Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Sepakat : Sesi Pengabdian Kepada Masyarakat

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BERBASIS EKONOMI KREATIF DI KOPERASI GERAI LENGKONG TANGERANG SELATAN Gojali Supiandi; Adji Widodo; Yhonanda Harsono
SEPAKAT Sesi Pengabdian pada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): SEPAKAT DESEMBER 2022
Publisher : INTERNATIONAL PENELITI EKONOMI, SOSIAL, DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Koperasi Gerai Lengkong Tangerang Selatan memiliki potensi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berbasis ekonomi kreatif yang perlu untuk di kembangkan, mulai dari hasil laut, perikanan, pertanian, kerajinan tangan, peternakan, makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisa strategi pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasisekonomi kreatif di Koperasi Gerai Lengkong Tangerang Selatan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif melalui proses observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan analisis Matrik SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam rangka pengembangan UMKM berbasis ekonomi kreatif di Koperasi Gerai Lengkong. Informan yang dijadikan sumber data terdiri dari: Pemilik Koperasi, Pihak akademisi, pelaku UMKM, Pegawai Dinas UMKM Tangsel, pengamat UMKM, penelitian dilakukan selama kurun waktu 3 bulan. Sedangkan strategi yang tepat dilakukan dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Koperasi Gerai Lengkong Tangerang Selatan adalah strategi adalah Strategi SO (Growth). Strategi SO merupakan strategi yang memanfaatkan kekuatan yang ada untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya. Hasil dari penelitian ini menunjukan para pelaku UMKM yang berbasis ekonomi kreatif belum mampu memberikan predikat khusus bagi Koperasi Gerai Lengkong, karena mereka memiliki kemampuan yang terbatas serta mengalami permasalahan dalam pengembangan usahanya. Beberapa permasalahan yang dihadapi UMKM kreatif di Koperasi Gerai Lengkong antara lain permasalahan permodalan yang terbatas, bahan baku dan penggunaan peralatan produksi yang sederhana, media pemasaran terbatas karena belum adanya sentra UMKM, biaya transaksi yang cukup banyak, tenaga kerja yang kurang terampil, dan masalah pendaftaran hak cipta mereka.