Claim Missing Document
Check
Articles

KOMBINASI OZONISASI, IRADIASI ULTRAVIOLET DAN ZEOLIT UNTUK DISINFEKSI AIR TANAH DAN PENENTUAN KONSENTRASI OZON DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE Wahyudin, wahyudin; Tjahjanto, Rachmat Triandi; Wardhani, Sri
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.149 KB)

Abstract

Air yang layak minum harus memenuhi baku mutu air minum seperti yang tercantum dalam peraturan Menteri Kesehatan No. 492/MENKES/PER/IV/2010. Peraturan tersebut mensyaratkan tidak ada kandungan Coliform dan E. coli sedikitpun pada air minum, sedangkan syarat kimiawi dan fisika tidak boleh melebihi konsentrasi yang telah ditetapkan, sehingga dibutuhkan proses disinfeksi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya kosentrasi ozon hasil sintesis dengan metode penyerapan sinar ultraviolet oleh oksigen pada panjang gelombang 200-280 nm, dan efektivitas ozon hasil sintesis, iradiasi ultraviolet, dan zeolit untuk disinfeksi air tanah dengan waktu kontak 20, 40, dan 60 menit. Sampel air tanah yang digunakan adalah air tanah di daerah Ketawanggede RT 07/RW 02 Malang. Penelitian ini menggunakan oksigen yang dialirkan dengan debit 833,34 mL/menit secara kontinu dalam tabung quartz dengan daya lampu ultraviolet 15 watt. Berdasarkan penelitian, besarnya konsentrasi ozon hasil sintesis pada waktu 0, 20, 40, dan 60 menit adalah sebesar 0.000,38.37, 41.49, dan 50.56 mL/kL. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi besi, mangan, TDS, pH setelah disinfeksi mengalami penurunan. Sisa konsentrasi besi pada waktu kontak 20, 40, dan 60 menitdisinfeksisebesar 0.083,0.070, dan 0.045 mg/L. Mangan sebesar 0.044, 0.028, dan 0.04mg/L. TDS sebesar 401.2, 406.2, dan 388.8 mg/L. pH sebesar 7.85, 7.80, dan 7.70. Dan tidak terdapat bakteri E. coli pada air tanah. Kata kunci: Bakteri E. coli, Besi, Disinfeksi, Mangan, Ozon, pH, dan TDS
STUDI PENGARUH TEMPERATUR ANNEALING TERHADAP PENUMBUHAN KRISTAL TIMBAL ZIRKONAT TITANAT Pb(ZrxTi1-x)O3 YANG DISINTESIS DENGAN METODE SOL GEL Fathoni, Imam; Muhlis, muhlis; Tjahjanto, Rachmat Triandi; Masruroh, masruroh
Physics Student Journal Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan studi pengaruh temperature annealing terhadap penumbuhan kristal PZT di atas substrat Silikon (Si). Proses pembuatan larutan prekursor PZT dilakukan dengan metode sol gel dan penumbuhan lapisan tipis PZT dengan metode spin coating. Struktur kristal lapisan tipis PZT tanpa annealing dan annealing selama dua jam pada temperatur 500 oC diobservasi menggunakan XRD (X Ray Diffraction). Dari hasil uji XRD menunjukkan bahwa lapisan tipis PZT tanpa annealing (as deposited) belum terbentuk kristal, tetapi pada lapisan tipis PZT yang di annealing pada temperatur 500 oC terbentuk kristal PZT dengan orientasi (102) dan (112). Hal ini menunjukkan bahwa annealing berpengaruh terhadap struktur kristal yang terbentuk, karena kristal PZT belum terbentuk sebelum dilakukan annealing pada lapisan tipis PZT.
STUDI PENUMBUHAN LAPISAN TIPIS PZT DENGAN METODE SPIN COATING Muhlis, muhlis; Fathoni, Imam; Iswarin, S.J.; Triandi, Rahmat; Masruroh, masruroh
Physics Student Journal Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan sintesis PZT dengan tehnik sol-gel dan penumbuhan lapisan tipis PZT dengan metode spin coating. Lapisan tipis PZT dibuat dengan tehnik sol-gel dengan menggunakan larutan penyetabil PEG 400 serta ditumbuhkan di atas substrat silikon dengan metode penumbuhan spin coating. Penggunaan tehnik sol-gel dan metode spin coating diharapkan mampu menghasilkan lapisan tipis dengan tingkat kehomogenan yang tinggi. Struktur lapisan tipis dipelajari dengan menggunakan difraksi sinar-x (XRD) untuk mengetahui struktur serta puncak kristal yang terbentuk. Hasil XRD menunjukkan bahwa terbentuk lapisan perovskit PZT dengan orientasi bidang kristal (100), (101), (111), (200), (102), (112) dan (022) yang mengindikasikan kristal yang terbentuk adalah polikristal. Orientasi bidang kristal yang lebih dominan terletak pada bidang (101).Kata kunci: Lapisan Tipis PZT, Tehnik Sol-Gel, Metode Spin Coating.
EKSTRAKSI SILIKA DALAM LUMPUR SIDOARJO MENGGUNAKAN METODE KONTINYU Fadli, Agus Farid; Tjahjanto, Rachmat Triandi; Darjito, Darjito
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.657 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi dan laju alir pelarut KOH yang digunakan untuk mengekstraksi silika dalam lumpur Sidoarjo. Kandungan silika merupakan mayor elemen di dalam lumpur Sidoarjo sehingga dapat digunakan sebagai sumber silika.Lumpur Sidoarjo dicuci menggunakan akuades dan direndam dalam larutan HCl 2 M untuk menghilangkan impuritas selain silika didalam lumpur Sidoarjo yang kemudian dikeringkan dengan temperatur 110 °C sebagai sampel. Untuk proses ekstraksi, KOH dialirkan dengan laju alir tertentu ke dalam fasa padat sampel lumpur Sidoarjo sehingga didapatkan larutan kalium silikat yang kemudian dikondisikan dalam suasana asam sampai pH 4 membentuk endapan amorf silika. Konsentrasi larutan KOH yang digunakan sebesar 1, 3, 5, 7, dan 10 M sedangkan laju alir yang digunakan sebesar 2, 4, dan 6 mL/menit. Dari hasil penelitian, didapatkan konsentrasi KOH maksimum sebesar 10 M dan laju alir maksimum sebesar 2mL/menit dengan jumlah silika yang terekstrak sebesar 1,8052 g.Kata kunci: laju alir, lumpur Sidoarjo, silika
OZONISASI EMAS DALAM LARUTAN NaCl Sensustania, Herinda; Tjahjanto, Rachmat Triandi; Purwonughroho, Danar
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.014 KB)

Abstract

The aim of research about gold ozonation in NaCl solution are to determine whether gold in NaCl solution can be oxidized by ozone. In addition to know the effect of pH NaCl solution to gold ozonation. In this studied gold was ozonized for four hours at different pH of the solution. The result of this research shows that gold can be oxidized to Au3+ on the conditions used. Based on the results, it can be concluded that pH of the NaCl solution having an effect on gold ozonation. The maximum gold oxidation was occured in NaCl solution 3 M at pH 0.   Keywords: ozonation, gold, oxidation, sodium chloride, pH
STUDI AKTIVASI ARANG DARI TEMPURUNG KELAPA DENGAN PENGOZONAN Anggarini, Dita; Tjahjanto, Rachmat Triandi; Darjito, Darjito
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.475 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian tentang pembuatan arang aktif dari tempurung kelapa dengan pengozonan telah dilakukan. Arang hasil aktivasi dengan pengozonan kemudian dibandingkan kualitasnya dengan arang aktif hasil aktivasi ZnCl2. Arang dari tempurung kelapa dikarbonisasi pada temperatur 600 ºC selama dua jam. Arang diaktivasi menggunakan ZnCl2 selama satu jam pada temperatur 550 ºC dan pengozonan dengan variasi waktu 0, 20, 40 dan 60 menit. Arang hasil aktivasi dibandingkan daya adsorpsinya terhadap senyawa iodin, metilen biru dan metil jingga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arang aktif yang diaktivasi dengan ZnCl2 memiliki daya adsorpsi yang lebih baik terhadap senyawa iodin, metilen biru dan metil jingga daripada arang aktif yang diaktivasi dengan pengozonan. Namun, semakin panjang waktu pengozonan arang aktif yang dihasilkan memiliki daya adsorpsi terhadap metilen biru dan metil jingga yang semakin baik Kata kunci: adsorpsi, arang aktif, ozonisasi, tempurung kelapa. ABStract Research of activated carbon from coconut shell by ozonisation was conducted. The results compared with activated carbon by ZnCl2. Carbon was made from coconut shell by carbonated at 600 oC for 2 hours. Furthermore, carbon was activated by ZnCl2 for 1 hour at 550 ºC and activated by ozone with time varied from  0, 20, 40 and 60 minutes. The adsorption of activated carbon towards iodine, methylen blue and methyl orange was compared. The results showed that activation by ZnCl2 had a better adsorption process towards iodine, methylene blue and methyl orange than ozonated activated carbon. However, the longer ozonisation time produce activated carbon which had a better adsorption of methylene blue and methyl orange Key words: adsorption, activated carbon, coconut shell, ozonisation
OPTIMASI EKSTRAKSI SILIKA DAN ALUMINA DARI LUMPUR SIDOARJO Putra, Ahmad Naufal Hasti Eka; Tjahjanto, Rachmat Triandi; Khunur, Mohammad Misbah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.252 KB)

Abstract

Optimization of silica and alumina extraction from Sidoarjo mud have studied. The aim of this research is to know the optimum condition of silica and alumina extraction from Sidoarjo mud. Optimum condition of extraction is studied by variying the concentration and solvent used in the extraction process. Hydrochloric acid and NaOH were used in silica and alumina extraction from Sidoarjo mud. Hydrochloric acid was added to the filtrate of NaOH extract to obtain Al(OH)3 at pH 8, further the HCl added until pH 4 to obtain Si(OH)4. The filtrate of HCl extract wad added by NaOH until pH 4 to precipitate Fe(OH)3, further NaOH was added until pH 8 to obtain Al(OH)3. The result of this experiment shows that extractions result was affected by the concentration and the solvent used. The optimal concentration of solvent for extraction prosses is 6 M for both acid and base. The purest silica in this research was obtained from NaOH extract with the purity level of 95,6%.
PENGARUH pH DAN KONSENTRASI TMCS PADA SINTESIS AEROGEL SILIKA DARI WATER GLASS Zulfikar, Mochammad Abrianto; Tjahjanto, Rachmat Triandi; Darjito, Darjito
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.067 KB)

Abstract

Telah dilakukan sintesis aerogel silika pada tekanan ambien menggunakan water glass melalui proses sol-gel. Gel disiapkan dengan menambahkan tetes demi tetes natrium silikat ke dalam 5 mL HNO3 hingga pH 3 dan 6. Konsentrasi TMCS yang digunakan adalah 33% dan 6 %. Hidrogel dicuci menggunakan air bebas ion kemudian dikeringkan untuk mengurangi kandungan H2O. Alkogel didapatkan dengan merendam hidrogel dalam metanol selama 24 jam. Sililasi dilakukan pada alkogel menggunakan campuran heksana, TMCS, dan metanol selama 24 jam. Tahap sililasi diakhiri dengan merendam gel dalam heksana selama 12 jam kemudian dikeringkan pada suhu 50 oC selama 24 jam, 80 oC selama 10 jam, dan 120 oC selama dua jam. Tahap pertukaran pelarut dilakukan pada suhu 50 oC. Karakterisasi dilakukan melalui pengamatan secara visual, uji hidrofobisitas dan sudut kontak secara kualitatif, massa jenis, serta spektrofotometri FT-IR. Hasil aerogel silika pada pH 3 dan 6 menggunakan TMCS 33% memiliki massa jenis 0,164 g/mL dan 0,060 g/mL sedangkan menggunakan TMCS 6% aerogel masih bersifat hidrofilik.Kata Kunci: Aerogel, sol-gel, water glass
PENGARUH LAJU ALIR UDARA PADA OZONISASI DALAM OKSIDASI EMAS Widyasari, Elok Nuri; Tjahjanto, Rachmat Triandi; Khunur, Muhammad Misbah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.339 KB)

Abstract

Penelitian tentang oksidasi emas dalam larutan HCl dengan metode ozonisasi bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju alir udara pada ozonisasi terhadap proses oksidasi emas. Oksidasi emas dilakukan pada variasi laju alir udara (300-500 mL/menit) dalam larutan HCl 1 M dengan waktu ozonisasi lima jam. Konsentrasi ion emas dianalisis dengan Spektrofotometer Serapan Atom. Nilai konsentrasi rata-rata emas(III) yang diperoleh adalah 36,601 mg/L pada laju alir 300 mL/menit; 35,252 mg/L pada laju alir 400 mL/menit; dan 40,041 mg/L pada laju alir 500 mL/menit. Uji statistik menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara konsentrasi emas hasil oksidasi pada variasi laju alir udara. Kata kunci: emas, laju alir, oksidasi, ozonisasi
Adsorpsi Timbal(II) Menggunakan Biomassa Azolla Microphylla Diesterifikasi Dengan Asam Sitrat Rosyida, Firdania Firdaus; Purwonugroho, Danar; Tjahjanto, Rachmat Triandi
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.413 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan biomassa A. microphylla yang diesterifikasi dengan asam sitrat terhadap adsorpsi timbal(II). Esterifikasi dilakukan dengan cara menambahkan 5 g biomassa ke dalam 50 mL asam sitrat 0,8 M, kemudian dipanaskan dalam oven pada temperatur 60 oC selama 24 jam dilanjutkan dengan pemanasan pada temperatur 120oC selama 3,5 jam. Percobaan adsorpsi timbal(II) pada biomassa yang telah diesterifikasi dilakukan pada varisi pH 3-6, variasi waktu kontak 30; 45; 60; 75; 90; 120 menit, dan variasi konsentrasi timbal(II) 75 mg/L; 100 mg/L; 125 mg/L; dan 200 mg/L. Konsentrasi timbal(II) setelah proses adsorpsi ditentukan menggunakan spektrofotometer serapan atom. Keberadaan timbal(II) yang terikat oleh biomassa ditentukan menggunakan SEM-EDX. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum adsorpsi timbal(II) pada biomassa yang telah diesterifikasi dengan asam sitrat terjadi pada pH 5 dengan waktu kontak 60 menit. Berdasarkan persamaan adsorpsi isotermis Langmuir diperoleh informasi bahwa kapasitas adsorpsi (Qmax) biomassa A. micropylla setelah diesterifikasi adalah 39,84 mg/g, sedikit lebih kecil dari kapasitas adsorpsi biomassa A. microphylla yang tidak diesterifikasi yaitu sebesar 42,74 mg/g.  Kata kunci : adsorpsi, Azolla microphylla, esterifikasi, timbal(II), asam sitrat.