Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POTENSI SILASE KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PAKAN FERMENTASI Wahyuningsih, -; Hilma, Rahmiwati; Wulandari, Agustina
Sistem Informasi Vol 8 No 01 (2017): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.865 KB)

Abstract

Sumber daya perikanan darat saat ini sangat menjanjikan untuk mencukupi kebutuhan nasional akan bahan pangan berbasis protein tinggi. Pakan merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan budidaya yang menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan budidaya. Mahalnya harga pakan dapat diatasi salah satunya dengan membuat pakan buatan sendiri menggunakan metode yang sederhana dengan memanfaatkan sumber-sumber bahan baku yang murah, mudah didapat, mudah diolah dan mengandung zat gizi yang diperlukan. Pada pembuatan pakan diharapkan menghasilkan pakan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi, salah satu caranya adalah dengan fermentasi. Pembuatan pakan ikan fermentasi pada penelitian ini diawali dengan pembuatan silase kulit jagung menggunakan probiotik ikan yang telah diaktifasi menggunakan molase dan dilanjutkan dengan pencampuran silase kulit jagung dengan batang pisang, kotoran kambing, dedak padi, abu sekam dan probiotik ikan yang telah diaktifasi dengan 3 variasi komposisi (pakan A, B, C) dan difermentasi selama 28 hari. Data yang diperoleh dianalisis secara statistic menggunakanan alisis Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan perbedaan antara perlakuan diuji dengan uji Tukey. Analisisuji F pada variasi 3 komposisi menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) terhadap kadar air, abu, protein, lemak, serat dan karbohidrat. Pakan C fermentasi merupakan komposisi terbaik dengan kadar air 78,36 ± 78,36 %, kadar abu 10,69 ± 0,06 %, kadar protein 4,15 ± 0,05 %, kadar lemak 0,56 ± 0,01 %, kadar serat 3,03 ± 0,01 % dan kadar karbohidrat 3,30 ± 0,00 %.
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI SURFAKTAN COCOAMYDOPROPYL BETAINE TERHADAP UJI SIFAT FISIK SABUN MANDI CAIR EKSTRAK BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) Wulandari, Agustina; -, Sutaryono; Hidayati, Nurul
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah pepaya matang mengandung antioksidan yaitu vitamin C dan senyawa fenol yang lebih tinggi dibandingkan dengan pepaya mentah. Antioksidan dapat digunakan sebagai salah satu bahan tambahan  dalam pembuatan sabun mandi cair. Sabun mandi cair mempunyai zat aktif yang sangat penting yaitu surfaktan sebagai penghasil busa. Salah satu contoh surfaktan sekunder yaitu Cocoamydopropyl betaine.  Surfaktan Cocoamydopropyl betaine memiliki sifat pembusa, pembasah, dan pengemulsi yang baik, terutama dengan keberadaan surfaktan anionik dalam sabun cair. Tujuan formulasi ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi  konsentrasi Cocoamydopropyl betaine terhadap sifat fisik sabun cair ekstrak buah pepaya.            Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian eksperimental. Ekstrak dibuat dengan maserasi buah pepaya menggunakan pelarut metanol selama 5 hari. Ekstrak kemudian dibuat sabun mandi cair dalam 3 formula, dengan masing-masing formula memiliki variasi konsentrasi Cocoamydopropyl betaine 7 %, 10%, 13%. Sabun cair yang telah dibuat kemudian dilakukan uji sifat fisik meliputi uji organoleptis,  bobot jenis, viskositas, dan ketahanan busa. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik analisis varian (ANOVA) satu jalan denga tingkat kepercayaan 95% .            Hasil penelitian menunjukan bahwa Cocoamydopropyl betaine berpengaruh terhadap sifat fisik sabun mandi cair ekstrak buah pepaya dengan nilai signifikasi ANOVA < 0,05. Dari ketiga formula, formula II memiliki bobot jenis 1,073 g/ml dan viskositas 2,01 cps yang memenuhi standar, dan memiliki ketahanan busa yang baik yaitu 94,6 %.Kata Kunci :  Ekstrak Buah Pepaya,  Sabun Cair, Cocoamydopropyl Betaine. Uji sifat    fisik