<![CDATA[Dinas Kesehatan Banyuwangi menaungi beberapa faskes diantaranya 45 puskesmas, 13 rumah sakit, dan 34 klinik yang manajemen datanya saling berintegrasi. Pada umumnya antrian di klinik masih menggunakan cara yang konvensional, sehingga dianggap kurang lengkap dan akurat. Antrian terjadi disebabkan kemampuan pelayanan tidak dapat melayani kebutuhan pengguna, sehingga pengguna harus menunggu untuk mendapatkan pelayanan. Dengan adanya antrian, pasien akan dipanggil berdasarkan nomor antrian yang didapatkan sehingga kegiatan yang ada di klinik dapat berlangsung dengan teratur. Maka dari itu perlu adanya sistem antrian pasien yang bertujuan untuk mempermudah dalam pengelolaan antrian dan pengambilan nomor antrian oleh pasien. Adapun sistem antrian pasien yang dimaksud adalah memungkinkan pasien untuk mengetahui jadwal dokter, mengetahui jenis layanan yang ada di klinik, mendaftar antrian dan melihat daftar antrian dari rumah. Selain itu bagi admin klinik di Banyuwangi, sistem antrian pasien dapat digunakan untuk memanajemen data pengunjung klinik, data antrian, dan data dokter yang bertugas di klinik. Metode penelitian sistem antrian klinik (SIANTIK) menggunakan metode fifo (first in first out) dengan menggunakan perancangan ERD (Entity Relationship Diagram) dengan menggunakan database MySQL. Sistem antrian klinik (SIANTIK) bertujuan untuk memudahkan pasien dalam berobat ke klinik dan mengecek antrian yang berlangsung secara real time. Selain itu sistem antrian ini dapat membantu pihak klinik dalam menganalisis waktu pelayanan dokter dan memanajemen kunjungan pasien ke klinik.]]>
