Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kataketik

REVITALISASI ATMA REKSA: Wujud Integrasi Solidaritas Rasul Awam Maria Yulita C. Age
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 6, No 1 (2021): Solidaritas dan Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v6i1.121

Abstract

Solidaritas adalah suatu sikap yang dapat dimiliki oleh setiap manusia yang didalamnya saling berkaitan dengan sebuah ungkapan perasaan seseorang atas rasa senasib dan sepenanggungan terhadap apa yang orang lain rasakan maupun kelompok itu sendiri. Solidaritas pun dapat diwujudnyatakan dalam sikap saling melayani rasul awam. Adapun rasul awam yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah para katekis atau guru agama. Artikel ini bertujuan memberikan gambaran tentang upaya menghidupkan kembali “atma reksa” yang berarti jiwa/roh pelayanan atau semangat melayani dalam diri rasul awam sebagai wujud solidaritas di masa pandemic. Konsili Vatikan II dengan tegas dan jelas telah memberikan keluhuran, panggilan, tugas perutusan, dan martabat kaum awam dalam dekrit Kerasulan Awam (Apostolicam Actuositatem). Metode yang digunakan dalam uraian ini adalah metode kepustakaan. Data dianalisis secara induktif dengan cara menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan solidaritas kaum awam dalam terang roh pelayanan kemudian menarik kesimpulan atas uraian yang dipaparkan. Adapun hal-hal yang dipaparkan dalam tulisan ini antara lain makna atma reksa, gambaran tentang solidaritas rasul awam, dan wujud solidaritas rasul awam sebagai pendidik, sebagai petugas pastoral di masa pandemik.
MENDARAS AJARAN KRISTIANITAS KRISTUS DI TENGAH PANDEMI: MENGUNGKAI SEMANGAT MELAYANI Maria Yulita C. Age
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 5, No 1 (2020): Kristianitas di tengah Pandemi
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v5i1.57

Abstract

Mendaras ajaran kristianitas di tengah pandemi dapat dicontohi melalui sikap pelayanan Yesus. Penelitian ini bertujuan agar di tengah pandemi manusia dapat mencontohi Yesus sebagai pelayan dan pengajar. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan situasi ini ajaran kristianitas mengajarkan agar manusia menyimpulkan bagaimana Yesus menginginkan dan memberikan contoh kepada para murid dan rasul awam sebagai pengikut-Nya untuk selalu hidup dalam kerendahan untuk melayani orang lain sebagai pelayan dan pengajar. Untuk menjadi pelayan, seseorang harus belajar dan menumbuhkan sikap rendah hati, walaupun sebagai manusia seseorang tidak akan mungkin sama seperti Yesus tapi sebenarnya siapa pun dapat belajar menjadikan dirinya contoh seperti yang Yesus lakukan dalam melayani orang banyak ketika Ia masih hidup. Manusia patutlah menjadikan Yesus sebagai contoh dan panutan hidup dalam hal melayani, semangat melayani yang diajarkan Kristus patutlah diejawartakan dalam kehidupan sehari-hari.
BENTUK-BENTUK PENALARAN PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ENDE Maria Yulita C. Age
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pastoral dan Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v6i2.131

Abstract

Penalaran adalah proses berpikir yang sistematik dan logis untuk memperoleh sebuah simpulan (pengetahuan atau keyakinan). Dalam membuat karangan, baik karangan ilmiah maupun nonilmiah, penulis tidak sekedar menuangkan gagasan, tetapi terdapat fase-fase yang harus dilalui, yakni fase persiapan, penulisan (penuangan gagasan atau pengetahuan), dan perbaikan (pengeditan dan revisi). Selain melalui fase-fase tersebut, menulis karangan juga merupakan proses bernalar. Oleh karena itu, kemampuan bernalar harus dikuasai dalam kegiatan menulis sehingga pengungkapan ide atau gagasan benar-benar tertata secara sistematik agar mendapat simpulan yang sahih. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bentuk penalaran dalam karangan siswa ke.las X SMA Negeri 1 EndePenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik studi dokumentasi. Peneliti mengambil data yang berupa paragraf argumentasi dari guru Bahasa Indonesia. Data tersebut ditulis oleh siswa saat jam pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung. Setelah data terkumpul peneliti menganalisis teks dengan membaca seluruh sumber data untuk memahami data secara mendalam dan terperinci, selanjutnya peneliti mengidentifikasi data yang meliputi bentuk penalaran, data-data tersebut kemudian disalin dalam tabel pengumpulan data dan dimanfaatkan sebagai bahan analisis selanjutnya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis mengalir. Menurut model alir analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk penalaran dalam paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ende terdiri atas penalaran quasi logis (penalaran transitivitas dan hubungan timbal balik), penalaran generalisasi, penalaran kausalitas (sebab-akibat, sebab-akibat-sebab-akibat-akibat, sebab-akibat-akibat, sebab-sebab-akibat, sebab-akibat-sebab-akibat, akibat-akibat-akibat, sebab-akibat-akibat-akibat, sebab-sebab-akibat-akibat, akibat-sebab, sebab-akibat-sebab, akibat-sebab-sebab, akibat-sebab-sebab, akibat-sebab-akibat, sebab-sebab-sebab-akibat), dan bentuk penalaran koeksistensial (tindakan).
BENTUK-BENTUK PENALARAN PARAGRAF ARGUMENTASI MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK STIPAR ENDE Maria Yulita C. Age
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pastoral dan Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v6i2.138

Abstract

Penalaran adalah proses berpikir yang sistematik dan logis untuk memperoleh sebuah simpulan (pengetahuan atau keyakinan). Dalam membuat karangan, baik karangan ilmiah maupun nonilmiah, penulis tidak sekedar menuangkan gagasan, tetapi terdapat fase-fase yang harus dilalui, yakni fase persiapan, penulisan (penuangan gagasan atau pengetahuan), dan perbaikan (pengeditan dan revisi). Selain melalui fase-fase tersebut, menulis karangan juga merupakan proses bernalar. Oleh karena itu, kemampuan bernalar harus dikuasai dalam kegiatan menulis sehingga pengungkapan ide atau gagasan benar-benar tertata secara sistematik agar mendapat simpulan yang sahih. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bentuk penalaran dalam karangan mahasiswa Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik Stipar Ende.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik studi dokumentasi. Peneliti mengambil data yang berupa paragraf argumentasi dari guru Bahasa Indonesia. Data tersebut ditulis oleh mahasiswa saat jam perkuliahan Bahasa Indonesia berlangsung. Setelah data terkumpul peneliti menganalisis teks dengan membaca seluruh sumber data untuk memahami data secara mendalam dan terperinci, selanjutnya peneliti mengidentifikasi data yang meliputi bentuk penalaran, data-data tersebut kemudian disalin dalam tabel pengumpulan data dan dimanfaatkan sebagai bahan  analisis  selanjutnya.  Teknik analisis data yang digunakan  dalam penelitian ini adalah analisis mengalir. Menurut model alir analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk penalaran dalam paragraf argumentasi mahasiswa Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik Stipar Ende terdiri atas penalaran quasi logis (penalaran transitivitas dan hubungan timbal balik), penalaran generalisasi, penalaran kausalitas (sebab-akibat, sebab-akibat-sebab-akibat-akibat, sebab-akibat-akibat, sebab-sebab-akibat, sebab-akibat-sebab-akibat, akibat- akibat-akibat, sebab-akibat-akibat-akibat, sebab-sebab-akibat-akibat, akibat-sebab, sebab-akibat-sebab, akibat-sebab-sebab, akibat-sebab-sebab, akibat-sebab-akibat, sebab-sebab-sebab-akibat), dan bentuk penalaran koeksistensial (tindakan).