Sebagai negara tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati, pohon pisang menjadi amat rimbun tumbuh di Sebagian besar wilayah Indonesia. Sehubungan dengan tingginya pertumbuhan pohon pisang dan tingginya limbah pisang tersebut, maka pengabdi ingin memberikan sumbangsih berupa pemanfaatan ekonomi atas pemanfaatan pelepah pisang yang semula dari limbah menjadi kerajinan tas. Metode yang digunakan yakni meliputi: penyuluhan, praktik, pelatihan, dan kemitraan. Indikator keberhasilan didasarkan pada kemampuan memanfaatkan pelepah pisang menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomis, peningkatan kesejehateraan keluarga diukur dari produk yang dihasilkan dapat terjual, terjalinnya kerjasama kemitraan. Adapun hasilnya adalah (1) Kelompok PKK Kelurahan Mlatiharjo telah mampu memanfaatkan pelepah pisang menjadi barang-barang kerajinan yang memiliki nilai ekonomis, (2) telah terjualnya produk yang dihasilkan, serta (3) telah terjalin kerjasama kemitraan antara PKK Kelurahan Mlatiharjo dengan Universitas Wahid Hasim Semarang. Simpulan yang dapat ditarik adalah bahwa dengan pelatihan dpaat memberikan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang bagaimana cara mengoptimalkan pelepah pisang sebagai bahan dasar dalam pembuatan tas. Dengan adanya kegiatan pelatihan ini, diharapkan pengabdi dapat melakukan pendampingan dan kegiatan pengabdian sehingga dapat memberikan solusi dari ilmu kepakaran yang sesuai.