Persalinan merupakan peristiwa fisiologis yang dapat menimbulkan rasa nyeri hebat. Rasa nyeri muncul akibat refleks fisik dan respon psikis ibu, nyeri yang dialami ibu menghadapi proses persalinan dapat merangsang ketakutan, sehingga timbul kecemasan dan berakhir kepanikan. Hal ini dapat menimbulkan respon fisiologis yang berpotensi mengurangi kemampuan rahim untuk berkontraksi, akibatnya akan memperpanjang waktu persalinan. Untuk itu dilakukan pemberian terapi murottal agar mengurangi tingkat kecemasan dan memperpendek lama kala I. Tujuan penelitian ini agar diketahuinya ada tidaknya pengaruh terapi murottal terhadap tingkat kecemasan serta lama kala I fase aktif pada ibu bersalin di BPM lismarini tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah quasi-eksperiment (eksperimen semu) with control group. Prosedur dan teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah dengan menggunakan accidental sampling dengan 44 responden. Jumlah responden ini dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil ini menjelaskan bahwa dari 44 responden 21 (47,7%) yang mengalami tingkat kecemasan ringan, dan terdapat 23 (52,3%) yang mengalami kala I cepat, uji statisti t-test menunjukkan ada pengaruh antara terapi murottal terhadap tingkat kecemasan dan lama kala I (ρ value = 0,000), dan lama kala I fase aktif (ρ value = 0,007). Berdasarkan hasil penelitian di atas, hendaknya sebagai petugas kesehatan menggunakan terapi murottal dalam proses persalinan, terapi murottal juga dapat mengurangi rasa sakit dan nyeri pada saat persalinan sehingga dapat mempercepat lama kala I.