Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Filler Mortar Terhadap Campuran Aspal Beton Mochammad Irvan Baiquni; Asep Kurnia Hidayat; Herianto Herianto
Akselerasi Vol 1, No 1 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v1i1.831

Abstract

Mortar dikenal sebagai bahan yang memiliki kuat tekan dan kekakuan tinggi sifat tersebut dapat dimanfaatkan dalam campuran aspal beton. Penggunaan mortar pada campuran ini menambah nilai stabilitas  dari campuran tersebut, sehingga dapat menanggung volume lalu lintas tinggi dan kendaraan berat.Dalam penelitian ini, mortar digunakan sebagai pengganti sebagian filler abu batu pada agregat, sedangkan aspal yang digunakan aspal ESSO Pen 60 / 70. Karakteristik dari aspal dan agregat diperoleh melalui pengujian standar campuran beraspal panas di Indonesia, sedangkan kinerja campuran diperoleh dari pengujian Marshall. Penelitian yang dilakukan merupakan pengujian Marshall yang dilakukan di laboratorium terhadap aspal beton menggunakan aspal  ESSO Pen 60 / 70 dengan 2 % mortar dan kadar aspal yang bervariasi antara 4,5 % - 6,5 %.Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar aspal optimum adalah 6,25 %, nilai stabilitas Marshall sanggup menahan beban lalu - lintas yang besar. Nilai stabilitas Marshall pada kadar aspal optimum pada penggunaan aspal Esso pen 60 / 70 + 2 % mortar dengan kadar aspal 6,25 % didapat 1291 kg. Kata Kunci : Aspal Beton, Filler, Kadar Aspal Optimum, Marshall, Mortar.
Regulasi Pintu Air Untuk Optimasi Pengelolaan Pintu Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Cimulu Cika Fernanda Mahda Rahmat; Asep Kurnia Hidayat; Pengki Irawan
Akselerasi Vol 1, No 1 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v1i1.832

Abstract

Bendung Cimulu merupakan bendung tetap dengan sumber air yang berasal dari sungai Ciloseh. Bendung ini dijadikan sebagai sumber air untuk daerah irigasi Cimulu. Daerah irigasi Cimulu mempunyai luas area sebesar 1.546,2 ha dan dijadikan sebagai sumber pengairan pertanian di kota Tasikmalaya. Pembagian air di daerah irigasi Cimulu ini tidak terdistribusi secara merata  sehingga terjadi kekeringan lahan terutama di ujung jaringan irigasi. Selain itu sistem operasi bukaan pintu air yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan air juga menjadi masalah dalam pendistribusian air.Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis curah hujan dari 3 stasiun penakar hujan yaitu Bendung Cimulu, LANUD Cibeureum dan BPP Manonjaya. Pada penelitian ini juga dilakukan analisis jadwal dan pola tanam berdasarkan RTTG (Rencana Tata Tanam Global), survey lapangan untuk menentukan jadwal tanam optimum, dan regulasi pintu air untuk menentukan tinggi bukaan pintu air.  Berdasarkan hasil analisis data dengan membandingkan kebutuhan air irigasi dengan ketersediaan air irigasi diperoleh nilai faktor k. Dari nilai tersebut diperoleh jadwal optimum pada bulan Okt-2 dengan pola tanam padi-padi-palawija dan Mei-2 dengan pola tanam padi-padi-padi-padi. Regulasi pintu air pada bulan Oktober-2  dengan tinggi pintu air maksimum adalah 1,28 m serta debit 4,02 m3/det  dan pada bulan Mei-2 tinggi pintu air maksimum adalah 1,28 m dengan debit 4,02 m3/det. Kata Kunci : Jadwal Tanam,Pintu Air, Regulasi.
Tinjauan Dan Alternatif Pengendali Banjir (Floodway) Di Daerah Sukaasih Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya Diana Ayu Lestari; Asep Kurnia Hidayat; Pengki Irawan
Akselerasi Vol 1, No 1 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v1i1.833

Abstract

Saluran Ciromban merupakan saluran buangan yang mengalir dari Jalan Cieunteung sampai daerah Bebedahan Kecamatan Purbaratu. Ketika intensitas hujan tinggi saluran Ciromban  meluap di wilayah Pancasila, Bebedahan I, Bebedahan II, dan Jalan SKP. Telah dibangun saluran pengendali banjir (floodway) di daerah Sukaasih Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit banjir rancangan dengan kala ulang 5, 10, 20, 50, 100, 250, 500 dan 1000 tahun; mengetahui berapa besar kapasitas eksisting saluran Ciromban dan floodway; merencanakan alternatif floodway yang efektif untuk mengatasi banjir. Pada penelitian ini perhitungan debit banjir rencana menggunakan metode rerata aritmatika. Tinjauan kondisi lapangan saluran drainase jalan yang bermuara ke Ciromban diolah menggunakan aplikasi Arc.GIS 10.3. Tinjauan kondisi eksisting saluran Ciromban dan floodway untuk mengetahui kapasitas untuk kemudian merencanakan alternatif desain floodway.Berdasarkan hasil penelitian debit banjir rancangan untuk kala ulang 5, 10, 20, 50, 100, 250, 500, dan 1000 tahun adalah sebesar 22,87 m3/det, 24,27 m3/det, 25,20 m3/det, 26,08 m3/det, 26,37 m3/det, 27,23  m3/det, 28,09 m3/det, 28,95 m3/det, 29,23 m3/det, 30,08 m3/det, dan 30,94 m3/det. Kapasitas eksisting saluran Ciromban yaitu dengan b = 3 m dan h = 1,3 m adalah 18,89 m3/det sedangkan debit puncak untuk kala ulang 113 tahun adalah 28,21 m3/det itu adalah penyebab saluran Ciromban meluap. Kapasitas floodway eksisting untuk saluran terbuka adalah 9,69 m3/det  dan saluran tertutup 19,36 m3/det bangunan pelimpah dengan b mercu = 2 m kapasitasnya adalah 4,5 m3/det debit menuju saluran lama 2,497 m3/det. Alternatif desain dengan b mercu = 3 m kapasitasnya adalah 6,09 m3/det total debit yang harus dialirkan adalah 6,01 m3/det artinya tidak akan terjadi luapan. Kata kunci : Debit banjir rancangan, floodway, pelimpah, saluran Ciromban
Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus Simpang Mitra Batik Kota Tasikmalaya) R. Wildan Adri P; Nina Herlina; Asep Kurnia Hidayat
Akselerasi Vol 1, No 1 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v1i1.829

Abstract

Simpang Mitra Batik terdiri dari Jalan Mitra Batik, Jalan Cinehel, dan Jalan R.E.Martadinata. Simpang tersebut merupakan simpang bersinyal dengan volume lalu lintas padat yang ada di Kota Tasikmalaya. Permasalahan yang sering timbul pada saat jam puncak di simpang Mitra Batik ini adalah adanya tundaan dan antrian yang cukup panjang dari Jalan Cinehel.Tujuan penelitian ini adalah untuk  mengetahui kondisi lalu lintas simpang Mitra Batik berdasarkan volume lalu lintas eksisting, menganalisa kinerja simpang bersinyal di simpang Mitra Batik dengan menggunakan metode MKJI 1997, mengevaluasi kinerja simpang bersinyal saat ini untuk menetapkan rekomendasi terbaik untuk memperbaiki kinerja lalu lintas di simpang Mitra Batik. Pengambilan data dilakukan selama 4 minggu, setiap minggunya dilakukan selama 4 hari. Dalam 1 hari diambil pada jam sibuk, yaitu pagi hari pada pukul 06.30-07.30 WIB, dan sore hari pada pukul 15.30-16.30 WIB. Penghitungan dilakukan per 15 menit dalam satu jam.Hasil penelitian menunjukan bahwa volume lalu lintas maksimum  kondisi eksisting simpang Mitra Batik sebesar 1032,1 smp/jam di arah barat, 485,2 smp/jam di arah utara ,861,5 smp/jam di arah timur, dan 712,1 smp/jam di arah selatan. Derajat kejenuhan simpang Mitra Batik untuk arah barat 0,87, untuk arah utara 0,65, untuk arah timur 0,87, dan untuk arah selatan  0,82. Dengan antrian 24,9 smp di arah barat dengan antrian sepanjang 174 m, 13,5 smp di arah utara dengan antrian sepanjang  95 m, 22,3 smp di arah timur dengan antrian sepanjang  156 m, dan 13,7 smp untuk di selatan dengan antrian sepanjang 96 m. Kata Kunci : Derajat Kejenuhan, Kapasitas, Panjang Antrian, Tundaan, Volume Lalu lintas. 
Pengaruh Penambahan Pyrophyllite Terhadap Kuat Tekan Beton Asep Kurnia Hidayat; Indra Mahdi; Apriani Fuji Rahayu
Akselerasi Vol 1, No 2 (2020): Februari
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v1i2.1500

Abstract

AbstrakBeton merupakan konstruksi yang sangat penting dan paling dominan digunakan pada struktur bangunan. Bangunan di dirikan dengan menggunakan beton sebagai bahan konstruksi utama, baik bangunan gedung, bangunan air, bangunan sarana transportasi dan bangunan-bangunan yang lainnya. Dalam beberapa kasus, campuran beton memerlukan bahan tambah untuk menunjang kinerjanya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk melakukan pengujian kuat tekan beton untuk penambahan 0%, 7%, 12%, 17%, dan 25% pyrophyllite,mengamati beton pada umur 7,14 dan 28 hari serta menganalisa perbandingan nilai ekonomis pada beton normal dengan bahan tambah pyrophyllite.Pengujian yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan cara studi pustaka dan eksperimental. Eksperimental ini dilakukan dengan cara pengamatan terhadap hasil pengujian sejauh mana mutu beton dengan meggunakan tambahan pyrophyllite sebagai campuran beton. Dari hasil penelitian terlihat bahwa penambahan variasi penambahan pyrophyllite 7% kuat tekan yang didapat adalah 27,78 MPa, sedangkan penambahan pyrophyllite 12% mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari beton normal yaitu 31,67 MPa. Untuk penambahan pyrophyllite 17% kuat tekan yang didapat adalah 28,33 Mpa serta penambahan pyrophyllite 25% mengalami penurunan dari beton normal yaitu 23,89 Mpa. Dari hasil pengujuan kuat tekan beton umur 28 hari dapat disimpulkan bahwa penambahan pyrophyllite 12% mengalami kenaikan sebesar ± 26,67% dari beton normal.  Kata Kunci : Beton, kuat tekan, pyrophyllite
Bandingan Abu Sekam Padi Dan Abu Kapur Pada Campuran Lataston Perkerasan Jalan Rizal Maulana; Asep Kurnia Hidayat; Empung Empung
Akselerasi Vol 1, No 1 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v1i1.830

Abstract

Indonesia sebagai negara berkembang memiliki laju pertumbuhan yang cukup pesat, seiring laju pertumbuhan tersebut, maka peran transportasi sangatlah penting. Sarana dan prasarana yang memadai sangat diperlukan agar transportasi berjalan lancer. Oleh karena itu, peranan suatu jalan termasuk penting untuk menunjang aktivitas sosial dan perekonomian suatu daerah. Jalan yang aman, nyaman, kuat dan ekonomis akan mempermudah manusia dalam pergerakannya.Dalam penelitian ini, abu sekam padi dan abu kapur digunakan sebagai pengganti sebagian bahan pengisi pada agregat, sedangkan aspal yang digunakan aspal AC ESSO Pen 60/70. Karakteristik dari aspal dan agregat diketahui melalui pengujian-pengujian standar campuran beraspal panas di Indonesia, sedangkan kinerja campuran diperoleh dari pengujian Marshall. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil pengujian Marshall antara 2% abu sekam padi dan 2% abu kapur dengan variasi campuran kadar aspal antara 6,5% - 8,5%.Penelitian yang telah dilakukan menghasilkan kadar aspal optimum adalah 6,75% untuk 2% abu sekam padi dan kadar aspal optimum 6,8% untuk 2% abu kapur. Sedangkan hasil perbandingan penambahan sebagian filler dengan 2% abu kapur lebih baik daripada penamabahan dengan 2% abu sekam padi. Kata Kunci : Abu Sekam Padi ,  Abu Kapur, AC ESSO Pen 60/70, Bahan Pengisi, Lataston, Uji Marshall 
Analisis Kebutuhan Air Irigasi Berbasis Regulasi Jadwal Tanam Dan Reduksi Lahan Tanam Pada Daerah Irigasi Cimulu Asep Kurnia Hidayat; pengki irawan; Nandang Hermawan
Akselerasi Vol 1, No 2 (2020): Februari
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v1i2.1496

Abstract

Defisit air menjadi salah satu faktor yang mengurangi hasil produksi pertanian padi. Tercatat ada 306 ha areal kekeringan atau 19,63% dari total area yang dilayani yaitu 1546,2 ha. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan air irigasi untuk mendapatkan nilai kebutuhan air irigasi maksimum pada Daerah Irigasi Cimulu, mengetahui debit ketersediaan air yang ada pada Bendung Cimulu, jadwal tanam serta luas area optimum yang mampu dilayani Daerah Irigasi Cimulu. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan air irigasi antara lain penyiapan lahan, penggunaan konsumtif, perkolasi dan rembesan, pergantian lapisan air dan curah hujan efektif. Perhitungan dilakukan dengan cara manual (konsep KP-01) dimulai dari awal bulan Oktober menggunakan pola tanam padi-padi-palawija dan dari pertengahan bulan Mei menggunakan pola tanam padi-padi-padi.Dari perhitungan didapat kebutuhan air maksimum sebesar 5,33 m3/det. Debit ketersediaan air yang ada pada Bendung Cimulu pada Jan-1 2,07 m3/det, Jan-2 2,09 m3/det, Feb-1 2,64 m3/det, Feb-2 2,56 m3/det, Mar-1 2,75 m3/det, Mar-2 2,53 m3/det, Apr-1 2,35 m3/det, Apr-2 2,21 m3/det, Mei-1 1,93 m3/det, Mei-2 1,90 m3/det, Jun-1 1,80 m3/det, Jun-2 1,83 m3/det, Jul-1 1,31 m3/det, Jul-2 1,56 m3/det, Agu-1 1,44 m3/det, Agu-2 1,22 m3/det, Sep-1 1,17 m3/det, Sep-2 1,17 m3/det, Okt-1 1,26 m3/det, Okt-2 1,31 m3/det, Nov-1 1,90 m3/det, Nov-2 2,81 m3/det, Des-1 2,13 m3/det, Des-2 2,39 m3/det. Jadwal tanam optimum adalah Okt-1 menggunakan pola tanam padi-padi-palawija dan Jun-2 menggunakan pola tanam padi-padi-padi. Luas area pesawahan optimum adalah 1546,2 ha.Kata kunci : kebutuhan air, ketersediaan air, jadwal tanam, reduksi lahan
Analisis Kuat Tekan dan Laju Infiltrasi pada Beton Porous K-200 dengan Tambahan Sika Fume Asep Kurnia Hidayat; Rosi Nursani; Salim Faiz
Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v4i1.5423

Abstract

 Beton porous memiliki pori-pori yang lebih banyak dari beton normal yang menyebabkan kuat tekannya lebih rendah. Perlu dilakukan penelitian untuk dapat meningkatkan kuat tekan beton porous. Penelitian dilakukan dengan cara menambahkan zat aditif yaitu sika fume pada campuran beton porous dengan presentase 0%, 3%, 5% dan 7% dari berat semen. Dilakukan dua pengujian yaitu pengujian kuat tekan dan pengujian laju infiltrasi. Bentuk benda uji yang digunakan adalah silinder dengan ukuran 15cm x 30cm dan plat dengan ukuran 50cm x 50cm x 5cm. Pengujian kuat tekan dilakukan pada saat beton berumur 7, 14 dan 28 hari sedangkan pengujian laju infiltrasi dilakukan pada saat beton berumur 28 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemakaian 7% sika fume ke dalam campuran beton porous menghasilkan kuat tekan tertinggi dengan nilai kuat tekan sebesar 22,46 MPa. Sedangkan nilai maksimum dari pengujian laju infiltrasi ditunjukkan pada beton porous dengan pemakaian sika fume sebesar 3% dengan nilai laju infiltrasi sebesar 2550310,41 mm/jam. Dari hasil penelitian dapat diamati bahwa semakin banyak sika fume yang digunakan maka semakin tinggi nilai kuat tekan dan semakin kecil nilai laju infiltrasinya.