Maisaroh Dinyati
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : MDJ (Makassar Dental Journal)

Kuretase gingiva sebagai perawatan poket periodontal Maisaroh Dinyati; Andi Mardiana Adam
Makassar Dental Journal Vol. 5 No. 2 (2016): Vol 5 No 2 Agustus 2016
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.265 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v5i2.99

Abstract

Penyakit periodontal merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang memiliki prevalensi cukup tinggi di masyarakat. Penyakit periodontal sering diikuti dengan adanya poket. Poket periodontal bukan merupakan diagnosis suatu penyakit tetapi suatu proses bertambah dalamnya sulkus gingiva secara patologis, merupakan salah satu gambaran klinis penyakit periodontal. Poket dapat melibatkan satu, dua, atau lebih permukaan gigi, dan poket dapat mempunyai kedalaman yang berbeda dan jenis yang berbeda pada permukaan yang berbeda dari gigi yang sama dan pada permukaan aproksimal dari interdental yang sama. Poket dapat juga berbentuk spiral dan lokasinya paling umum di daerah furkasi. Prosedur untuk menghilangkan faktor-faktor etiogenik pada poket periodontal dapat dilakukan dengan kuretase. Manfaat atau tujuan dari kuretase secara umum membuat perlekatan baru terutama pada poket infraboni, mengeliminasi poket gingiva, memperbaiki gingiva menjadi sehat baik warna, kontur, konsistensi dan tekstur permukaannya. Kuretase terdiri dari kuretase subgingiva dan kuretase gingiva, Enap, Menap, chemical curettage, ultrasonic curettage, dan laser curettage. Pemilihan tindakan kuretase tersebut berdasarkan indikasi dan kontraindikasi dari penderita. Penyembuhan setelah dilakukannya prosedur kuretase dan pemilihan obat sistemik dapat diberikan kepada penderita setelah kuretase, serta tindakan yang perlu dilakukan oleh penderita setelah dilakukan kuretase. Kuretase dilakukan berdasarkan indikasi pada pasien misalnya pasien yang memiliki penyakit sistemik sehingga tidak dapat dilakukan perawatan atau tindakan pembedahan.