Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Skolastik Keperawatan (e-Journal)

PENGARUH PENGUKURAN SUHU TERMOMETER INFRARED MEMBRAN TIMPANI TERHADAP KENYAMANAN ANAK USIA PRA SEKOLAH Debilly Boyoh; Elly Nurachman; Dyna Apriany
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 1 No 01 (2015): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v1i01.20

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Kenyamanan adalah keadaan psikis yang menyenangkan dan aman, terhindar dari rasa cemas dan takut. Pengukuran suhu merupakan hal yang penting untuk mengidentifikasi perubahan suhu tubuh pada status kesehatan anak pra sekolah. Pengukuran suhu yang nyaman diperlukan untuk meminimalkan kecemasan dan ketakutan pada anak usia prasekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengukuran suhu  menggunakan  termometer infrared membran timpani terhadap kenyamanan anak usia pra sekolah. Metode: Desain penelitian adalah quasi ekperimen untuk menilai pengaruh suatu perlakuan pada variabel independen terhadap variabel dependen. Populasi penelitian adalah anak usia pra sekolah di poli anak di Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat. Sampel adalah consecutive sampling dangan sampel sebanyak 21. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh karakteristik usia dengan tingkat kenyamanan dengan menggunakan termometer infrared membran timpani, tidak terdapat hubungan jenis kelamin dengan tingkat kenyamanan,tidak terdapat hubungan pengalaman dirawat dengan tingkat kenyamanan. Diskusi: Saran diharapkan dapat dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya, yaitu tentang kenyamanan dalam pengukuran suhu pada anak pra sekolah dengan menambahkan variabel perancu dan mengukur sensitifitas alat.   Kata kunci: Anak Usia Pra Sekolah, Pengukuran Suhu, Tingkat Kenyamanan   ABSTRACT Introduction: Comfort is a state of psychical wellbeing, safe and avoid from the anxiety and fear. The temperature measurement is essential to identify the changes in body temperature on the health status of pre-school age children. Comfortably temperature measurements is with minimizing anxiety and fear in pre-school age children. The purpose of this research was to determine the effect temperature measurement of infrared tympanic membrane thermometer to the comfort of pre-school age children. Method: The study design was a “Quasi-experimental” to asses the effect of independent variables on a dependent variable. The study of population was pre-school age in kid polyclinic in Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat. That there is used a consecutive sampling with sample size of 21. Result: Results there is a characteristic effect of age with a level of comfort with the use of infrared tympanic membrane thermometer, there was no correlation with the level of comfort gender, there was no correlation experience of being treated with a level of comfort. Discussion: Suggestion expected to be used as a reference in subsequent studies, ie about comfort in temperature measurement in pre-school children by adding confounding variables and measure the sensitivity of the tool. Keywords: Pre-School Age Children, Measurement of Temperature, Degree of Comfort. Full printable version: PDF
PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI DI RUANGAN ANAK DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDAR LAMPUNG Debilly Boyoh
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 4 No 2 (2018): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v4i2.716

Abstract

Pendahuluan: Latar belakang penelitian ini adalah anak yang mengalami kecemasan akibat hospitalisasi. Akibat hospitalisasi dapat mengakibatkan kecemasan pada anak usia prasekolah dan dampak kecemasan tersebut dapat menghambat perkembangan Tumbuh kembang anak tersebut. Pengalaman penulis saat berperaktek di rumah sakit sering mendapatkan anak yang mengalami kecemasan akibat hospitalisasi. Tujuan: Untuk mengurangi tingkat kecemasan tersebut anak dapat diberikan terapi bermain mewarnai gambar. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi eksperimen dengan teknik pengambilan sampel yang menggunakan metode total sampling dan kuota waktu. Kemudian data analisis dengan menggunkan uji Mann Whitney. Hasil: Dari total keseluruhan jumlah responden 15 anak usia prasekolah yang dirawat di Rumah Sakit Advent Bandar Lampung menunjukkan bahwa nilai p value = 0,000 (<0,05) sehingga ada pengaruh terapi bermain pada anak usia prasekolah akibat hospitalisasi di ruangan anak Rumah Sakit Advent Bandar Lampung. Diskusi: Keperawatan anak dapat menyediakan ruangan untuk bermain dan menfasilitaskan alat bermain sehingga anak dapat merasakan relaksasi pada saat menjalani proses perawatan di hospitalisasi. Kata Kunci: Hospitalisasi, Kecemasan, terapi Bermain
PENGGUNAAN DIALIZER RE-USE PADA PASIEN HEMODIALISA TERHADAP NILAI UREA REDUCTION RATIO (URR) DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG Debilly Boyoh
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 3 No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v3i2.738

Abstract

Pendahuluan: Pemakaian ulang dializer (Dializer Re-Use) merupakan suatu tindakan pemakaian dializer lebih dari satu kali pada pasien yang sama. Dializer setetah digunakan dalam proses hemodialisis dibersihkan dan dilakukan sterilisasi baik menggunakan mesin maupun manual. Pemakaian dializer re-use di Indonesia mulai sekitar tahun 1998 sebagai dampak dari krisis moneter yang melanda Indonesia. Pemakaian dializer secara ulang dapat menurunkan tingkat efektif karena berbagai alasan, diantaranya adalah terjadi penurunan nilai Urea Reduction Ratio (URR) sehingga tidak optimal bila dipakai untuk proses hemodialisis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dializer reuse ke-7 masih layak digunakan kembali dengan hasil yang efektif. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah pra-experimental dengan disain one group pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah pasien yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Advent Bandung, sampel yang digunakan berjumlah 15 pasien yang di pilih secara purposive sampling. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai rata-rata Urea Reduction Ratio pada dializer re-use ke-2 yaitu 71.00. Hasil nilai rata-rata Urea Reduction Ratio pada dializer re-use ke-7 adalah 67.40. Sehingga dapat disimpulkan adanya perbedaan pada nilai hasil Urea Reduction Ratio dengan nilai thitung adalah 1.020 dan nilai ttabel adalah 1.771 yang artinya 𝐻0 di tolak dan 𝐻𝛼 diterima. Nilai hasil Urea Reduction Ratio dari pamakaian dializer re-use ke-7 masih di atas dari standart ≥ 65% yang berarti dializer pemakaian ke-7 masih dapat digunakan oleh pasien yang melakukan terapi hemodialisa. Diskusi: Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan dializer re-use yang dilihat dari hasil Urea Reduction Ratio dengan perancu (jenis kelamin, usia, lama menjalani terapi hemodialisa) sehingga dapat menambah khazanah keilmuan yang lebih luas dan mendalam. Kata kunci: dializer, hemodialisa, Urea Reduction Ratio