Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN INTERNET ADDICTION PADA REMAJA Endah Sulistio N; Dewi Puspo R; Dina Dwi I; Husni Anggoro; Muhammad Ervin S; Starry Kireida K
PSIKOWIPA (Psikologi Wijaya Putra) Vol 1 No 1 (2020): PSIKOWIPA
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.702 KB) | DOI: 10.38156/psikowipa.v1i1.11

Abstract

The purpose of this study was to see how the relationship between self control and internetaddiction in adolescents. The lower the self control, the internet addiction will increase.Self control is the ability to control yourself, internet internet users who have high selfcontrol are able to regulate the use of the internet so that it does not sink into the internet,able to use the internet as needed, able to integrate online activities with other activities inhis life. Teenagers who cannot control themselves in using the internet will depend on theinternet which is commonly called internet addiction. Internet addiction can be interpretedas a syndrome characterized by individuals spending a very large amount of time using theinternet and cannot control their use while online. This study uses a quantitativecorrelational design method. The scale used is the self control scale and the internetaddiction scale that has been adapted. The results showed that there was a significantrelationship between Sig. (2-tailed) between self control and internet addiction is 0,000<0.05. Furthermore, the relationship between self control and internet addiction is 0,000<0.05. While the calculated value of r for the relationship of self control and internetaddiction is equal to - 0.770 <r table 0.279, it is concluded that there is a relationshipbetween variables. Because r count or Pearson Corellations is negative, which means thehigher the self control, the lower the internet addiction, and vice versa the lower the selfcontrol, the higher the internet addiction.
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA REMAJA KOMUNITAS KAPPAS SURABAYA SURABAYA Starry Kireida Kusnadi; Nur Irmayanti; Sekaring Ayumeida Kusnadi; Husni Anggoro; Kemilau Senja Berlian Agustina
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.938 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1303

Abstract

Bahasa merupakan media berkomunikasi, tercakup semua cara untuk berkomunikasi dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka. Bahasa sebagai alat komunikasi memungkinkan dua individu atau lebih mengekspresikan berbagai ide, arti, perasaan dan pengalaman. Ketidakmampuan berkomunikasi dapat menyebabkan seseorang tidak percaya diri ketika ia tampil didepan umum. Bagi mereka yang memiliki rasa takut untuk berbicara didepan publik, akan muncul rasa panik yang sangat mengganggu pikiran. Sebelum mulai berbicara didepan umum, tubuh yang belum siap akan mulai menunjukkan tanda-tanda awal dari reaksi panik akibat tekanan harus tampil. Salah satu penyebab hal ini terjadi adalah karena kurangnya pengetahuan tentang pidato, latihan dan membiasakan berbicara di depan umum. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan rasa percaya diri remaja Komunitas Kappas Surabaya melalui pelatihan public speaking. Metode pelaksanaannya adalah pelatihan public speaking pada remaja Komunitas Kappas Surabaya. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini para remaja Komunitas Kappas Surabaya dapat memiliki pengetahuan, pemahaman dan keterampilan tentang ilmu public speaking sehingga lebih memahami dan dapat mengaplikasikan teknik berbicara didepan umum. Selain itu rasa percaya diri yang dimiliki menjadi lebih tinggi sehingga remaja Komunitas Kappas Surabaya yakin dengan kemampuannya, optimis, objektif, bertanggungjawab, bertindak rasional dan realistis.