Tulisan ini menganalisis sikap Indonesia terhadap kebangkitan Tiongkoksebagai superpower dari perspektif hedging. Menurut teori hedging, kebangkitanTiongkok sebagai super power bukan semata-mata sebagai ancaman, melainkansebagai peluang untuk dikelola secara baik melalui mekanisme bilateral maupunmultilateral guna memberikan manfaat yang lebih besar bagi perdamaian dankepentingan nasional melalui tiga pendekatan yakni engaggement, enmeshing dansoftbalancing.Indonesia menggunakan strategi hedging terhadap Tiongkok dengan dasarpemikiran bahwa strategi hedging masih sangat singkon dengan prinsip politik luarnegeri bebas aktif,sekaligus sebagai sebuah strategi yang dapat mengakomodasikebutuhan objektif Indonesia sebagai negara yang juga sedang bangkit.Kesimpulan dari tulisan ini adalah bahwa Indonesia menggunakan Strategihedging dengan tujuan selain untuk memperoleh keuntungan yang lebih kongkritdalam dimensi ekonomi,politik, dan militer, juga untuk menciptakan keseimbanganyang ideal di kawasan, dan agar Indonesia tidak didominasi oleh salah satu kekuatanmanapun,baik dari Amerika Serikat ataupun dari Tiongkok.Strategi ini jugadigunakan oleh Indonesia dengan maksud untuk meningkatkan posisi tawarIndonesia di mataTiongkok dan di kancah politik dunia internasional.Katakunci: KebangkitanTiongkok,kerjasama kemitraan strategis komprehensif,strategi berjaminan(hedging),pelibatan(engagement),Penjaringan(enmeshing),danpenyeimbangantaklangsung(softbalancing),posisitawar(bargainingposition)