Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN, PENGARUH TEMAN SEBAYA, DAN MOTIVASI TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT PARACETAMOL, CAFFEINE, CARISOPRODOL (PCC) PADA PENGGUNA NARKOBA DI KOTA KENDARI TAHUN 2017 Tina, Lymbran; Sety, La Ode Muhamad; Alin, Aprina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.488 KB)

Abstract

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/ bahan berbahaya. Obat PCC merupakan suatu jenis obat-obatan yang mengandung bahan aktif Paracetamol, Caffeine, dan Carisoprodol (PCC). Kandungan aktif tersebutmempunyai mekanisme kerja obat yang berbeda tetapi memiliki efek kerja yang saling mendukung dari kerja obatitu sendiri sehingga bersifat sinergis. Penyalahgunaan PCC menurut data Dinas Kesehatan Provinsi SulawesiTenggara menunjukkan bahwa prevalensi pengguna PCC tahun 2017 sebanyak 90 kasus dimana 3 orang (3,3%)dinyatakan meninggal dunia akibat mengkonsumsi PCC. Kasus PCC tertinggi terdapat di Kota Kendari, yaitusebanyak 80 kasus (88,8%), sedangkan kasus terendah terdapat di Bombana sebanyak 1 kasus (1%). Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan, pengaruh teman sebaya, dan motivasiterhadap penyalahgunaan Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol (PCC) pada pengguna narkoba di Kota Kendari Tahun2017. Metode penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalampenelitian ini adalah seluruh pengguna narkoba di Sulawesi Tenggara berjumlah 90 orang. Sampel dalam penelitianini sebanyak 43 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel (teknik sampling) Non probability Samplingdengan Sampling jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecemasan (p value = 0,001), pengaruh temansebaya (p value = 0,001), dan motivasi ( p value = 0,000), terdapat hubungan terhadap penyalahgunaan obat PCC diKota Kendari Tahun 2017.Kata Kunci : Penyalahgunaan PCC, Tingkat Kecemasan, Pengaruh Teman Sebaya, Motivasi
PENGARUH REBUSAN DAUN SAMBUNG NYAWA ( GYNURA PROCUMBENS LOUR MERR ) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS KATOBU KABUPATEN MUNA TAHUN 2017 Tina, Lymbran; Junaid, Junaid; Nasir, Asriani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.488 KB)

Abstract

Diabetes mellitus adalah Kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat tubuh mengalami gangguan dalammengontrol kadar gula darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh rebusan daun sambung nyawa(Gynura Procumbens Lour Merr) terhadap penurunan kadar gula darah penderita diabetes mellitus di Puskesmaskatobu tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah Quasi eksperiment dengan desain Pretest-Posttest With ControlGroup. Jumlah subjek penelitian sebanyak 30 penderita diabetes mellitus Kadar gula darah sewaktu kriteria sedang110-199 mg/dl dan kriteria buruk ≥ 200 mg/dl. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dankelompok kontrol dengan dosis 15gr daun sambung nyawa selama 7 hari. Hasil uji statistik menunjukkan adaperbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah perlakuan rebusan daun sambung nyawa selama 7 hari padakelompok perlakuan Berdasarkan hasil uji t sampel bebas penurunan kadar gula darah antara kelompok perlakuandan kelompok kontrol menunjukkan nilai signifikan p= 0,000 dan 0,029. Dimana nilai p value antara penurunankadar gula darah kelompok perlakuan dan kelompok kontrol merupakan nilai yang lebih kecil dari nilai α = 0,05menunjukkan bahwa ada perbedaan penurunan kadar gula darah antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrolsebelum dan sesudah. Sehingga dapat di simpulkan bahwa rebusan daun sambung nyawa (gynura procumbens(lour) merr) berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus. Saran yangdiajukan yaitu pada penderita diabetes mellitus untuk mengkonsumsi daun sambung nyawa sebagai alternatifdalam menurunan kadar glukosa darah.Kata kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Gula Darah, Daun Sambung Nyawa.
PENGARUH PEMBERIAN PISANG AMBON (MUSA ACCUMINATACOLLA) TERHADAP TEKANAN DARASISTOLIK DAN DIASTOLIK PENDERITA HIPERTENSI KELOMPOKUMUR >45 TAHUN DIWILAYAH KERJ PUSKESMAS WAWOTOBI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017 Tina, Lymbran; Ulfianti, Risma; Yunawati, Irma
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 1 (2018): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.488 KB)

Abstract

ABSTRAKHipertensi adalah salah satu penyakit yang banyak menyerang lansia yang merupakan salah satu penyakitpembuluhdarah yang dikenal sebagai silentkiller,karena seringtidakmenimbulkan gejala. Tujuan penelitianuntuk mengetahui pengaruh pemberian buah pisang ambon (musa accuminata colla) terhadap penurunantekanan darah sistolik dan diastolik penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Wawotobi tahun 2017. Jenispenelitian ini adalah Quasi eksperiment dengan desain Pretest-Posttest With Control Group. Jumlah subjekpenelitian 30 penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg.Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan dosis ±280 g buahpisang ambon selama 7 hari. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan nilai tekanan darah sistolik dandiastolik sebelum dan sesudah perlakuan pemberian buah pisang ambon selama 7 hari pada kelompokperlakuan dengan nilai signifikan p=0,000 (α=0,05) dengan selisih penurunan tekanan darah sistolik sebesar 8,53mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 7,06 mmHg. Sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan adaperbedaan nilai tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontroldengan nilai signifikan p=0,000 (α=0,05) dengan selisih penurunan tekanan darah sistolik sebesar 5,46 mmHgdan tekanan darah diastolik 2,13 mmHg. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian buahpisang ambon terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik penderita hipertensi. konsumsi buahpisang khususnya pada lansia menjadi alternatif untuk pencegahan penyakit hipertensi.Kata kunci: Hipertensi, Tekanan darah, Lansia, Pisang ambon.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSONAL HYGIENE DAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DENGAN KEJADIAN SKABIES DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOROPIA KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017 Tina, Lymbran; Sety, La Ode Muhamad; Amelia, Ulfa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.488 KB)

Abstract

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi tungau Sarcoptes Scabiei varianhominis. Skabies merupakan salah satu kondisi dermatologis yang paling umum dan sebagian besar terjadi dinegara berkembang dan dapat mengenai lebih dari 10 orang setiap saat dengan tingkat kejadian yang bervariasiantara 0.3-46%. Kelompok yang paling rentan adalah anak-anak, lanjut usia dan penduduk miskin. Tingkatkejadian tertinggi skabies terjadi di negara iklim tropis, kepadatan penduduk tinggi dan sosial ekonomi rendah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, personal hygiene dan penyediaan air bersihdengan kejadian skabies di Wilayah Kerja Puskesmas Soropia Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Tahun 2017.Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional study. Populasi dalampenelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berkunjung di Puskesmas Soropia pada bulan Juni -September 2017dengan jumlah sampel sebanyak 70 orang dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis denganmenggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (ρ=0.000),personal hygiene (ρ=0.000) dan penyediaan air bersih (ρ=0.000) dengan kejadian skabies di Wilayah KerjaPuskesmas Soropia Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Tahun 2017.Kata Kunci : pengetahuan, personal hygiene, penyediaan air bersih, kejadian skabies.
ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA USIA DEWASA MUDA DI RSUD BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017 Tina, Lymbran; Sety, La Ode Muhamad; Diana, Nuriman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.488 KB)

Abstract

Diabetes Melitus Tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidakmemproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif . Data WorldHealth Organization tahun 2017 menyebutkan bahwa Jumlah penderita Diabetes telah meningkat dari 108 juta ditahun 1980 menjadi 422 juta pada tahun 2014 dan tahun 2015, diperkirakan 1,6 juta kematian secara langsungdisebabkan oleh Diabetes Melitus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risi ko penyakitDiabetes melitus tipe 2 pada usia dewasa muda di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017. Jenispenelitian yang digunakan adalah Analitik Observasional menggunakan rancangan case control study denganpendekatan fixed disease. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Poli penyakit dalam RSUD Bahteramassejak bulan januari sampai dengan September tahun 2017, sampel dalam penelitian ini berjumlah 108 sampel yakni36 kasus dan 72 kontrol, pengambilan samper menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian padatingkat kepercayaan 95% menunjukkan faktor risiko penyakit DM Tipe 2 yakni paparan asap rokok diperoleh nilaiOR = 3,700 dengan Lower Limit = 1,478 dan Upper Limit = 9,206; dan konsumsi makanan cepat saji diperoleh nilaiOR = 4,200 dengan Lower Limit = 1,728 dan Upper Limit = 10,208, sedangkan yang bukan merupakan faktor risikoDM Tipe 2 yakni konsumsi minuman ringan diperoleh nilao OR = 1,462 dengan Lower Limit = 0,580 dan Upper Limit= 3,685. Diharapkan bagi masyarakat untuk mengurangi kebiasaan merokok, karena merokok baik aktiv maupunpasif dapat berdampak terhadap kesehatan, selain itu masyaraakat juga perlu mengkonsumsi makanan sehat danseimbang serta mengurangi konsumsi makanan cepat saji agar terhindar dari penyakit Diabetes Melitus tipe 2 dangangguan kesehatan lainnya.Kata kunci : Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2, terpapar asap rokok, konsumsi makanan cepat saji, konsumsiminuman ringan
HUBUNGAN STRES, KETERATURAN MAKAN, JENIS MAKANAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN UMMUSABRI KOTA KENDARI TAHUN 2017 Tina, Lymbran; Takdir, Rifqah Khaerunnisa; Sety, La Ode Muahamad
Preventif Journal Vol 3, No 2 (2019): Preventif Journal
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.152 KB) | DOI: 10.37887/epj.v3i2.6246

Abstract

ABSTRAKPenyakit gastritis dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dari semua tingkat usia maupun jenis kelamin. Kejadian gastritis masih menjadi masalah penyakit terbesar di Kota Kendari, dari data 5 tahun terakhiryang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Kendari yang tidak menentu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatifdengan menggunakan pendekatan cross-sectional study. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganstress, keteraturan makan, jenis makanan pada santri di Pondok Pesantren Ummusabri. Populasi dalam penelitianini adalah seluruh siswa-siswi Madrasah Tasanawiyah & Madrasah Aliyah yang mukim di Pondok PesantrenUmmusabri sebanyak 228 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 orang dan teknik pengambilan sampelmenggunakan proportional stratified random sampling. Analisis statisitik menggunakan uji chi-square pada tingkatkepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa stress (p value = 0,000), keteraturan makan (pvalue = 0,001), jenis makanan berisiko (p value = 0,000), terdapat hubungan dengan kejadian gastritis pada santridi Pondok Pesantren Ummusabri Kota Kendari Tahun 2017.Kata Kunci: gastritis, stress, keteraturan makan, jenis makanan, siswa
STUDI DETERMINAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DAN DUKUN/PARAJI DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS PUUWATU KOTA KENDARI TAHUN 2016 Novianti, Iin; Karimuna, Siti Rabbani; Tina, Lymbran
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 4 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.817 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i4.1741

Abstract

Persalinan dalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan urine) yang dapat hidup di dunia luar, darirahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. Tenaga penolong persalinan dibedakan menjadi dua jenis yaitutenaga kesehatan dan non kesehatan. Tenaga kesehatan yaitu tenaga yang mendapat pendidikan formal sepertidokter spesialis kebidanan, dokter umum dan bidan sedangkan non tenaga kesehatan adalah tenaga yangmendapat keterampilan dari orang tuanya secara tradisional seperti dukun bayi atau paraji. Berdasarkan data dariDinkes Kota Kendari tahun 2015 terdapat 719 persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 650orang (90.40%), 69 orang diantara ditolong oleh dukung bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuifaktor yang mempengaruhi pemilihan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan dan dukun bayi di WilayahKerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengandesain cross sectional study. Besar sampel adalah 88 orang respoden yang diambil dengan cara acak sederhana(simple random sampling). Hasil penelitian menunjukkan nilai uji statistik pada tingkat signifikan α < 0,05diperoleh ada faktor yang menpengaruhi yang bermakna antara biaya (ρ value sebesar 0,028 <(α) = 0,05),dukungan keluarga (ρ value sebesar 0,001 <(α) = 0,05) terhadap pemilihan penolong persalinan oleh tenagakesehatan dan dukun bayi, tidak ada yang mempengaruhi yang bermakna antara riwayat penolong persalinan ( ρvalue sebesar 0,216 >(α) = 0,05) dan jarak fasilitas (ρ value sebesar 1,00 >(α) = 0,05) dengan Pemilihan PenolongPersalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu.Kata Kunci: Biaya Persalinan, Jarak Fasilitas, Riwayat Penolong Persalinan Dan Dukungan Keluarga
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE, PENGETAHUAN DAN PEMAKAIAN SARUNG TANGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DERMATITIS KONTAK PADA PEMULUNG SAMPAH DITPA PUUWATU KOTA KENDARI TAHUN 2016 Nurzalmariah, Wa Ode Sitti; tina, Lymbran; Dewi, Sitti Rosma
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 2, No 6 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.488 KB)

Abstract

Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan atau substansi yang menempel pada kulit.Dikenal dua jenis dermatitis kontak, yaitu dermatitis kontak iritan yang merupakan respon nonimunologi dandermatitis kontak alergik yang diakibatkan oleh mekanisme imunologi k spesifik. Berdasarkan data 10 besarpenyakit terbanyak dan rekam medik yang diperoleh dari Puskesmas Puuwatu bahwa jumlah kasus dermatitispada tahun 2014 pasien yang berobat sebanyak 1.141 orang, sedangkan pada tahun 2015 dari bulan Januarisampai Desember adalah sebanyak 1.139 orang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganpersonal hygiene, pengetahuan dan pemakaian sarung tangan dengan kejadian penyakit dermatitis kontak padapemulung sampah di TPA Puuwatu kota kendari tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah p enelitiandeskriptif analitik dengan desain studi cross sectional (potong lintang). Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh pemulung yang bekerja di TPA Puuwatu berjumlah 60 orang. Sampel dari penelitian ini sebanyak 60orang dengan tehnik pengambilan sampel total sampling. variabel penelitian ini yaitu personal hygiene,pengetahuan dan pemakaian sarung tangan. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan tingkatkepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan yang signifikan antara personallhygiene dengan kejadian penyakit dermatitis kontak dengan ni lai value 0,001, Tidak ada hubungan yangsignifikan antara pengetahuan dengan kejadian penyakit dermatitis kontak dengan nilai value 0,27. Adahubungan yang signifikan antara pemakaian sarung tangan dengan kejadian penyakit dermatitis kontak dengannilai value 0,000.Kata Kunci: personal hygiene, pemakaian sarung tangan, pemulung sampah dan dermatitis kontak.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LASALEPA KECAMATAN LASALEPA KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 Tina, Lymbran; Sety, La Ode Muhamad; Agustina, Tasa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.488 KB)

Abstract

Penyakit campak merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini sangat efektifdicegah dengan imunisasi campak yang bertujuan untuk menambah kekebalan tubuh. Imunisasi campak diberikanpada umur sembilan bulan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadiancampak pada balita di wilayah kerja Puskesmas Lasalepa Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna tahun 2016. Jenispenelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Populasidalam penelitian adalah seluruh balita usia 0-59 bulan yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas LasalepaKecamatan Lasalepa Kabupaten Muna adalah sebanyak 1.030 balita usia 0-59 bulan. Sampel dalam penelitiansebanyak 68 orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Hasil analisisstatisitik dengan menggunakan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) menunjukkan bahwa statusimunisasi dengan nilai (p value = 0,003), status gizi dengan nilai (p value = 0,002), riwayat kontak dengan nilai (pvalue = 0,000), terdapat hubungan dengan kejadian penyakit campak pada balita di wilayah kerja PuskesmasLasalepa Kecamatan Lasalepa Tahun 2016. Sedangkan riwayat pemberian vitamin A dengan nilai (p value = 0,126)tidak terdapat hubungan dengan kejadian penyakit campak pada balita di wilayah kerja Puskesmas LasalepaKecamatan Lasalepa Tahun 2016. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan/Puskesmas untuk memberikan penyuluhanterkait imunisasi campak dan para ibu balita diharapkan melakukan imunisasi campak pada waktunya danmemperhatikan status gizi balita agar penyakit campak dapat dicegah.Kata kunci: Penyakit Campak, status imunisasi, status gizi, riwayat kontak, riwayat pemberian vitamin A.
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) PADA PASIEN RSUD BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017 Tina, Lymbran; Junaid, Junaid; Kholifah, Nur
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 1 (2018): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.488 KB)

Abstract

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan angkamortalitas dan morbiditas yang cukup tinggi. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) saat ini berisiko untuk semuakalangan, terutama usia dewasa dan lansia. Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan PPOK yakni genetik,riwayat penyakit infeksi pernapasan, jenis kelamin, usia, gizi, asap rokok, polusi udara dalam dan luar ruangan,serta gaya hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar faktor risiko paparan asap rokok,paparan asap obat nyamuk bakar dan konsumsi minuman ringan terhadap kejadian penyakit paru obstruktifkronik (PPOK) pada pasien Poli Paru RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017. Jenis penelitianyang digunakan adalah analitik observasional menggunakan rancangan case control study dengan pendekatanfixed disease. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Poli Paru RSUD Bahteramas sejak bulan januarisampai dengan oktober tahun 2017, sampel dalam penelitian ini berjumlah 105 sampel yakni 35 kasus dan 70kontrol, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian pada tingkat kepercayaan95% menunjukkan faktor risiko tinggi kejadian PPOK yakni paparan asap rokok diperoleh nilai OR = 3,188 denganLower limit = 1,273 dan Upper limit = 7,980; dan paparan asap obat nyamuk bakar diperoleh nilai OR = 2,411dengan Lower limit = 1,039 dan Upper limit = 5,599, sedangkan yang bukan merupakan faktor risiko PPOK yaknikonsumsi minuman ringan diperoleh nilai OR = 2,016 dengan Lower limit = 0,278 dan Upper limit = 15,281. Bagimasyarakat diharapkan agar selalu menjaga kesehatan dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, sertamenghindari paparan asap rokok dan asap obat nyamuk bakar, dan menjaga pola makan dengan menerapkan giziseimbang.Kata kunci : Penyakit paru obstruktif kronik, asap rokok, asap obat nyamuk bakar, konsumsi minuman ringan.