Dewi Sartina
Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKM UTU, Meulaboh, Indonesia.

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Biology Education

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA Dewi Sartina; Arfah Husna
Jurnal Biology Education Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Biologi Education Volume 10 Nomor 1 Edisi April 2022
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.486 KB) | DOI: 10.32672/jbe.v10i1.4232

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang berdampak buruk terhadap kualitas hidup anak dalam mencapai tumbuh kembang optimal sesuai potensi genetiknya. Berdasarkan data Riskesdas 2018, kasus stunting dan gizi buruk di Aceh masih berada di atas angka nasional. Angka gizi buruk nasional 3,5% sementara di Aceh di atas 5,5%. Berdasarkan Surat Bupati Nagan Raya, No.050/2021, menetapkan 30 desa di Nagan Raya sebagai Lokus Stunting. Saat ini Nagan Raya tercatat angka stunting 29,4%.Berdasarkan survey awal di Kuala Pesisir didapatkan bahwa balita yang mengalami stunting adalah sebanyak 44 balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Jenis penelitian ini menggunakan design cross – sectional. Populasi penelitian berjumlah 44 ibu balita. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling  yaitu sebanyak 44 ibu balita. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dan di uji dengan uji chi –square. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pemberian pola makan 0,090 (Pvalue 0,05), kondisi lingkungan  0,743 (Pvalue 0,05), pemeliharaan kehamilan 0,561 (Pvalue 0,05) dan pengetahuan ibu 0,331 (Pvalue 0,05). Kesimpulannya ada hubungan yang signifikan antara pemberian pola makan dengan kejadian stunting pada balita. Sedangkan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kondisi lingkungan, pemeliharaan kehamilan dan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada balita. Diharapakan kepada para ibu agar lebih memperhatikan pola makan anak untuk menghindari kejadian stunting. 
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA Dewi Sartina; Arfah Husna
Jurnal Biology Education Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Biologi Education
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.486 KB) | DOI: 10.32672/jbe.v10i1.4232

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang berdampak buruk terhadap kualitas hidup anak dalam mencapai tumbuh kembang optimal sesuai potensi genetiknya. Berdasarkan data Riskesdas 2018, kasus stunting dan gizi buruk di Aceh masih berada di atas angka nasional. Angka gizi buruk nasional 3,5% sementara di Aceh di atas 5,5%. Berdasarkan Surat Bupati Nagan Raya, No.050/2021, menetapkan 30 desa di Nagan Raya sebagai Lokus Stunting. Saat ini Nagan Raya tercatat angka stunting 29,4%.Berdasarkan survey awal di Kuala Pesisir didapatkan bahwa balita yang mengalami stunting adalah sebanyak 44 balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Jenis penelitian ini menggunakan design cross – sectional. Populasi penelitian berjumlah 44 ibu balita. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling  yaitu sebanyak 44 ibu balita. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dan di uji dengan uji chi –square. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pemberian pola makan 0,090 (Pvalue 0,05), kondisi lingkungan  0,743 (Pvalue 0,05), pemeliharaan kehamilan 0,561 (Pvalue 0,05) dan pengetahuan ibu 0,331 (Pvalue 0,05). Kesimpulannya ada hubungan yang signifikan antara pemberian pola makan dengan kejadian stunting pada balita. Sedangkan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kondisi lingkungan, pemeliharaan kehamilan dan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada balita. Diharapakan kepada para ibu agar lebih memperhatikan pola makan anak untuk menghindari kejadian stunting.