ABSTRAK Kabupaten Pidie Jaya merupakan kabupaten baru yang didirikan pada tahun 2007,di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Salah satupotensi yang dapat dikembangkan untuk peningkatan pendapatan masyarakat setempat adalah perkebunan rakyat.Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan pemanfaatan lahan untuk beberapa komoditas perkebunan rakyat. Komoditas basis dianalisis menggunakan metoda locationquotient(LQ). Kemampuan dan kesesuaian lahan dievaluasi menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) berdasarkan kriteria kebutuhan tanaman. Kelayakan financial dianalisis menggunakan metode Net Present Value (NPV) dan Break Even Point (BEP). Keunggulan komparatif dan kompetitif diestimasi menggunakan metode Policy Analysis Matrix(PAM). Metode Analytical Hierarchy Process(AHP) digunakan untuk analisis persepsi masyarakat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kakao merupakan komoditas basis di Pidie Jaya. Selain kakao,rencana pemerintah daerah untuk mengembangkan perkebunan rakyat kelapa sawit perlu diperhitungkan. Berdasarkan analisis kemampuan lahan,wilayah yang dapat digunakan untuk pengembangan perkebunan rakyat adalah 45.784,78 hektar.Kakao dan kelapa sawit merupakan komoditas yang sesuai dikembangkan di Kabupaten Pidie Jaya,kelas kesesuaian lahannya adalah S2 (cukup sesuai) dan S3 (sesuai marginal) untuk kedua komoditas. Secara finansial, kakao dan kelapa sawit layak diusahakan pada discount factor 17 %, dengan NPV sebesar Rp26.051,158 dengan BEP produksi 505 kg hektar dan harga Rp. 5.568/kg untuk kakao, dan NPV sebesar Rp. 45.547.405 dengan BEP produksi 7.423 kg/hektar dan harga Rp. 301/kg untuk kelapa sawit. Kedua komoditas memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif dengan nilai koefisien PCR<1 dan DRC<1. Hasil analisis persepsi masyarakat menunjukkan bahwa kakao merupakan prioritas utama untuk dikembangkan. Wilayah yang direkomendasikan untuk pengembangan kakao dan kelapa sawit di Pidie Jaya adalah seluas 27.178,97 hektar.  Kata Kunci: Kesesuaian Lahan, Kakao, Kelapa Sawit, Kelayakan Ekonomi, Proses Hierarkhi Analitik. ABSTRACT Pidie Jaya Regency is new regency in Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Province that was established in 2007. One of potency to be developed for income generating of local community is smallholding plantation. The purpose of this research is to plan land utilization for several commodities of smallholding plantation. Basic sector was analyzed using location quotient (LQ). Land capability and land suitability were evaluated by using Geographic Information System (GIS) based on land requirement criteria. Financial feasibility was analyzed using Net Present Value (NPV) and Break Event Point (BEP) methods.The comparative and competitive advantages were estimated by using of Policy Analysis Matrix (PAM) method. Method of Analytical Hierarchy Process (AHP) was used to analysis the community perception. The results of the research showed that cocoa is the basic commodity in Pidie Jaya. In addition to cocoa, plan of local government to develop oil palm smallholding plantation in the area was taken into account. Based on land capability analysis,the area which is able to be used for agricultural plantation commodity is 45.784,78 hectares. Cocoa and oil palm crop are suitable in Pidie Jaya Regency with actual land suitability class of S2 (suitable) and S3 (marginally suitable) for both commodities. Financially, cocoa and oil palm are feasible at discount factorof 17 %, with NPV of Rp 26.051,158 with production BEP of 505 kg/hectares and price of Rp. 5.568 /kg for cocoa and NPV of Rp. 45.547.405 with production BEP of 7.423 kg/hectares and price of Rp. 301 /kg for oil palm. Both of commodity have comparative and competitive advantages with coefficient value of PCR <1 and DRC <1. Result of community perception analysis indicates that cocoa are the main priority commodities to be developed. The area which is able to be recommended for development of cocoa and oil palm crop in Pidie Jaya is 27.178,97 hectares. Keywords : Land Suitability, Cocoa, Oil Palm, Economic Feasibility, Analytical Hierarchy Process.