Teknik pembelajaran daring sudah tidak asing diterapkan di berbagai institusi pendidikan karena memiliki berbagai kelebihan yang menjadi solusi sementara untuk keberlangsungan kegiatan belajar mengajar selama pandemi COVID-19. Namun kompetensi tenaga pendidik dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran daring masih belum merata, khususnya pada daerah marginal dengan keterbatasan akses. Mitra kegiatan adalah sub bidang Misi GKY Puri Indah yang memiliki Bimbingan Belajar (Bimbel) yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Kegiatan ini dibutuhkan oleh mitra karena 31 guru yang ditugaskan pada Bimbel tersebut merupakan lulusan Teologi dan tidak punya pembekalan keterampilan mengajar. Pelaksanaan kegiatan mengadopsi metode Gagne yang terdiri dari 9 tahapan dalam pelaksanaan kegiatan. Hasil pengolahan data survey pra kegiatan menunjukkan mayoritas peserta terbiasa menggunakan teknologi dalam proses komunikasi seperti sosial media, akan tetapi hanya <10% peserta (N=31) yang memahami metode pembelajaran dengan learning management system. Hasil pengolahan data menunjukan terdapat korelasi positif yang kuat antara penerimaan teknologi (technology acceptance model) dan kesiapan peserta dalam kegiatan pembelajaran berbasis daring (online learning readiness) r(31)= .682, p < 0.000. Evaluasi kegiatan dilakukan secara komprehensif, mulai dari observasi pelaksanaan kegiatan, evaluasi pasca kegiatan melalui e-polling untuk memberikan feedback bagi penyelenggara, maupun feedback untuk peserta yang diserahkan kepada pengurus Bidang Misi GKY Puri Indah dalam bentuk laporan.