Fitria Kasih
Bimbingan Konseling Islam, STKIP PGRI Sumatera Barat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Model Bimbingan Kelompok dengan Menggunakan Metode Diskusi untuk Mengurangi Kejenuhan Belajar Peserta Didik Nursilviani Nursilviani; Fitria Kasih; Rici Kardo
Journal of Education Research Vol. 2 No. 4 (2021): December 2021
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v2i4.62

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kejenuhan belajar peserta didik dan masih adanya guru Bimbingan Konseling yang belum menggunakan metode yang bervariasi dalam melaksanakan bimbingan kelompok. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: 1). Profil kejenuhan belajar peserta didik, 2). Pelaksanaan bimbingan kelompok oleh guru BK mengunakan metode diskusi, 3). Model rancangan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode diskusi untuk mengurangi kejenuhan belajar peserta didik.  Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mixed method. Teknik pengambilan sample menggunakan purposive sampling dengan 33 partisipan. Sedangkan penelitian kualitatif, informan kunci penelitian yaitu 1 Guru Bimbingan Konseling  kelas XI IPS 1 dan 2 orang informan tambahan . Instrumen yang di gunakan yaitu angket dan pedoman wawancara. Teknik analisis yang digunakan dalam pengolahan data menggunakan presentase. Untuk analisis data kualitatif  melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil  penelitian tentang kejenuhan belajar peserta didik kelas XI IPS 1 di SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik dilihat dari: 1) Secara umum profil kejenuhan belajar peserta didik pada kategori rendah. 2) Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok untuk mengurangi kejenuhan belajar peserta didik yang dilakukan guru bimbingan dan konseling belum memberikan hasil yang maksimal  karena belum menggunakan metode-metode yang bervariasi. 3) Model  ditemukan bahwa masih adanya peserta didik yang mengalami kejenuhan belajar dan pelaksanaan bimbingan kelompok masih belum bervariasi.  Model rancangan layanan bimbingan kelompok untuk mengurangi kejenuhan belajar peserta didik. Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: kejenuhan belajar peserta didik berada kategori rendah dan belum berada pada kategori sangat tinggi.
Model Bimbingan Kelompok dalam Menggunakan Metode Role Playing untuk Mengurangi Kecemasan Berkomunikasi pada Peserta Didik Dina Anggrawati; Fitria Kasih
Journal of Education Research Vol. 2 No. 4 (2021): December 2021
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v2i4.64

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kecemasan berkomunikasi peserta didik yang belum tercapai dan ada Guru Bimbingan Koseling belum menggunakan metode bervariasi dalam melaksanakan bimbingan kelompok. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan: a).Profil tingkat kecemasan berkomunikasi peserta didik, b).Pelaksanaan bimbingan kelompok oleh guru BK mengunakan metode role playing. c).Model rancangan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode role playing dalam membantu mengurangi tingkat kecemasan berkomunikasi peserta didik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mixed method.Populasi penelitian saya 30 peserta didik. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total sampling dengan 30 partisipan instrumen yang digunakan yaitu angket dan wawancara  sedangkan untuk analisis data menggunakan presentase dan reduksi data, penyajian data penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian tentang Kecemasan Berkomunikasi peserta didik XI MIPA  SMA PGRI 2 Padang dilihat dari: 1)Secara umum profil  keterampilan komunikasi  peserta didik pada kategori cukup tinggi 2) Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam mengurangi kecemasan berkomunikasi peserta didik yang dilakukan guru BK belum memberikan hasil yang maksimal karena selama ini guru Bk kurang memberikan metode-metode yang bervariasi.3)Model rancangan layanan bimbingan kelompok dalam membantu mengurangi kecemasan berkomunikasi. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: kecemasan berkomunikasi peserta didik berada pada kategori cukup tinggi dan belum berada pada kategori sangat rendah.