Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang lebih baik dari model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X MS SMAN 1 Kediri pada materi reaksi reduksi dan oksidasi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Quasy eksperimental design digunakan dalam bentuk rancangan post-test only control group design dan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel diperoleh kelas X MS 1 sebagai kelas kontrol dan X MS 2 sebagai kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), sedangkan kelas kontrol diberi perlakukan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Uji hipotesis menggunakan uji-t pada taraf signifikan 5% menunjukkan hasil thitung (15,49) > ttabel (1,671), berarti Ha diterima dan H0 ditolak, maka penerapan model pembelajaran berbasis masalah memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X MS SMAN 1 Kediri pada materi reaksi reduksi dan oksidasi.