Humaira Anwar
Institut Seni Budaya Indonesia Aceh

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

JEJAK LAGU INDIA PADA INDUSTRI LAGU ACEH Erlinda, Erlinda; Anwar, Humaira; Juliana, Rena
TAMUMATRA Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.822 KB)

Abstract

Dengan perkembangan industri lagu Aceh yang semakin pesat, perhatian masyarakat semakin tinggi pula terhadap industri lagu Aceh. Tidak jarang masyarakat Aceh menemukan irama lagu India yang sudah mereka tonton sebelumnya diadopsi oleh irama musik Aceh dengan hanya mengganti liriknya ke dalam Bahasa Aceh. Penelitian ini mengemukakan alasan masyarakat Aceh menyukai lagu India dan bagaimana tanggapan pelaku musik Aceh terhadap perkembangan lagu Aceh yang dipengaruhi lagu India.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan instrument penelitian kuisioner, wawancara, dan dokumen. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Aceh dan sampelnya adalah 5 orang masyarakat asal masing-masing kabupaten/kota di Aceh (secara random) dan 3 produser/penyanyi Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan masyarakat Aceh menyukai lagu India adalah karena seringnya menonton film India dan lagu-lagu soundtrack­-nya sering diputar di tempat-tempat umum di Aceh. Selanjutnya, tanggapan produser/penyanyi musik Aceh terbagi menjadi dua, yaitu menolak adopsi lagu India ke dalam lagu Aceh dengan hanya mengganti liriknya dengan alasan seorang artis seharusnya menghormati artis lainnya. Ada pula produser/penyanyi yang menerima adopsi ini karena hanya ingin menyajikan musik yang diinginkan masyarakat Aceh itu sendiri.Kata kunci : lagu Aceh; lagu India; industri musik; masyarakat Aceh
FORMULA DAN TEMA SYAIR PENGIRING TARI ACEH LIKOK PULO Anwar, Humaira
TAMUMATRA Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tarian dari Aceh, tari Likok Pulo, adalah tarian yang diiringi dengan syair yang dinyanyikan oleh syeh sepanjang tarian. Tari ini berasal dari Pulau Aceh, Aceh Besar, Aceh, dan dulu digunakan sebagai salah cara berdakwah. Sebagai sebuah sastra lisan, syair iringan Tari Likok Pulo memiliki formula dan tema. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan formula dan tema tersebut. Pendeskripsian formula dan tema akan dilakukan dengan teori formula dan tema Albert Lord. Metode penelitian ini metode kualitatif dengan instumen penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan syair pengiring tari Likok Pulo mengandung formula frasa hai adôe dan Allah ya Allah, serta klausa lon idang. Adapun tema syair pengiring tari Likok Pulo adalah zikir, yaitu mengingat Allah dalam cerita dan nasihat. Hal ini berhubungan dengan tujuan utama tari Likok Pulo sebagai salah satu sarana dakwah di masa lalu.Kata kunci: Tari Likok Pulo; syair; formula; tema.
Perlawanan Perempuan dalam Novel Perempuan Keumala Karya Endang Moerdopo Humaira Anwar; Akhmad Rizqi Turama
Master Bahasa Vol 10, No 2 (2022): Jurnal Master Bahasa (Juni 2022)
Publisher : Master Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24173/mb.v10i2.25556

Abstract

Penelitian ini mengkaji ketidakadilan gender terhadap perempuan dan implikasinya serta dan bagaimana perlawanan perempuan terhadap ketidakadilan itu di dalam novel Perempuan Keumala karya Endang Moerdopo. Objek penelitiannya adalah novel Perempuan Keumala (2008) yang menceritakan mengenai kehidupan Keumalahayati, laksamana perang terkenal dari Aceh. Novel ini dibaca berulang-ulang untuk menemukan deskripsi ketidakadilan gender dan bagaimana perlawanan perempuan terhadap ketidakadilan tersebut. Teori yang dipakai adalah teori Helene Cixous. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perempuan Keumala, sebagai karya sastra yang merepresentasikan kehidupan sosial juga turut menunjukkan akibat (implikasi) tertentu dari ketidakadilan gender. Beberapa implikasi tersebut dapat dicermati bersama pada bagian-bagian novel Perempuan Keumala. Implikasi pertama adalah stereotip; Implikasi kedua adalah subordinasi; dan implikasi ketiga adalah kekerasan (violence). Selanjutnya perempuan melakukan perlawanan dalam novel ini melalui tahapan-tahapan penguasaan perempuan terhadap berbagai bidang sebagai pondasi awal membangun kekuatan untuk melakukan perlawanan. Bidang-bidang yang dapat dikuasai perempuan tersebut meliputi bidang domestik dan publik. Pada kedua bidang ini, perempuan dapat berperan sebagai subjek yang dapat menentukan kehendaknya sendiri sebagai seorang diri yang bebas dari belenggu dan cara pandang laki-laki. Bidang yang dikuasai ini adalah dengan menjadi panglima perang, prajurit, petinggi istana, dan ibu.Kata kunci: perlawanan perempuan; ketidakadilan gender; novel; perempuan keumala; endang moerdopo.
Ekspresi Penonton pada Tradisi Lisan Seumapa Aceh Humaira Anwar; Achmad Zaki
TAMUMATRA Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/tmmt.v5i1.7714

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggali makna sorak-sorai dan tepukan penonton seumapa bagi masyarakat Aceh dan analisis aspek penonton tradisi lisan seumapa di pesta pernikahan. Seumapa adalah tradisi lisan Aceh yang berbentuk seperti pantun dan dipertunjukkan pada pesta pernikahan masyarakat Aceh. Metode pengumpulan data penelitian meliputi studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data primer penelitian ini adalah hasil wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur terkait tradisi seumapa. Alasan seseorang datang menonton seumapa adalah untuk mencari hiburan dan kepuasan estetis, karena diundang oleh tuan rumah atau bagian dari rombongan pengantar pengantin, dan sentimen kesukuan. Selain itu, sebagai tradisi lisan yang dilakukan pada sebuah pesta pernikahan, penonton seumapa memberikan sorak-sorai dan/atau tepukan sebagai respon kepada petuturnya. Sorak-sorai merupakan gerakan tubuh yang dikaitkan dengan emosi dan pengaruh positif. Petutur seumapa mengandalkan lirik-lirik yang memberikan efek ketegangan atau lirik-lirik yang menyentuh isu sensitif yang personal untuk mengundang respon penonton dalam pesta pernikahan.Kata kunci: seumapa; sorak-sorai; penonton; masyarakat Aceh.