Penggemar hewan sering meluangkan waktu bermain dengan hewan peliharaan. Namun terkadang ada yang kurang tahu bagaimana merawat hewan peliharaan terutama mengenai suhu yang dibutuhkan. Hewan memiliki memiliki suhu yang berbeda – beda. Pada penelitian ini mengambil studi kasus Blue Tongeu Skink. Pemilihan hewan ini karena Blue Tongue Skink atau kadal panana harus dijaga dengan baik pada suhu 23-29°C. Maka dari itu diperlukan suatu sistem untuk mengatur suhu untuk memberikan penghangat otomatis. Sistem ini dibuat dengan mengaplikasikan teknologi IoT (Internet of Things) berbasis Arduino Uno, ESP32 Cam, dan sensor DHT11. Perangkat teknologi tersebut kemudian digabungkan dengan perangkat lunak pada Arduino IDE yang diupload pada Arduino Uno. Aplikasi juga dapat dipantau secara realtime melalui aplikasi smartphone yang dikembangkan dengan bahasa Flutter. Maka dari itu penggemar hewan dapat melihat hewan peliharaannya sekaligus memonitor suhu kandang meskipun sedang berpergian. Sistem kerja pada alat ini diawali dengan sensor DHT11 akan mendeteksi suhu yang ada di sekitar. Jika sensor DHT11 mendeteksi suhu di bawah 26o C, maka alat penghangat akan menyala secara otomatis. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa alat dapat bekerja dengan baik. Pengiriman gambar dapat dilakukan sesuai permintaan dari pengguna dan data suhu secara realtime dapat tampil pada smartphone.