Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Studi Kasus Inovasi Ekonomi

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN APLIKASI AKAD JASA KEUANGAN KOPERASI SYARIAH, BAGI KELOMPOK UMKM DI CEMPAKA PUTIH Any Setianingrum
Studi Kasus Inovasi Ekonomi Vol. 2 No. 02 (2018)
Publisher : Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/skie.v2i02.5563

Abstract

Pelatihan akad syariah diberikan kepada para PKL (Pedagang Kaki Lima), yang berlokasi di Cempaka Putih Timur berdekatan dengan Universitas YARSI, bertujuan sebagai persiapan sebelum membentuk koperasi secara resmi.  Diharapkan saat koperasi telah resmi terbentuk, anggota dan pengurus telah menguasai betul bagaimana operasional koperasi berbasis syariah. Akad-akad syariah, yakni mudharabah, ijarah dan syirkah dapat membantu PKL dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan produksi dan pemasaran. Berbagai kerja sama dengan akad syariah yang dapat dilakukan para PKL antara lain pembelian sembako, perawatan tenda penjualan dan pengadaan gudang, supaya dapat menekan harga produksi dan jual. Akad syariah juga dapat memenuhi kebutuhan anggota keluarga PKL seperti berobat, biaya sekolah anak dan lain-lain biaya emergensi keluarga supaya tidak mengganggu perputaran uang usaha. Kata Kunci: koperasi, akad syariah, PKL,  uang usaha.
PELATIHAN USAHA TANI SAYUR HIDROPONIK BERBASIS MANAJEMEN SYARIAH, DI DESA AMANSARI, KECAMATAN RENGASDENGKLOK, KRAWANG Masagus Asaari; Any Setianingrum; Perdana Wahyu Santosa
Studi Kasus Inovasi Ekonomi Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/skie.v4i1.9816

Abstract

      Mitra adalah kelompok tani, Ikatan Remaja Masjid, ibu-ibu PKK yang merupakan komunitas penggiat dan pemberdayaan masyarakat di wilayah Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang. Hampir semua mitra belum memahami potensi ekonomi dari usaha sayur hidroponik dan bagaimana mengembangkannya. Pelatihan penting diadakan untuk memberikan pembekalan dan pemantapan terkait dengan pemanfaatan sumber daya alam sebagai tambahan pendapatan keluarga, memanfaatkan ruang terbuka hijau, sebagai pusat kegiatan lingkungan dan ekonomi alternatif, mendapat sumber pangan yang sehat bagi pemenuhan kebutuhan keluarga dan menciptakan lapangan kerja. Mitra sangat membutuhkan lapangan kerja, karena kebutuhan untuk meningkatkan pendapatan keluarga sangat mendesak. Mitra hampir dapat dikatakan tidak lagi memiliki akses  terhadap lahan pertanian, baik sebagai penggarap apalagi sebagai pemilik, karena sebagian besar tanah sudah menjadi lahan industri. Sedangkan lapangan kerja dari sektor industri di sekitar lokasi mitra memiliki daya tampung yang sangat terbatas.      Berdasarkan problem tersebut, solusi yang diberikan adalah pelatihan produksi, dan akses pasar dengan menghubungkan mitra dengan koperasi hidroponik Karawang. Pelatihan permodalan diberikan dengan materi pemodalan secara syariah yakni pengadaan modal berdasarkan sistem partnership dan bagi  hasil.      Metode pelaksanaan yang digunakan adalah pelatihan, penyuluhan, diskusi, musyawarah, dengan mengundang pakar hidroponik, nara sumber keuangan syariah, serta ketua koperasi usaha tani hidroponik Karawang. Dalam metode tersebut juga diberikan pelatihan motivasi agar mitra senantiasa memiliki jiwa kewirausahaan yang mandiri, dan pantang menyerah dari saat pelatihan dan hingga konsisten mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh. Metode evaluasi dan monitoring dilakukan dengan cara kunjungan, konsultasi, pendampingan, pantauan khususnya selama 1 tahun setelah kegiatan PKM. Luaran yang ditargetkan adalah dokumentasi dalam bentuk foto dan video kegiatan (100%), publikasi dimedia masa (100%), jurnal nasional terakreditasi (100%), peningkatan pengetahuan (70%), peningkatan ketrampilan (70%), peningkatan produksi (100%), peningkatan jumlah petani sayur hidroponik (25%), peningkatan penjualan (100%), peningkatan akses pasar (100%), peningkatan ruang terbukan hijau (100%), peningkatan sumber sayuran sehat bebas bahan kimia (100%).