Kualitas tidur adalah kapasitas tidur seseorang yang sangat mempengaruhi kesehatan fisik maupun kesehatan mental individu. Adapun jenis kelamin merupakan salah satu bagian basic conditioning factorsyang dapat menyebabkan terjadi permasalahan pada kualitas tidur lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jeniskelamin dengan kualitas tidur lansia. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan desain cross sectional. Jumlah sampel yaitu 374 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisa data pada penelitian ini menggunakan chi square didapatkan hasil bahwa adanya hubungan antara faktor jenis kelamin (p=0,038) dengan kualitas tidur lansia. Sehingga diharapkan lansia dapat menerapkan secara rutin terapi komplementer seperti relaksasi otot progresif, aromaterapi, dan juga dapat melakukan kegiatan untuk meningkatkan aktivitas fisik lansia untuk meningkatkan kualitas tidur.