Meillisa C. Mainassy
SMP Negeri 7 Amahai Pera, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada

PENDUGAAN KANDUNGAN BETA KAROTEN IKAN LOMPA (Thryssa baelama) DI PERAIRAN PANTAI APUI, MALUKU TENGAH Meillisa C. Mainassy; Jacob L.A. Uktolseja; Martanto Martosupono
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 13, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfs.3062

Abstract

Perairan Pantai Apui merupakan salah satu habitat ikan Lompa (Thryssa baelama) di Maluku Tengah dari area penyebaran di seluruh dunia. Ikan Lompa berpotensi menjadi makanan fungsional sebagai sumber beta karoten. Penelitian ini bertujuan menduga potensi beta karoten ikan Lompa di Perairan Pantai Apui dengan pendekatan dinamika populasi berdasarkan Virtual Population Analysis. Penelitian dilakukan dengan cara menghitung parameter dinamika populasi ikan Lompa beserta dengan biomasa. Hasil penelitian menunjukkan dugaan panjang asimtotik (L∞) sebesar 14,63 cm, koefisien pertumbuhan (K) sebesar 0,4/tahun, mortalitas alami (M) sebesar 0,9494/tahun, mortalitas penangkapan (F) sebesar 0,4066/tahun. Kondisi stok ikan masih di bawah tangkap lebih (E = 0,30) dengan potensi biomasa sebesar 62,10 ton/tahun dan hasil panen 6,63 ton/tahun. Kandungan beta karoten sebesar 0,22 μg/g berat basah dengan potensi beta karoten berdasarkan biomasa sebesar 13,67 kg/tahun dan hasil panen sebesar 1,46 kg/tahun. Perkiraan rata-rata kontribusi kebutuhan vitamin A ikan Lompa hanya dari beta karoten untuk penduduk Apui masing-masing untuk anak usia 1–3 tahun, anak usia 4–5 tahun, ibu mengandung, dan ibu menyusui adalah 28,4%; 25,3%; 14,2%; 8,7% per tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan Lompa di Perairan Pantai Apui memiliki potensi kandungan beta karoten yang dapat berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan vitamin A  bagi penduduk Apui, sehingga ia dapat menjadi makanan fungsional untuk kesehatan.