Pandemi Covid 19 berdampak besar pada kehidupan masyarakat, baik disektor kesehatan, pendidikan, perindustrian, dan perekonomian. Pandemi Covid-19 telah menyebar di seluruh dunia di mana banyak negara terserang penyakit ini sampai menghadapi tingkat kematian dan kerugian ekonomi yang cukup tinggi. Pandemi Covid-19 juga menyebabkan peningkatan angka pengangguran. Pandemic tersebut memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Banyak masyarakat yang mengeluh dan terhenti aktivitasnya karena pandemi Covid-19, termasuk masyarakat desa Sendangharjo yang mayoritas mata pencahariannya adalah sebagai petani. Melihat hal itu, peneliti bermaksud memanfaatkan aset lokal yang sudah ada tapi masih awam di kalangan masyarakat desa Sendangharjo yaitu PESGOT (Pelet Super Maggot). Maggot merupakan suatu organisme yang berasal dari larva BSF dan dihasilkan pada metamorfosis fase kedua setelah fase telur dan sebelum fase pupa yang nantinya menjadi BSF dewasa. Kemudian Maggot diolah menjadi pakan ternak alternatif. Kebutuhan akan pakan pada budidaya ikan atau unggas membutuhkan pengeluaran biaya yang cukup besar. Untuk itu, budidaya PESGOT ini diharapkan mampu membuat pakan ikan secara mandiri demi menekan biaya operasional. Metode Pengabdian Masyarakat yang digunakan ialah menggunakan model pengembangan masyarakat berbasis asset atau yang lebih dikenal ABCD (Asset-Based Community Development) merupakan pendekatan yang mengarah pada pemahaman dan internalisasi asset, potensi, kekuatan, dan pendayagunaannya secara mandiri dan maksimal, ABCD ini mempunyai beberapa langkah-langkah dalam pelaksanaannya, yaitu Discovery (Pengkajian), Dream (Impian), Design (Prosedur), Define ( Pemantapan Tujuan) dan Destiny (Self Determination). Dari kelima proses itulah yang menjadi acuan dalam pelaksanaan pembudidayaan berbasis asset Kata kunci: Budidaya, PESGOT. Desa Sendangharjo