Ahmad Syai
Unknown Affiliation

Published : 37 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Tari Ratoh Bantai (Ratoh Bantai Dance) Syai, Ahmad
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 8, No 1 (2007)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v8i1.801

Abstract

Tari Ratoh Bantai ditampilkan dengan desain lantai berbanjar dari awaltarian hingga akhir, tari Ratoh Bantai berasal dari Aceh Selatan, denganmenggunakan bantal kecil sebagai properti, tarian ini mengutamakankeserempakan gerak dalam menepuk-nepuk bantal kecil hinggamenimbulkan efek suara yang lebih menarik. Ragam tari tradisional Acehini sangat unik, sampai saat ini kurang diekspose menjadi suatu bentuktulisan yang dapat dijadikan sebagai rujukan untuk dapat diinformasikanke pada khalayak ramai guna pengenalan lebih lanjut kesenian tradisionalAceh di tingkat Nusantara. Kesenian tradisi memiliki nilai dan maknayang sangat khusus bagi masyarakat Aceh pada umumnya. Ratoh Bantaimerupakan salah satu seni tari tradisional Aceh, sebagai salah satu senipertunjukan dan sebagai media ungkap nilai-nilai religius, saranakomunikasi, sarana kesinambungan kebudayaan, dan pembelajaranbudaya.Kata kunci: ekspos, rujukan, tradisional, religius, komunikasi.
Tari Ratoh Bantai (Ratoh Bantai Dance) Syai, Ahmad
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 8, No 1 (2007)
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v8i1.801

Abstract

Tari Ratoh Bantai ditampilkan dengan desain lantai berbanjar dari awaltarian hingga akhir, tari Ratoh Bantai berasal dari Aceh Selatan, denganmenggunakan bantal kecil sebagai properti, tarian ini mengutamakankeserempakan gerak dalam menepuk-nepuk bantal kecil hinggamenimbulkan efek suara yang lebih menarik. Ragam tari tradisional Acehini sangat unik, sampai saat ini kurang diekspose menjadi suatu bentuktulisan yang dapat dijadikan sebagai rujukan untuk dapat diinformasikanke pada khalayak ramai guna pengenalan lebih lanjut kesenian tradisionalAceh di tingkat Nusantara. Kesenian tradisi memiliki nilai dan maknayang sangat khusus bagi masyarakat Aceh pada umumnya. Ratoh Bantaimerupakan salah satu seni tari tradisional Aceh, sebagai salah satu senipertunjukan dan sebagai media ungkap nilai-nilai religius, saranakomunikasi, sarana kesinambungan kebudayaan, dan pembelajaranbudaya.Kata kunci: ekspos, rujukan, tradisional, religius, komunikasi.
PENYAJIAN TARI KREASI TURUN KU AIH AUNEN PADA SANGGAR KERENEM PIRAK KABUPATEN GAYO LUES Ardi Pradita; Ahmad Syai; Tengku Hartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 3 (2016): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.367 KB)

Abstract

ABSTRAK                         Penelitian ini tentang “Penyajian Tari Kreasi Turun Ku Aih Aunen pada Sanggar Kerenem Pirak Kabupaten Gayo Lues”. Menyangkut masalah bagaimana penyajian tari dan makna gerak Tari Kreasi Turun Ku Aih Aunen. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyajian tari dan makna gerak Tari Kreasi Turun Ku Aih Aunen. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriftif. Data bersumber dari koreografer serta pelatih di sanggar Kerenem Pirak Kabupaten Gayo Lues tentang Tari Kreasi Turun Ku Aih Aunen. Pengumpulan data yang digunakan dengan tehnik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data mereduksi, display  dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Kreasi Turun Ku Aih Aunen bercerita tentang kegiatan rutin seberu (Anak Gadis) zaman dahulu mengambil air dari telaga yang dibuat di pinggir sungai. Tari ini ditarikan oleh 7 orang penari wanita yang menggunakan properti Coran (Bambu) dan Labu (kendi). Tarian ini memiliki 13 gerak yang diiringi dengan Canang dan Gegedem, serta syair yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi. Tari Kreasi Turun Ku Aih Aunen ditampilkan di atas panggung proscenium, dengan tata rias cantik dan busana yang digunakan adalah busana kerawang Gayo Lues dengan Aksesoris berupa Genit Rante, Topong, dan Kupang. Gerak Tari Kreasi Turun Ku Aih Aunen ini memiliki makna dan ada juga yang tidak memiliki makna. Gerakan yang memiliki makna diantaranya gerak salam, gerak Berketibung dan gerak Mulawi. Kata kunci: penyajian, makna, tari kreasi Turun Ku Aih Aunen
UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) PADUAN SUARA MAHASISWA (PSM) SUARA AKADEM UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH Muhammad Alfath; Ahmad Syai; Ramdiana Ramdiana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.93 KB)

Abstract

ABSTRAK            Penelitian yang berjudul “Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Suara Akadem Universitas Syiah Kuala Banda Aceh”. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses kegiatan latihan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) paduan suara akademia Unsyiah Banda Aceh, dan kendala apa saja yang dihadapi pada saat proses latihan paduan suara Akademia Unsyiah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kegiatan latihan paduan suara Akademia Unsyiah, serta mendeskripsikan kendala yang dihadapi pada saat proses latihan paduan suara Akademia Unsyiah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Pelatih dan Anggota paduan suara akademia Unsyiah, objek penelitian ini yaitu Sentra UKM Paduan Suara Mahasiswa Suara Akademia Unsyiah Banda Aceh. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses latihan paduan suara akademia Unsyiah Banda Aceh meliputi pemilihan latihan, pengenalan lagu Aneuk Nanggroe dan pembagian nada suara lagu Aneuk Nanggroe. Kendala-kendala yang dialami ketika proses latihan paduan suara akademia universitas syiah kuala Banda Aceh terdapat beberapa kesulitan yang wajar seperti peserta anggota tidak fokus pada saat latihan, pelatih tidak bisa mengajar dengan maksimal, kehadiran tidak tepat waktu dan kurangnya pemahaman anggota terhadap lagu Aneuk Nanggroe yang telah diberikan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa proses latihan paduan suara akademia Unsyiah Banda Aceh pada dasarnya sama dengan latihan pada UKM paduan suara mahasiswa lainnya. Sebelum pelatih melakukan latihan, pelatih mempersiapkan hal-hal penting dalam proses latihan paduan suara, yang meliputi perencanaa latihan, mempersiapkan lagu, partitur dan mempersiapkan tempat latihan.Kata Kunci: Proses latihan, Unit Kegiatan Mahasiswa, paduan suara
PENYAJIAN SENI KARAWITAN PADA KEGIATAN ADAT DI DESA DAMAR MULYO KABUPATEN ACEH TENGAH Rati Eva Zulaiha; Ahmad Syai; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 3 (2017): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.311 KB)

Abstract

Penelitian yang berjudul “Penyajian seni Karawitan pada kegiatan adat di Desa Damar Mulyo Kabupaten Aceh Tengah” ini mengangkat masalah bagaimanakah penyajian seni Karawitan pada kegiatan adat di Desa Damar Mulyo Kabupaten Aceh Tengah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dan jenis penelitiannya deskriptif. Dalam penelitian ini yang menjadi informan yaitu Pujo Warsono selaku pemangku adat di Desa Damar Mulyo, Supadi selaku pemusik seni Karawitan, Katri selaku sindhen dan Warjo selaku ketua kelompok Seni Karawitan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian mengungkapkan Seni Karawitan di Desa Damar Mulyo disajikan dalam beberapa acara adat seperti acara pernikahan, acara sunat rasul, memperingati hari-hari besar yaitu malam satu suro malam syawal dan hari ulang tahun desa. Penyajian seni Karawitan memiliki unsur pendukung: pemusik, alat musik, kostum dan rias, lagu yang disajikan, tempat pertunjukan, serta waktu. Jenis alat musik yang digunakan dalam penyajian seni Karawitan yaitu: Bonag barung,bonang penerie, gender barung, gender penerus, gender penembung, saron barung, saron penerus, saron penembung, gambang kayu, kenong, gendhang bem, gendhang ciblon, gendhang ketipung, rebab, siter penerus, gong suwukan, gong gedhe, kethuk dan kempyang. Busana yang digunakan oleh pemusik adalah blangkon, baju berbentuk jas berwarna putih dan kain sarung, sedangkan yang dikenakan oleh para pesindhen adalah baju kebaya sesuai keinginan pesindhen. Tatarias yang digunakan adalah tatarias sederhana. Judul lagu yang dinyanyikan berdasarkan permintaan dari tuan rumah namun dalam penyajian di acara adat pernikahan menggunakan seni Karawitan instrumen.Kata Kunci: penyajian seni Karawitan.
CANANG KAYU DI KABUPATEN ACEH SINGKIL Hamdani Hamdani; Ahmad Syai; Ismawan Ismawan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian berjudul “Canang Kayu di Kabupaten Aceh Singkil”, mengangkat masalah tentang bagaimana sejarah, proses pembuatan, dan teknik permainan dari alat musik Canang Kayu di Kabupaten Aceh Singkil. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah alat musik Canang Kayu itu sendiri sebagai subjek utama, kemudian tokoh adat/seniman, dan budayawan yang ada di Aceh Singkil. Sedangkan objek dalam penelitian ini yaitu meliputi sejarah, proses pembuatan, dan teknik permainan yang ada pada alat musik tradisional Canang Kayu. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi partisipan, teknik wawancara tidak terstruktur, dan teknik dokumentasi. Analisis data menggunakan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, sejarah awal dari diciptakannya alat musik Canang Kayu adalah untuk hiburan pada waktu senggang ketika saat istirahat setelah bertani padi dimana perkembangan dari awal diciptakan sampai sekarang tidak mengalami kemajuan yang signifikan. Kedua, proses pembuatan alat musik Canang Kayu meliputi pemilihan bahan dasar yang menggunakan kayu cuping-cuping, teknik pemotongan, teknik pembentukan, dan teknik finishing. Selanjutnya teknik permainan pada alat musik Canang Kayu meliputi posisi badan tegak dengan duduk bersila di atas tanah/lantai, lalu posisi tangan kanan dan kiri memegang stick pemukul, dan teknik pukulan menggunakan pola irama tertentu yang beragam tergantung pada saat kapan atau pada acara apa Canang Kayu itu dimainkan. Susunan konstruksi dari alat musik Canang Kayu dapat dikatakan sepenuhnya berbahan kayu yang terdiri dari bilah canang, kotak resonator, dan stick pemukul.Kata Kunci: musik, alat musik tradisional, canang kayu.
HIPHOP PADA KOMUNITAS SACH DI TAPAKTUAN Taufiq Ihya Ulumuddin; Ahmad Syai; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 4 (2018): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul Hiphop pada Komunitas SACH di Tapaktuan ini mengangkat masalah bagaimana perkembangan komunitas SACH di Tapaktuan dan bagaimana pembelajaran Hiphop pada komunitas SACH di Tapaktuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam tentang komunitas SACH di Tapaktuan dan pembelajaran Hiphop pada komunitas SACH di Tapaktuan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Subjek penelitian ini adalah ketua serta anggota dari komunitas SACH, dan objek dalam penelitian ini adalah tentang perkembangan komunitas SACH di Tapaktuan serta pembelajaran Hiphop pada komunitas SACH di Tapaktuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas SACH adalah komunitas Hiphop yang dibentuk oleh Aminullah pada tahun 2011 di Tapaktuan yang awalnya terdiri  dari 5 orang anggota saja, namun seiring berjalannya waktu komunitas SACH mampu berkembang dengan terus bertambahnya jumlah anggota. Awalnya komunitas SACH dibentuk hanya untuk hiburan pemuda di Tapktuan namun sekarang komunitas SACH memfokuskan karyanya dalam memperkenalkan daerah dan didukung dengan keterlibatan komunitas SACH dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan pemerintah daerah. Komunitas SACH juga mampu mendapatkan prestasi dalam perlombaan-pelombaan Hiphop yang diselenggarakan di Daerah maupun luar daerah. Demi mencapai tujuan untuk terus menjadi komunitas yang besar, komunitas SACH sangat disiplin dalam pembelajarannya dikarenakan di dalam komunitas SACH memiliki kelompok-kelompok Hiphop seperti musik Beatbox, musik Rap dan tari Breakdance. Namun pada awal tahun 2014 komunitas SACH melakukan perubahan dengan menambah kelompok seni ke dalam komunitas SACH yaitu tari tradisi dan musik tradisi. Demi terwujudnya pembelajaran yang baik, komunitas SACH memiliki guru atau pelatih yang disebut senior yang sudah ahli di dalam kelompoknya untuk mengajarkan teknik-teknik Hiphop tersebut kepada para anggota atau anggota baru yang masuk ke dalam komunitas SACH. Metode yang digunakan adalah demonstrasi dimana pelatih tersebut mempraktekkan teknik-teknik yang akan diajarkan lalu diikuti oleh anggota.Kata Kunci: Hiphop, komunitas SACH,
PROSES PEMBELAJARAN PADA SENTRA MUSIK BIOLA DI TK KHALIFAH BANDA ACEH Azwar Fajar; Ahmad Syai; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 3 (2017): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Proses Pembelajaran pada Sentra Musik biola di TK Khalifah Banda Aceh”. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran pada sentra alat musik biola di TK Khalifah Banda Aceh, serta kendala-kendala yang dialami dalam proses pembelajaran sentra alat musik biola di TK Khalifah Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran pada sentra musik biola di TK Khalifah Banda Aceh, serta kendala-kendala yang dialami dalam proses pembelajaran sentra musik biola di TK Khalifah Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Guru dan siswa pada TK Khalifah Banda Aceh, objek penelitian ini yaitu Sentra Musik biola di TK Khalifah Banda Aceh. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal yang diteliti, wawancara untuk menggali keterangan yang lebih mendalam, dan dokumentasi yang dilakukan dengan cara menyelidiki benda-benda untuk membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. Teknik analisis data yang dilakukan dengan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan verifikasi data (conclusion drawing). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran musik biola di TK Khalifah Banda Aceh yang meliputi pemilihan metode, pengenalan alat musik beserta cara memainkannya. Kendala-kendala yang dialami ketika proses pembelajaran musik biola di TK Khalifah Banda Aceh terdapat beberapa kesulitan yang wajar seperti peserta didik tidak fokus pada saat latihan, guru tidak bisa mengajar dengan maksimal, kehadiran siswa tidak tepat waktu dan kurangnya pemahaman peserta didik terhadap gesekan nada yang telah diberikan. Proses pembelajaran sentra musik biola di TK Khalifah Banda Aceh pada dasarnya sama dengan pembelajaran pada TK lainnya. Sebelum guru melakukan pembelajaran, guru mempersiapkan hal-hal penting dalam proses belajar mengajar, yang meliputi perencanaan pembelajaran, mempersiapkan alat musik biola, dan mempersiapkan tempat pembelajaran. Kata Kunci: pembelajaran, sentra seni, musik biola
PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA (TEATER) DI SMAN 1 KRUENG BARONA JAYA YANG DILAKSANAKAN OLEH GURU BIDANG STUDI NON SENI Dina Febriani; Ahmad Syai; Lindawati Lindawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 3 (2016): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.666 KB)

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini mengangkat masalah, bagaimana  proses pelaksanaan pembelajaran seni budaya (teater) di SMAN 1 Krueng Barona Jaya yang dilaksanakan oleh guru bidang studi non seni, dan apasajakah hambatan yang dihadapi guru seni budaya dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni budaya (teater) di SMAN 1 Krueng Barona Jaya yang dilaksanakan oleh guru bidang non seni. Serta bagaimanakah hasil pembelajaran seni budaya (teater) di SMAN 1 Krueng Barona Jaya yang dilaksanakan oleh guru bidang studi non seni. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran seni budaya (teater) di SMAN1 Krueng Barona Jaya yang dilaksanakan oleh guru bidang non seni, dan mengetahui apasaja hambatan yang dihadapi guru seni budaya dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni budaya (teater) di SMAN 1 Krueng Barona Jaya, serta mendeskripsikan hasil pembelajaran seni budaya (teater) di SMAN 1 Krueng Barona Jaya yang dilaksanakan oleh guru bidang studi non seni. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif, sedangkan jenisnya menggunakan Deskriptif. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah proses pelaksanaan pembelajaran dan objeknya adalah pembelajaran seni budaya (teater). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian didapatkan bahwa proses pelaksanaan pembelajaran seni budaya dengan guru bidang non seni dilakukan melalui tiga tahapan pelaksanaan yaitu pelaksanaan kegiatan awal, inti, dan akhir. Serta hambatan yang dihadapi guru seni budaya dalam materi seni teater di SMAN 1 Krueng Barona Jaya, yaitu tidak adanya guru bidang studi seni, kurangnya minat siswa, metode guru, kreatifitas siswa, dan tidak adanya dukungan dari orang tua. Sedangkan hasil pelaksanaan pembelajaran menunjukkan hasil yang baik dengan presentase nilai di atas rata-rata 70.Kata kunci: proses pembelajaran, hambatan, seni budaya (teater)
FUNGSI DAN BENTUK PENYAJIAN ALAT MUSIK CANANG DALAM PROSESI ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT GAYO DI KABUPATEN ACEH TENGAH Nurul Fitriah; Ahmad Syai; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 4 (2017): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.955 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul “Fungsi dan Bentuk Penyajian Alat Musik Canang Dalam Prosesi Adat Perkawinan Masyarakat Gayo di Kabupaten Aceh Tengah”. dengan rumusan masalah bagaimana fungsi alat musik Canang dalam prosesi adat perkawinan masyarakat Gayo di Kabupaten Aceh Tengah, dan Bentuk Penyajian alat musik Canang dalam prosesi adat perkawinan masyarakat Gayo di Kabupaten Aceh Tengah. Tujuan penelitian adalah untuk mendeksripsikan fungsi dan Bentuk Penyajian alat musik Canang dalam prosesi adat perkawinan masyarakat Gayo di Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif yaitu berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 2 prosesi dalam adat perkawinan, yaitu Beguru yang berfungsi meliputi: (1) Canang sebagai hiburan (2) Canang sebagai ungkapan emosional (3) Canang sebagai sarana komunikasi (4) Canang sebagai simbolis. Mah bayi yang berfungsi meliputi: (1) Canang sebagai hiburan (2) Canang sebagai sarana komunikasi (3) Canang sebagai simbolis. Bentuk penyajian alat musik Canang dalam prosesi  Beguru meliputi: (1) Pemain Canang (2) Intrument yang digunakan yaitu, Canang, Memong, Gong Rebana, Pemukul Canang (3) Waktu dan tempat pertunjukan (4) Kostum pemain (5) Lagu/irama. Bentuk penyajian alat musik Canang dalam prosesi  Mah bayi meliputi: (1) Pemain Canang (2) Intrument yang digunakan yaitu, Canang, Memong, Gong Rebana, Pemukul Canang, peluit (3) Waktu dan tempat pertunjukan (4) Kostum pemain (5) Lagu/irama.Kata Kunci: fungsi, penyajian, alat musik Canang