Gizi pada balita dipengaruhi oleh faktor sosioekonomi dan latar belakang sosial budaya yang berhubungan dengan pola makan dan nutrisi. Nutrisi yang tidak adekuat dalam lima tahun pertama kehidupan berakibat pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan otak yang bersifat irreversible. Ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi adalah status gizi. Status gizi balita mencerminkan tingkat perkembangan dan kesejahteraan masyarakat dalam suatu negara serta berhubungan dengan status kesehatan anak di masa depan. Pencatatan status gizi pada Banjar Titih telah dilakukan setiap bulan oleh petugas dengan mencatat status gizi secara langsung dengan metode antropometri yakni mencatat berat badan dan umur balita pada KMS (Kartu Menuju Sehat). Selain itu ada faktor lain yang mempengaruhi status gizi balita yaitu konsumsi makanan dari balita serta pengaruh faktor ekologi dari tempat tinggal orang tua yang belum tercatat oleh petugas. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut maka diusulkan sebuah analisa dalam pengelompokan status gizi yang ada pada Banjar Titih menggunakan metode K-Means. K-Means merupakan salah satu metode clustering/pengelompokan non hirarki. Teknik pengelompokkan datanya sederhana dan cepat. Sehingga dengan menggunakan metode K-Means dapat memberikan informasi kelompok cluster status gizi balita pada Banjar Titih.