Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TELAAH PENGHAPUSAN KEBIJAKAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI PROVINSI JAWA BARAT Retno Anisa Larasati
Al - Mujaddid: Jurnal Ilmu-ilmu Agama Vol 1 No 2 (2019): Al - Mujaddid : Jurnal Ilmu-ilmu Agama
Publisher : STAI Sebelas April Sumedang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.592 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Ingin memperoleh gambaran tentang perencanaan, pelaksanaan, penilaian, masalah dan solusi tentang penghapusan kebijakan sekolah bertaraf internasional di Provinsi Jawa Barat. Untuk itu penelitian menggunakan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Data yang diolah diperoleh dari data sekunder yang didapat dari situs internet dari lembaga/institusi yang kredibel sedangkan data primer diperoleh dari observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: Perencanaan Penghapusan Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional di Jawa Barat dimulai dari adaya perencanaan dari berbagai kalangan aktivis pendidikan dan orangtua siswa yang tidak setuju dengan adanya kebijakan tersebut, pelaksanaan penghapusan kebijakan sekolah bertaraf internasional ini diawali dengan pembatalan Pasal 50 ayat 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menjadi dasar pembentukan RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) dan SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) oleh Mahkamah Konstitusi (MK) yang harus diikuti juga oleh pemerintah provinsi Jawa Barat. Penilaian penghapusan kebijakan sekolah bertaraf internasional di Provinsi Jawa Barat oleh pemerintah merupakan langkah strategis yang tepat untuk menangani permasahan pendidikan di Indonesia. Beberapa masalah yang terjadi pasca penghapusan kebijakan sekolah bertaraf internasional di Provinsi Jawa Barat yaitu: sekolah yang dahulunya berlabel RSBI sempat mengalami penurunan kualitas, sekolah yang dahulunya berlabel RSBI harus mengubah status RSBI menjadi sekolah unggulan, sekolah berprestasi atau sekolah terpadu, masyarakat memandang bahwa orang yang dapat sekolah di SBI merupakan kalangan orang yang memiliki strata tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang hanya bisa menyekolahkan anaknya di sekolah reguler biasa, dalam proses belajar mengajar menjadi lebih gaduh karena pasca penghapusan kebijakan sekolah bertaraf internasional, guru pendamping dan tim dalam pengembangan belajar siswa juga ikut dihapuskan, Program SBI ini telah menghancurkan best practice dan menurunkan mutu sekolah-sekolah terbaik yang dijadikan sekolah SBI, praktis kebijakan penghapusan SBI sangatlah mempengaruhi animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SBI dan pendidik ada yang belum memiliki ijazah S1 diterima untuk mengajar. Solusi yang tepat pasca penghapusan kebijakan sekolah bertaraf internasional ialah penerapan pendidikan pembebasan dan pendidikan karakter yang dipadukan dengan bahasa inggris.
SISTEM OPERASIONAL INTERNAL BANK SYARIAH Asep Ganjar Sukarelawan; Retno Anisa Larasati; Inal Kahfi
Al - Mujaddid: Jurnal Ilmu-ilmu Agama Vol 2 No 1 (2020): Al - Mujaddid : Jurnal Ilmu-ilmu Agama
Publisher : STAI Sebelas April Sumedang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51482/almujaddid.v2i1.37

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang sistem operasional internal bank Syariah. Untuk alasan ini para peneliti menggunakan metode pengumpulan data sekunder yang didapat dari buku dan jurnal dari internet. Hasil penelitian meliputi: (1) Sistem Penghimpunan Dana; Metode penghimpunan dana yang ada pada bank-bank konvensional didasari teori yang diungkapkan Keynes yang mengemukakan bahwa orang membutuhkan uang untuk tiga kegunaan, yaitu fungsi transaksi, cadangan dan investasi. Teori tersebut menyebabkan produk penghimpunan dana disesuaikan dengan tiga fungsi tersebut, yaitu berupa giro, tabungan dan deposito. (2) Sistem Penyaluran Dana (Financing); Produk penyaluran dana di bank syariah dapat dikembangkan dengan tiga model, yaitu: a) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang dilakukan dengan prinsip jual beli.Prinsip jual beli ini dikembang. b) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dilakukan dengan prinsip sewa (Ijarah).Transaksi ijarah dilandasi adanya pemindahan m8anfaat. Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama dengan prinsip jual beli, namun perbedaannya terletak pada obyek transaksinya. Bila pada jual beli obyek transaksinya adalah barang, maka pada ijarah obyek transaksinya jasa. c) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk usaha kerjasama yang ditujukan guna mendapatkan sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil. Prinsip bagi hasil untuk produk pembiayaan di bank syariah dioperasionalkan dengan pola-pola musyarakah dan mudharabah. Jasa Layanan Perbankan, yang dioperasionalkan dengan pola hiwalah, rahn, al-qardh, wakalah, dan kafalah.Prinsip utama operasional bank berdasarkan Prinsip Syariah adalah hukum Islam yang bersumber dari Al Qur’an dan Al Hadist. Kegiatn operasional bank harus memperhatikan perintah dan larangan kedua sumber tersebut. Larangan terutama berkaitan dengan kegiatan bank yang dapat diklasifikasikan sebagai riba.