Isnaini Putri
Poltekkes Kemenkes Aceh

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Pengaruh Pendamping Persalinan terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Cut Mutiah; Lismawati Lismawati; Isnaini Putri; Dewita Dewita; Abdurrahman Abdurrahman
Jurnal Kebidanan Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan Edisi Maret 2022
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jib.v12i1.1012

Abstract

Respon ibu terhadap nyeri dapat menyebabkan melemahnya kontraksi rahim dan berakibat pada persalinan yang lama bahkan kematian. Kehadiran suami maupun pendampingan persalinan oleh keluarga membuat persalinan menjadi lebih singkat dan mengurangi nyeri kala I persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendamping persalinan terhadap penurunan nyeri persalinan pada ibu primigravida di wilayah kerja Puskesmas Manyak Payed. Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Experimental menggunakan desain comparative study. Pemilihan sampel dengan consecutive sampling berjumlah 36 ibu bersalin. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Manyak Payet . Perlakuan diberikan saat nyeri persalinan kala I fase aktif (2 jam setelah pembukaan servik 4 cm). Pengukuran intensitas nyeri menggunakan Skala Nyeri Visual Bourbonis dilakukan pada kedua kelompok setelah diberi perlakuan (post-test). Uji statistik menggunakan Independent t test. Hasil Rerata skala nyeri pendampingan suami 5.61±1.037 (nyeri sedang) lebih rendah dibandingkan pendampingan keluarga 7.06±1.305 (nyeri berat) dengan selisih rerata 1.444 ± 0.393. Hasil uji independent t test menunjukkan t hitung > t tabel [3.677>2.032;34] dengan nilai p=0.001. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan pendampingan suami terhadap penurunan nyeri persalinan pada ibu primigravida. Persalinan yang didampingi oleh suami dapat mengurangi nyeri selama persalinan dibandingkan dengan pendampingan keluarga.
Efektivitas Penggunaan Madu (Mel) Terhadap Penyembuhan Luka Operasi Pada Ibu Sectio Caesarea Cut Mutiah; Abdurrahman Abdurrahman; Isnaini Putri
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 3 (2022): Volume 4 Nomor 3 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.275 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i3.6034

Abstract

ABSTRACT The increasing of deliveries by Sectio Caesarea (SC) is a challenge for midwifery to perform post-SC wound care. One way to provide pharmacological treatment is to provide antiseptic or antibiotic treatment for surgical wounds. An alternatives option that can be used as a topical therapy treatment for wounds is to use honey therapy (Mel). Honey can trigger the rate of formation of granulation tissue and collagen thereby accelerating wound closure. The high antioxidant substances contained in honey can protect cells from free radical damage, and the acidic nature and water content of honey can prevent bacteria from penetrating and provide moisture to the wound in accordance with modern wound care principles. The purpose of this research is to find out the effectiveness of using honey (Mel) in healing surgical wounds on sectio Caesarea in BLUD RSUD Langsa. The research applied Quasi-Experimental and the design applied in this research is a non-equivalent control group design. The population was all post sectio Caesarea mothers in BLUD Hospital Langsa with a total sample of 32 post-cesarean mothers who met the inclusion criteria. The data were observed by looking at the degree of wound healing using the REEDA instrument (Redness, Edema, Ecchymosis, Discharge, and Approximation). The statistical test used is the Mann-Whitney test. The results showed that in both groups; honey and 0.9% NaCl obtained were not normally distributed. The mean Mann-Whitney test results in the intervention group was 9.81 lower than the control group was 23.19 (p-value = 0.000). The honey treatment group was more effective in wound healing than the control group (0.9% NaCl). So that honey can be an alternative therapy for post SC wounds Keywords: Honey (Mel), Post Sectio Caesarea, Wound Healing ABSTRAK Meningkatnya jumlah persalinan dengan Sectio Caesarea (SC) menjadi tantangan bagi bidan untuk melakukan perawatan luka paska SC. Salah satu cara yang digunakan untuk memberikan pengobatan adalah dengan memberikan antiseptic atau antibiotik. Alternatif pilihan yang dapat digunakan sebagai penanganan terapi topikal untuk luka adalah dengan menggunakan Madu (Mel). Madu dapat memicu laju pembentukan jaringan glanulasi serta kolagen sehingga mempercepat penutupan luka. Zat antioksidan tinggi yang terkandung dalam madu dapat melindungi sel dari kerusakan radikal bebas, dan sifat asam dan juga kandungan air yang terdapat dalam madu mampu mencegah bakteri melakukan penetrasi dan memberikan kelembaban pada luka sesuai dengan prinsip perawatan luka modern. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penggunaan Madu (Mel) terhadap penyembuhan luka operasi pada ibu sectio caesarea Di RSUD Kota Langsa. Jenis penelitian Quasi Eksperiment dengan desain non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post sectio caesarea di BLUD RSUD Langsa dengan total sampel 32 orang ibu post section caesarea yang sesuai dengan kriteria inklusi. Data di observasi dengan melihat derajat kesembuhan luka dengan menggunakan instrument REEDA (Redness, Edema, Ecchymosis, Discharge and Approximation). Uji statistik yang digunakan adalah uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kedua kelompok; madu dan NaCl 0,9% yang diperoleh tidak berdistribusi normal. Rerata hasil uji Mann-Whitney pada kelompok intervensi 9.81 lebih rendah dibandingkan pada kelompok kontrol 23.19 (p-value = 0.000). Kelompok perlakuan madu lebih efektif dalam penyembuhan luka dibandingkan kelompok kontrol (NaCl 0,9%). Sehingga madu dapat menjadi salah satu alternative terapi pada luka post SC. Kata kunci: Madu (Mel), post SC, penyembuhan luka 
Hubungan Pemakaian Kontrasepsi Suntik Depomedroxy Progesterone Acetate (DMPA) Dengan Peningkatan Berat Badan Pada Ibu Isnaini Putri; Cut Mutiah
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 4 (2022): Volume 4 Nomor 4 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.349 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i4.6095

Abstract

ABSTRACT The Indonesian government has implemented family planning (FP) to reduce the rate of population growth. With the development of the family planning program launched by the government, contraception is also growing. Various choices of contraceptives are offered to the public. Injectable contraception is a drug to prevent pregnancy that is used by injecting the drug into fertile women. The use of injectable contraception for either one month or three months has a major side effect, namely weight gain. Factors that affect the bodyweight of injectable contraceptive acceptors are the presence of a strong progesterone hormone that stimulates the appetite hormone in the hypothalamus. To analyze the relationship between the use of depo medroxyprogesterone acetate (DMPA) injectable contraceptives and maternal weight gain. The research design used observational analytics with a cross-sectional research design. The population is all maternal who use DMPA contraception at Langsa Baro Public Health Center. The sample of the study was 96 mothers using a random sampling technique. Data analysis technique using Pearson correlation test. The results showed that there was a relationship between the use of injections for 3 months with an increase in body weight with a value of P (sig) = 0.000 (<0.05) or a value of r = 0.775 (r<1). These results indicate that there is a relationship between the use of Depo-Medrol progesterone acetate (DMPA) injectable contraception and weight gain in mothers at the Langsa Baro Public Health Center. The use of Depo-Medrol progesterone acetate (DMPA) injectable contraceptives is associated with increased body weight.  Keywords: Weight Gain, Depomedroxy Progesterone Acetate (DMPA), Acceptor Family Planing (FB) ABSTRAK Pemerintah Indonesia telah menerapkan keluarga berencana (KB) untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Semakin berkembangnya program KB yang dicanangkan oleh pemerintah, alat kontrasepsi pun semakin berkembang. Berbagai pilihan alat kontasepsi ditawarkan kepada masyarakat. Kontrasepsi suntik adalah obat pencegah kehamilan yang pemakaiannya dilakukan dengan jalan menyuntikan obat tersebut pada wanita subur. Pemakaian kontrasepsi suntik baik yang satu bulan maupun yang tiga bulan memiliki efek samping utama yaitu peningkatan berat badan. Faktor yang mempengaruhi berat badan aseptor KB suntik adalah adanya hormon progesteron yang kuat sehingga merangsang hormon nafsu makan yang ada dihipotalamus. Untuk menganalisis hubungan pemakaian kontrasepsi suntik depo medroxy progesterone acetate (DMPA) dengan peningkatan berat badan pada ibu. Desain penelitian menggunakan analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu yang menggunakan kontrasepsi DMPA di Puskesmas Langsa Baro, Sampel penelitian adalah 96 ibu dengan menggunakan tehnik random sampling. Tehnik analisa data menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan pemakaian suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan dengan nilai P (sig) = 0,000 (< 0,05) atau nilai r = 0,775 (r< 1). Hasil ini menunjukan bahwa ada hubungan pemakaian kontrasepsi suntik depomedroxy progesterone acetate (DMPA) dengan peningkatan berat badan pada ibu di Puskesmas Langsa Baro. Pemakaian kontrasepsi suntik depomedroxy progesterone acetate (DMPA) berhubungan dengan peningkatan berat badan. Kata Kunci: Berat Badan, Depomedroxy Progesterone Acetate (DMPA), Akseptor Keluarga Berencana (KB) 
Pembentukan Remaja Tangguh Kesehatan dalam Menghadapi Situasi Bencana Banjir di Kota Langsa Abdurrahman Abdurrahman; Cut Mutiah; Nora Veri; Isnaini Putri; Keumalahayati Keumalahayati; Amiruddin Amiruddin; Suwardi Suwardi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12641

Abstract

ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang rawan bencana, maka dari itu individu diharapkan memiliki kemampuan untuk dapat mempersiapkan diri menghadapi bencana yang akan terjadi dan dampak yang muncul adalah berbagai masalah kesehatan. Di daerah Aceh, kota Langsa merupakan salah satu daerah rawan bencana banjir. BPBD Kota Langsa melaporkan pada tahun 2021 akibat tingginya intensitas hujan menyebabkan banjir bandang di Desa Lengkong Kecamatan Langsa Baro. Hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi Pemda dan masyarakat setempat serta tenaga kesehatan untuk dapat melakukuan upaya pencegahan dan penangggulangan bencana secara bersama, maka karena itu perlunya peningkatan pengetahuan remaja tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, meningkatkan kesadaran akan resiko krisis kesehatan dan membentuk remaja tangguh dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi. Kegiatan dilakukan di Wilayah Kecamatan Langsa Baro dengan jumlah sasaran sebanyak 30 orang. Evaluasi yang di harapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta. Hasil dari pelatihan yang dilakukan didapatkan pengetahuan peserta meningkat setelah diberikan edukasi dan keterampilan peserta mahir dalam Tangguh Kesehatan dalam menghadapi bencana banjir. Kata Kunci: Banjir, Evakuasi, Mitigasi Bencana, Remaja Tangguh Bencana  ABSTRACT Indonesia is a disaster-prone country, therefore individuals are expected to have the ability to prepare themselves for disasters that will occur and the impacts that arise are various health problems. In the Aceh area, the city of Langsa is one of the areas prone to flooding. BPBD Langsa City reported that in 2021, due to the high intensity of rain, it caused flash floods in Lengkong Village, Langsa Baro District. This must be a special concern for the local government and local communities as well as health workers to be able to carry out efforts to prevent and respond to disasters together, therefore it is necessary to increase adolescents' knowledge about flood disaster preparedness, increase awareness of the risk of health crises and form resilient adolescents in providing reproductive health services. Activities were carried out in the Langsa Baro District with a target number of 30 people. The evaluation is expected to increase the knowledge and skills of the participants. The results of the training were obtained that the participants' knowledge increased after being given education and the participants' skills were proficient in Health Resilience in the face of flood disasters.  Keywords: Flood, Evacuation, Disaster Mitigation, Disaster Resilient Youth
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 12-18 Bulan di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Isnaini Putri; Henniwati Henniwati; Rayana Iswani; Emilda As; Silfia Dewi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12638

Abstract

ABSTRAK Upaya pemantauan tumbuh kembang anak usia dini secara pokok merupakan tugas keluarga, masyarakat dan dibantu oleh kader posyandu melalui kegiatan posyandu. Program Posyandu dilakukan di setiap desa oleh kader yang telah diberi pengetahuan dan pelatihan oleh para petugas kesehatan untuk memasyarakatkan pengetahuan tentang kesehatan, terutama pertumbuhan dan perkembangan anak pada para orang tua. Umumnya kegiatan posyandu meliputi kegiatan penimbangan balita dan pemberian nutrisi, sehingga sebagai sasaran utama posyandu lebih tertuju pada tahap pertumbuhan fisik saja. Oleh karena itu, perlu adanya pemberian pengetahuan pada masyarakat tentang deteksi dini perkembangan anak, sehingga tindakan preventif dapat dilakukan untuk mengatasi adanya gangguan perkembangan pada balita. Kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang stimulasi perkembangan anak usia 12-18 bulan sebagai upaya deteksi dini tumbuh kembang anak. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode penyuluhan serta pelatihan yang dilanjutkan roleplay dengan sasaran masyarakat yang ada di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa pada bulan Agustus 2023 dengan jumlah sasaran 40 orang. Adanya perbedaan nilai pengetahuan antara sebelum dan sesudah masyarakat diberikan penyuluhan dengan kategori baik yaitu 47,5% menjadi 90% serta dan keterampilan peserta sebelum dan sesudah masyarakat diberikan pelatihan sebahagian besar berketerampilan baik sebesar 87,5%. Melalui kegiatan ini masyarakat mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan, serta penting bagi ibu melakukan pemantauan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak melalui stimulasi yang sesuai dengan tahapan perkembangan usia anak. Kata Kunci: Pemantauan, Perkembangan, Bayi, Masyarakat  ABSTRACT Efforts to monitor the growth and development of early childhood are primarily the task of the family and community and are assisted by posyandu cadres through posyandu activities. The Posyandu program is carried out in each village by cadres who have been given knowledge and training by health workers to disseminate knowledge about health, especially child growth and development among parents. Generally, posyandu activities include weighing toddlers and providing nutrition, so that the main target of posyandu is more focused on the physical growth stage. Therefore, it is necessary to provide knowledge to the public about early detection of child development, so that preventive measures can be taken to overcome developmental disorders in toddlers. This service activity is to increase the community's knowledge and abilities regarding stimulating the development of children aged 12-18 months as an effort to detect early child growth and development. Service activities are carried out using counseling and training methods followed by roleplay with the target community in Sungai Pauh Village, West Langsa District, Langsa City in August 2023 with a target number of 40 people. There was a difference in knowledge scores between before and after the community was given counseling in the good category, namely 47.5% to 90% and the skills of the participants before and after the community were given training, the majority had good skills at 87.5%. Through this activity, people experience increased knowledge and skills, and it is important for mothers to monitor children's growth and development through stimulation that is appropriate to the child's age development stages. Keywords: Monitoring, Development, Baby, Society