Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal farmasi UIN Alauddin Makassar

Pengaruh Penggunaan Pelarut terhadap Skrining Fitokimia dan Profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Ekstrak Daun Tobo-Tobo (Ficus septica Burm. F): bahasa indonesia Mukhriani, Mukhriani; Nur Azizah Syahrana; Nursyamsi Dhuha; Dwi Ariqoh Ridwan
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Edisi November
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v11i2.45451

Abstract

Pendahuluan: Penelitian Pengaruh Penggunaan Pelarut terhadap Skrining Fitokimia Dan Profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Ekstrak Daun Tobo-Tobo (Ficus septica Burm. F). Tujuan daam penelitian ini adalah mengetahui kandungan Ficus septica Burm. F dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Metode: Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi secara maserasi dengan pelarut air, etanol 96%, etil asetat, dan n-heksan. Profil fitokimia dilakukan untuk mengidentifikasi golongan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid dan triterpenoid dengan KLT. Hasil: Adapun hasil yang didapatkan dari skrining fitokimia dan kromatografi lapis tipis menunjukkan kandungan senyawa bioaktif dalam ekstrak air adalah alkaloid, flavonoid, dan saponin, ekstrak etanol 96% adalah flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid, ekstrak etil asetat adalah tanin, sedangkan ekstrak n-heksan tidak ditemukan kandungan senyawa yang diteliti. Identifikasi alkaloid dengan uji KLT pada ekstrak etanol 96% dengan nilai Rf 0,23, 0,43, 0,03 dan 0,25. Identifikasi flavonoid pada ekstrak etanol 96% dengan nilai Rf 0,2 dan 0,38, sedangkan ekstrak etil asetat dengan nilai Rf 0,38 dan 0,49. Identifikasi tanin pada ekstrak etil asetat dengan nilai Rf 0,63, sedangkan pada ekstrak n-heksan dengan nilai Rf 0,25, 0,58, dan 0,69. Identifikasi senyawa triterpenoid pada ekstrak etanol 96% dengan nilai Rf 0,58, 0,23 dan 0,4, pada ekstrak etil asetat dengan nilai Rf 0,63 dan 0,67, sedangkan pada ekstrak n-heksan dengan nilai Rf 0,18, 0,52, dan 0,65. Kesimpulan: Penggunaan pelarut yang berbeda dapat mempengarahui optimalnya penarikan senyawa metabolit sekunder pada daun tobo- tobo (Ficus septica Burm. F). Kata kunci: Ekstraksi, Skrining Fitokimia, KLT, Pelarut