Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENGARUH VARIASI HEATING RATE PROSES PIROLISIS TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET CHAR BAMBU Mujiarto, Sigit; Suprianto, Teguh
POROS TEKNIK Vol 4, No 2 (2012)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bambu merupakan salah satu jenis biomassa yang limbahnya termasuk sampah kota atau MSW (municipal solid waste), yang mempunyai energi density rendah. Limbah bam-bu mempunyai potensi sebagai bahan baku untuk bahan bakar. Untuk menghasilkan e-nergi densitas tinggi digunakan proses pirolisis dan dilanjutkan dengan proses densifikasi atau pembriketan untuk membentuk sebuah briket char (arang) bambu. Dalam penelitian ini, akan dipaparkan pengaruh variasi heating rate (laju pemanasan) proses slow pyrolisis (pirolisis lambat) terhadap karakteristik pembakaran briket char  bambu. Heating rate pada sampel 20 gram proses pirolisis divariasikan 5 ºC / menit,  10ºC / menit dan 20ºC / menit, dengan temperatur akhir 400 ºC dan holding time 30 me-nit. Char yang terbentuk kemudian dipadatkan dengan proses densifikasi menjadi briket char bambu yang dilakukan secara hidrolik pada tekanan 250 kg/cm2 yang diholding selama 5 menit dan dikeringkan pada temperatur 105 ºC selama 20 menit. Sampel briket char bambu ± 3 gram ditempatkan dalam tungku dengan laju pemanasan 20 ºC/menit sampai tidak terjadi perubahan massa. Analisis thermogravimetri dilakukan untuk me-ngetahui karakteristik pembakaran briket char bambu.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh heating rate proses slow pyrolisis untuk  pembakaran briket char bambu memiliki nilai kalor yang minimun pada Heating rate  20ºC/menit. Harga karakteristik pembakaran ITFC (Fixed Carbon Initiation Temperature) menunjukkan keterkaitan dengan heating rate, dimana semakin lambat heating rate maka harga ITFC dan ITVM (Volatile Metter InitiationTemperature )semakin besar. Untuk karakteristik pembakaran yang lain, yaitu, PT (Peak Temperature ) dan BT( Burning Temperature) tidak menunjukkan keterkaitan dengan  heating rate. Harga Energi Aktivasi minimum pada Heating rate  5ºC/menit.
PENGARUH KONSENTRASI CAMPURAN ASETON DAN METANOL TERHADAP UNJUK KERJA TERMAL REVOLVING HEAT PIPE DENGAN ALUR MEMANJANG Soedarmanto, Heri; Suprianto, Teguh; Mujiarto, Sigit
POROS TEKNIK Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Heat pipe adalah suatu alat penukar kalor yang memungkinkan perpindahan sejumlah besar kalor melalui luas permukaan yang sangat kecil. Heat pipe terdiri dari evaporator, adiabatis dan kondensor. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh konsentrasi volume aseton – metanol fluida kerja terhadap kinerja termal dan karakteristiknya pada pipa kalor.Pipa kalor dibuat dari pipa tembaga Æ 12,7 x 500 mm, daerah evaporator dan adiabatik diisolasi, sedangkan daerah kondensornya diberi sirip untuk penyerapan kalor. Panjang daerah evaporator 110mm, adiabatik 230 mm, dan kondensor 160 mm. Variasi konsen-trasi volume aseton – metanol fluida kerja yang digunakan adalah 0% ( metanol ), 20%, 40%, 60%, 80%, 100%. Daya input yang digunakan adalah 6; 11,4; 17,2; 25; 32,2; 40,1; 50; 61 Watt. Data yang diperlukan adalah temperatur di evaporator (Te), kondensor (Tk1, Tk2, Tk3), udara (Tu).Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada semua variasi fluida kerja kecuali metanol, semakin besar konsentrasi volume aseton menghasilkan temperatur di bagian evapo-rator, end to end DT, dan tahanan termal yang semakin kecil. Semua variasi fluida kerja pada daya input yang rendah mempunyai tahanan termal tertinggi kemudian terus me-nurun sampai daya input terbesar. Karakteristik fluida kerja pada daya input yang tinggi tidak menjamn bahwa, dengan nilai tahanan termal kecil dapat menghasilkan kapasitas perpindahan panas ( fluk kalor ) yang tinggi.
PENGARUH VARIASI HEATING RATE PROSES PIROLISIS TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET CHAR BAMBU Mujiarto, Sigit; Suprianto, Teguh
POROS TEKNIK Vol. 4 No. 2 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan Bakar Gasohol (Premium-Bioetanol) Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Pretreatment Lignocellulotic Material Dan Fermentasi Suprianto, Teguh; Mujiarto, Sigit; Kasim, Muhammad
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 16 No 2 (2016)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan permintaan energi menyebabkan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan pada setiap negara untuk segera memproduksi dan menggunakan energy terbarukan, salah satu energi terbarukan yang sedang dikembangkan adalah energi yang berasal dari biomassa yakni bioetanol. Konversi bahan lignoselulosa menjadi bioetanol mendapat perhatian penting karena bioetanol dapat digunakan sebagai bahan bakar. Salah satu kendala dalam konversi ke bioetanol adalah Lignoselulosa merupakan bahan yang amat rapat, sehingga pada kondisi biasa bersifat inert dan tak bisa ditembus air, bahkan enzim sehingga diperlukan suatu pretreatment untuk membuka struktur rapat dari bahan lignoselulosa agar air dan enzim selulosa dapat mencapai selulosa sehingga bioetanol yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi.Dalam penelitian ini dilakukan percobaan pretreatment. Salah satu pretreatment yakni dengan menggunakan larutan encer asam kuat (chemical pretreatment material), dalam hal ini H2SO4. Setelah itu dilakukan fermentasi selama 32, 41, 48, 55 dan 62 hari. Hasil fermentasi kemudian didestilasi untuk menghasilkan etanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama masa fermentasi maka akan semakin sedikit volume hasil destilasi yang dihasilkan. Hasil terbaik diperoleh pada fermentasi 41 hari. 
PENGARUH KONSENTRASI CAMPURAN ASETON DAN METANOL TERHADAP UNJUK KERJA TERMAL REVOLVING HEAT PIPE DENGAN ALUR MEMANJANG Soedarmanto, Heri; Suprianto, Teguh; Mujiarto, Sigit
POROS TEKNIK Vol. 3 No. 1 (2011)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakteristik Gas Buang Dual Fuel Gasifier Downdraft Serbuk Kayu Dan Diesel Engine Generator Set 3 Kw Mujiarto, Sigit; Suliono, Suliono; Maolana, Imam; Murdjani, Murdjani
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 17 No 2 (2017): Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 2, November 2017: 79-147
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/intekna.v17i2.477

Abstract

Gas buang pada kendaraan berbahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan akan berdampak buruk terhadap lingkungannya. Pengembangan gas biomassa juga bisa dipakai untuk bahan bakar alternatif pada motor pembakaran dalam. Syngas hasil gasifikasi yang kandungan CO2, CO, NOx lebih rendah membantu mengurangi emisi gas buang. Pada reaktor gasifikasi untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar didapatkan air fuel ratio 1,01; 1,13; 1,34; 1,52. Artinya campuran antara serbuk kayu dan udara dapat menghasilkan gas sebagai campuran bahan bakar pada mesin diesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan gas buang pada single dan dual fuel. Dengan putaran pada mesin konstan yaitu 1500 rpm dengan pembebanan pada generator set mulai 200 watt sampai 2400 watt dengan interval 200 watt. Setelah dilakukan eksperimen, temperatur gas buang dengan adanya penambahan syngas akan semakin semakin naik hingga 249áµ’C. Untuk emisi gasi buang dengan penambahan syngas, karbon monoksida (CO) turun sampai 0,71%. Nitrogen okside (NOx) juga mengalami penurunan seiring panambahan syngas sebesar 100 ppm. Serta hidro karbon (HC) seiring penambahan syngas pada emisi gas buang turun hingga 64 ppm
Pelatihan Desain Grafis untuk Pemberdayaan Pemuda Karang Taruna Desa Karyabaru Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan Rozaq, Abdul; Hardinto, Raden Kelik; Yunida, Riswan; Mujiarto, Sigit; Jauhari, Muhammad Firdaus
Jurnal IMPACT: Implementation and Action Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5799.796 KB) | DOI: 10.31961/impact.v2i1.742

Abstract

Kegiatan pelatihan ini adalah sebagai penunjang bagi pemuda karang taruna desa Karyabaru kecamatan barambai kabupaten Barito Kuala dalam memahami lebih jauh lagi mengenai pelatihan Komputer, serta memperkenalkan metode “learn and fun” pada pelatihan tersebut. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi berupa Pengabdian Kepada Masyarakat. Kemampuan dalam menyampaikan ide dan gagasan dalam upaya untuk membangun desa memerlukan dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang dituangkan dalam bentuk spanduk, poster, undangan. Ini semua dapat dilakukan, jika kita dapat menguasai atau memiliki kemampuan design grafis yang baik. Pada kesempatan kali ini akan dilakukan transfer pengetahuan berupa penguasaan ketrampilan design grafis menggunakan software photoshop dan corel draw.Dilakukan survey pendahuluan untuk melihat situasi kerja di lingkungan kelurahan/ aparatur desa dalam melakukan tugas dan fungsi (Tupoksi) serta kondisi masyarakat. Mengajak aparatur desa untuk menggerakkan masyarakat melalui organisasi yang ada di daerah atau desa/kelurahan Karya Baru. Mengkoordinir peserta yang berminat terhadap pelatihan-pelatihan yang sudah disiapkan oleh tim. Peserta mampu melaksanakan pelatihan design grafis dengan hasil yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan keseharian menyangkut desain grafis.
PENGARUH VARIASI HEATING RATE PROSES PIROLISIS TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET CHAR BAMBU Sigit Mujiarto; Teguh Suprianto
POROS TEKNIK Vol. 4 No. 2 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bambu merupakan salah satu jenis biomassa yang limbahnya termasuk sampah kota atau MSW (municipal solid waste), yang mempunyai energi density rendah. Limbah bam-bu mempunyai potensi sebagai bahan baku untuk bahan bakar. Untuk menghasilkan e-nergi densitas tinggi digunakan proses pirolisis dan dilanjutkan dengan proses densifikasi atau pembriketan untuk membentuk sebuah briket char (arang) bambu. Dalam penelitian ini, akan dipaparkan pengaruh variasi heating rate (laju pemanasan) proses slow pyrolisis (pirolisis lambat) terhadap karakteristik pembakaran briket char  bambu. Heating rate pada sampel 20 gram proses pirolisis divariasikan 5 ºC / menit,  10ºC / menit dan 20ºC / menit, dengan temperatur akhir 400 ºC dan holding time 30 me-nit. Char yang terbentuk kemudian dipadatkan dengan proses densifikasi menjadi briket char bambu yang dilakukan secara hidrolik pada tekanan 250 kg/cm2 yang diholding selama 5 menit dan dikeringkan pada temperatur 105 ºC selama 20 menit. Sampel briket char bambu ± 3 gram ditempatkan dalam tungku dengan laju pemanasan 20 ºC/menit sampai tidak terjadi perubahan massa. Analisis thermogravimetri dilakukan untuk me-ngetahui karakteristik pembakaran briket char bambu.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh heating rate proses slow pyrolisis untuk  pembakaran briket char bambu memiliki nilai kalor yang minimun pada Heating rate  20ºC/menit. Harga karakteristik pembakaran ITFC (Fixed Carbon Initiation Temperature) menunjukkan keterkaitan dengan heating rate, dimana semakin lambat heating rate maka harga ITFC dan ITVM (Volatile Metter InitiationTemperature )semakin besar. Untuk karakteristik pembakaran yang lain, yaitu, PT (Peak Temperature ) dan BT( Burning Temperature) tidak menunjukkan keterkaitan dengan  heating rate. Harga Energi Aktivasi minimum pada Heating rate  5ºC/menit.
PENGARUH KONSENTRASI CAMPURAN ASETON DAN METANOL TERHADAP UNJUK KERJA TERMAL REVOLVING HEAT PIPE DENGAN ALUR MEMANJANG Heri Soedarmanto; Teguh Suprianto; Sigit Mujiarto
POROS TEKNIK Vol. 3 No. 1 (2011)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Heat pipe adalah suatu alat penukar kalor yang memungkinkan perpindahan sejumlah besar kalor melalui luas permukaan yang sangat kecil. Heat pipe terdiri dari evaporator, adiabatis dan kondensor. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh konsentrasi volume aseton – metanol fluida kerja terhadap kinerja termal dan karakteristiknya pada pipa kalor.Pipa kalor dibuat dari pipa tembaga Æ 12,7 x 500 mm, daerah evaporator dan adiabatik diisolasi, sedangkan daerah kondensornya diberi sirip untuk penyerapan kalor. Panjang daerah evaporator 110mm, adiabatik 230 mm, dan kondensor 160 mm. Variasi konsen-trasi volume aseton – metanol fluida kerja yang digunakan adalah 0% ( metanol ), 20%, 40%, 60%, 80%, 100%. Daya input yang digunakan adalah 6; 11,4; 17,2; 25; 32,2; 40,1; 50; 61 Watt. Data yang diperlukan adalah temperatur di evaporator (Te), kondensor (Tk1, Tk2, Tk3), udara (Tu).Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada semua variasi fluida kerja kecuali metanol, semakin besar konsentrasi volume aseton menghasilkan temperatur di bagian evapo-rator, end to end DT, dan tahanan termal yang semakin kecil. Semua variasi fluida kerja pada daya input yang rendah mempunyai tahanan termal tertinggi kemudian terus me-nurun sampai daya input terbesar. Karakteristik fluida kerja pada daya input yang tinggi tidak menjamn bahwa, dengan nilai tahanan termal kecil dapat menghasilkan kapasitas perpindahan panas ( fluk kalor ) yang tinggi.
Bahan Bakar Gasohol (Premium-Bioetanol) Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Pretreatment Lignocellulotic Material Dan Fermentasi Teguh Suprianto; Sigit Mujiarto; Muhammad Kasim
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 16 No 2 (2016)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan permintaan energi menyebabkan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan pada setiap negara untuk segera memproduksi dan menggunakan energy terbarukan, salah satu energi terbarukan yang sedang dikembangkan adalah energi yang berasal dari biomassa yakni bioetanol. Konversi bahan lignoselulosa menjadi bioetanol mendapat perhatian penting karena bioetanol dapat digunakan sebagai bahan bakar. Salah satu kendala dalam konversi ke bioetanol adalah Lignoselulosa merupakan bahan yang amat rapat, sehingga pada kondisi biasa bersifat inert dan tak bisa ditembus air, bahkan enzim sehingga diperlukan suatu pretreatment untuk membuka struktur rapat dari bahan lignoselulosa agar air dan enzim selulosa dapat mencapai selulosa sehingga bioetanol yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi.Dalam penelitian ini dilakukan percobaan pretreatment. Salah satu pretreatment yakni dengan menggunakan larutan encer asam kuat (chemical pretreatment material), dalam hal ini H2SO4. Setelah itu dilakukan fermentasi selama 32, 41, 48, 55 dan 62 hari. Hasil fermentasi kemudian didestilasi untuk menghasilkan etanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama masa fermentasi maka akan semakin sedikit volume hasil destilasi yang dihasilkan. Hasil terbaik diperoleh pada fermentasi 41 hari.Â