Ika Parmawati
Departemen Keperawatan Anak Dan Maternitas Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat Dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal)

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Manajemen Pemberian ASI Kader Posyandu di Desa Wijimulyo Nanggulan Kulon Progo Ayyu Sandhi; Ika Parmawati
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkkk.47308

Abstract

Background: Breastmilk is very beneficial for immunity, growth, development, and reducing infant and toddler mortality. One of the pivotal factors that affects breastfeeding success is the support of community health workers, particularly Posyandu cadres. Health education using audiovisual media is expected to improve cadres’ knowledge in giving breastfeeding counseling among mothers with infant.Objective: To identify the effect of health education using audiovisual media on Posyandu cadres’ knowledge of breastfeeding management in Wijimulyo, Nanggulan subdistrict, Kulon Progo.Method: This was a pre-experimental study with one group pretest-posttest design. A total of 40 Posyandu cadres, who were chosen through purposive sampling, participated in this study. Audiovisual media was used as intervention tool in health education, and the cadres’ knowledge was measured by questionnaire. Data was analyzed by using Wilcoxon signed rank test.Results: There was improvement of pretest and posttest mean score from 15,18 to 16,60. The result of statistical analysis showed significant difference in breastfeeding management knowledge among Posyandu cadres before and after health education using audiovisual media (p = 0,000).Conclusion: Health education using audiovisual media is effective to improve cadres’ knowledge of breastfeeding management.ABSTRAKLatar belakang: Air susu ibu (ASI) sangat bermanfaat untuk sistem pertahanan tubuh, pertumbuhan, dan perkembangan bayi, serta berkontribusi menurunkan angka kematian bayi dan balita. Salah satu faktor yang berperan dalam kesuksesan pemberian ASI di antaranya dukungan dari kader Posyandu. Pendidikan kesehatan dengan media audiovisual diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kader Posyandu sehingga mendukung peningkatan keterampilan edukasi kader pada ibu menyusui.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audiovisual terhadap pengetahuan manajemen pemberian ASI kader Posyandu di Desa Wijimulyo, Kecamatan Nanggulan, Kulon Progo.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest. Subjek penelitian sebanyak 40 orang kader Posyandu yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen penelitian mencakup alat intervensi, yaitu media audiovisual untuk pendidikan kesehatan dan kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan kader. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Wilcoxon signed rank test.Hasil: Terdapat peningkatan mean nilai pretest dan posttest dari 15,18 menjadi 16,60. Analisis statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik pada pengetahuan responden sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan melalui media audiovisual (p = 0,000).Kesimpulan: Pendidikan kesehatan dengan media audiovisual efektif untuk meningkatkan pengetahuan kader terkait manajemen pemberian ASI.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berbasis Kesetaraan Gender Terhadap Efikasi Diri Seksual Remaja Putra Siswa SMP di Kota Yogyakarta Annisa Rachmawati; Wenny Artanty Nisman; Ika Parmawati
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkkk.67967

Abstract

Background: Teenagers experience various changes, both physically and physiologically. Prominent changes result in the attraction of the opposite sex thus begin to feel sexual desire. Society that favored one gender increases the possibility of adolescents to develop risky sexual behavior. Reproductive health education is an intervention that can be done to reduce the sexual risk behavior in adolescents. Objectives: This study aims to determine the effect of gender equality-based reproductive health education on sexual self-efficacy of male students. Method: This study was a quasi-experimental study with pretest-posttest with a control group. Samples were taken by consecutive sampling technique. Respondents were 33 male adolescents who were given gender equality-based reproductive health education and 34 male adolescents with usual reproductive health education only that were conducted by the Puskesmas as a control group. Sexual self-efficacy was measured by the adolescent sexual self-efficacy questionnaire developed by researchers (r >0,1754; p= 0,745). Results: Differences in the self-efficacy score on pretest-posttest treatment group were -3,54 ± 12,88 and the control group was 3,09 ± 13,25. The treatment group has a value of p = 0,124 and the control group p = 0,183 so that the two did not experience a significant increase. There was a significant difference between the treatment group and the control group with a value of p= 0,034 but there was a decline in self-efficacy in the treatment group. The relationship test results show that the idol correlates with the increase in the male sexual self-efficacy score. Conclusion: Gender-based reproductive health education has no effect on increasing the male sexual self-efficacy score.ABSTRAKLatar belakang: Remaja mengalami berbagai perubahan, baik perubahan secara fisik maupun psikologis. Perubahan yang menonjol mengakibatkan munculnya ketertarikan terhadap lawan jenis yang memicu munculnya hasrat seksual. Budaya masyarakat yang mengunggulkan salah satu gender meningkatkan kerentanan remaja untuk melakukan perilaku seksual berisiko. Pendidikan kesehatan reproduksi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi perilaku berisiko seksual pada remaja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi berbasis kesetaraan gender terhadap efikasi diri seksual remaja putra. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental with pretest-posttest dengan kelompok kontrol. Sampel diambil dengan teknik consecutive sampling. Responden adalah 33 remaja putra yang diberikan pendidikan kesehatan reproduksi berbasis kesetaraan gender dan 34 remaja putra dengan pendidikan kesehatan reproduksi yang biasa dilakukan Puskesmas sebagai kelompok kontrol. Efikasi diri seksual diukur dengan kuesioner efikasi diri seksual remaja yang dikembangkan oleh peneliti.  Hasil: Beda peningkatan skor efikasi diri pada pretest-posttest kelompok perlakuan sebesar -3,54±12,88 (p = 0,124) dan kelompok kontrol sebesar 3,09±13,25 (p = 0,183) sehingga keduanya tidak mengalami peningkatan signifikan. Terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan nilai p = 0,042 namun terjadi penurunan rerata pada kelompok perlakuan. Hasil uji hubungan menunjukkan idola berkorelasi dengan peningkatan skor efikasi diri seksual remaja putra. Kesimpulan: Pendidikan kesehatan reproduksi berbasis kesetaraan gender tidak berpengaruh terhadap peningkatan skor efikasi diri seksual remaja putra.