenuhi syarat untuk dijadikan bahan baku mebel.Hingga kini pembuatan produk mebel bambu pada umumnya masih menggunakan bahan baku glondongan/batangan sebagai komponen utamanya, sehingga produk mebel yang dihasilkan terbatas, yakni bentuk-bentuk kaku atau patah-patah sesuai dengan bentuk fisik bambu,Untuk lebih menganekaragamkan produk mebel bambu telah dikembangkan teknologi pembuatan komponen mebel dengan bahan baku iratan, dan bahan pembantu yang digunakan adalah perekat jenis PVac. Peralatan utama yang dipergunakan teknologi ini adalah cetakan dan alat pres. Caranya adalah dengan mengepres susunan iratan bambu yang salah satu penampangnya sudah ditaburi perekat pada alur cetakan. Ketebalannya sesuai dengan tebal komponen yang diinginkan, sedang waktu yang dibutuhkan untuk pengepresan 24 jam. Dari hasil uji coba bentuk dan pengujian sifat fisik dan mekaniknya relah dihasilkan bentuk produk komponen yang sesuai dengan yang diharapkan dan kekuatannya memenuhi syarat untuk dijadikan bahan baku mebel.