M Riza Setiawan
Fakultas Kedokteran Unimus, Semarang, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Medica Arteriana (Med-Art)

Analisis Faktor Resiko Stress Akibat Kerja Pada Pekerja Sektor Formal dan Sektor Informal di Kota Semarang M Riza Setiawan
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 1, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.305 KB) | DOI: 10.26714/medart.1.1.2019.29-36

Abstract

Latar Belakang: Stres kerja adalah kondisi tertekan yang dialami pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya yang berakibat pada penurunan performa, efisiensi dan produktivitas bekerja (Tarwaka, 2011). Badan Pusat Statistik pada tahun 2014 menyatakan bahwa 11,6–17,4% dari 150 juta populasi orang dewasa di Indonesia mengalami gangguan mental emosional atau gangguan kesehatan jiwa berupa stres kerja (Badan Pusat Statistik, 2014). Faktor penyebab stres akibat kerja diantaranya usia, masa kerja, beban kerja, hubungan interpersonal, peran individu dan pengembangan karir (Fitri, 2013). Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan observasi analitik dengan pendekatan cross sectional dengan mengunakan kuisioner NASA-TLX untuk mengukur tingkat beban kerja mental(Rauf, 2012), kuisioner untuk mengukur hubungan interpersonal (Auliya, 2013), Kuisioner untuk mengukur peran individu, pengembangan karir dan Kuisioner Life Event Scale untuk mengukur tingkat stres kerja. Sampel pada penelitian ini adalah 30 pekerja sektor formal dan 30 pekerja sektor informal yang memenuhi kriteria insklusi dan eksklusi. Analisis data di lakukan dengan menggunakan analisis bivariat Uji Chi Square untuk membandingkan faktor resiko stres akibat kerja antara pekerja sektor formal dan informal. Hasil Penelitian: Uji chi square memperlihatkan masa kerja (p= 0,008), peran individu (p=0,017) dan pengembangan karier (p = 0,021) merupakan faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian stress akibat kerja pada pekerja sektor formal (PNS). Usia (p= 0,029),  masa kerja (p=0,001), beban kerja (p=0,000), hubungan inperpersonal (p=0,006), peran individu (p=0,025) dan pengembangan karier (p=0,004) merupakan faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian stress akibat kerja pada pekerja sektor informal (buruh pabrik) di Kota Semarang Kesimpulan: Ada perbedaan faktor risiko stres akibat kerja pada pekerja sektor formal dan sektor informal di Kota Semarang. Masa kerja, peran individu dan pengembangan karier merupakan faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian stress akibat kerja pada pekerja sektor formal di Kota Semarang. Usia, masa kerja, beban kerja, hubungan inperpersonal, peran individu dan pengembangan karier merupakan faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian stress akibat kerja pada pekerja sektor informal