Sausan Salsabillah
Universitas Indonesia Maju

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Public Health Education

GAMBARAN PHBS PADA REMAJA DI KOTA DEPOK Sukmawati Boru Saragih; Ade Ashar Rahayu; Al Farel Dimas Wibisono; Sausan Salsabillah; Sayyed Muhammad Al-Fajr; Siti Damayanti
Journal of Public Health Education Vol. 1 No. 4 (2022): Journal of Public Health Education
Publisher : MPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jphe.v1i4.62

Abstract

Latar belakang: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan seluruh perilaku kesehatan yang diperoleh dari proses pembelajaran dan dipraktekan atas dasar kesadaran diri seseorang sehingga individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat mampu menolong diri sendiri secara mandiri di bidang kesehatan serta berperan aktif dalam mencapai peningkatan kesehatan masyarakat. PHBS mempunyai 10 indikator yakni, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi ASI ekslusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencucui tangan menggunakan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik dirumah seklai seminggu, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh masalah kesehatan banyak sekali yang mengalami kenaikan dibandingkan hasil Riskesdas 2013 yang berhubungan dengan PHBS jika dibandingkan dengan riskesdas 2018. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran PHBS remaja di Kota Depok Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif yang bersifat  dekriptif untuk membuat dekripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat. Subjek penelitian ini adalah remaja yang berada di wilayah Kota Depok dengan jumlah responden 780 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan secara online, melalui observasi kuesioner (google form) data diolah dan di analisis dengan menggunakan Microsoft Word. Hasil: Berdasarkan perilaku menggunakan air bersih terdapat 780 (100%) responden selalu menggunakan air bersih mengalir setelah beraktivitas. Berdasarkan perilaku mencuci tangan pakai sabun dari 780 responden yang selalu sebanyak 659 (84%), berdasarkan perilaku menggunakan jamban sehat dari 780 responden yang menggunakan jamban sehat sebanyak 734 (95%),berdasarkan perilaku memberantas jentik nyamuk dari 780 responden yang selalu sebanyak 328 (42%),berdasarkan perilaku mengkonsumsi buah dan sayur dari 780 responden yang selalu sebanyak 313 (40%),  berdasarkan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari dari 780 responden yang selalu sebanyak 332 (42,5%),  berdasarkan perilaku merokok dari 780 responden yang selalu sebanyak 23 (3%),  berdasarkan perilaku mengkonsumsi alkohol dari 780 responden yang selalu sebanyak 265 (34%). Kesimpulan: Analisis ini menunjukan bahwa perilaku masyarakat dalam menerapkan PHBS sudah baik.
Hubungan Pengetahuan, Perilaku, dan Pengelolaan Jamban dengan Kejadian Diare di Wilayah Puskesmas Bogor Selatan 2022 Al Farel Dimas Wibisono; Nur Rizky Ramadhani; Ade Ashar Rahayu; Sausan Salsabillah; Sayyed Muhammad Al Al-Fajr; Siti Damayanti; Sukmawati Boru Saragih
Journal of Public Health Education Vol. 2 No. 2 (2023): Journal of Public Health Education
Publisher : MPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jphe.v2i2.107

Abstract

Introduction: Diarrhea is a disease with signs of changes in loose stools until they melt and an increase in the frequency of bowel movements 3 or more times a day. Based on the pattern of causes of death for all ages, diarrhea is the 13th leading cause of death with a proportion of 3.5%. Meanwhile, based on infectious diseases, diarrhea is the third leading cause of death after TB and pneumonia. The population in this study were residents of South Bogor City. Objectives: To find out the factors that influence the incidence of diarrhea in Bogor City to be used as an intervention and implementation step in an effort to reduce the incidence of Non-Communicable Diseases, especially diarrheal diseases in the South Bogor Health Center area. Method: The sample in this study was 33 respondents using the simple random sampling method. The data was collected using a questionnaire, then the data was processed and analyzed using the Microsoft Excel program. Data analysis included univariate analysis by looking for the frequency distribution. Result: The results of data collection showed that the percentage of several indicators, namely knowledge, latrine management and behavior, which were the trigger for the incidence of diarrhea was behavioral behavior with the results of good behavior as many as 18 (54.5%), and unfavorable behavior 15 (45.5)%. While knowledge, it was found that, for poor knowledge as many as 8 (24.2%) had good knowledge as many as 25 (75.8%) respondents. For latrine management, 10 (30.3%) had unhealthy latrine management and 23 (69.7%) respondents had healthy latrine management. Conclusion: The conclusion of this study, although respondents have a good level of knowledge, it is not necessarily the respondents have good diarrhea prevention behavior, because it is proven that even though respondents have good knowledge, they have poor diarrhea prevention behavior. For not applying it in behavior.