Fitriliana Fitriliana
Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University, Jl. Raya Palembang Prabumulih Km32, Ogan Ilir Sumatera Selatan 30662

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE

Uji Ketahanan Formulasi Sel Ekstrak Daun Pacar Kuku (Lawsonia inermis L.) terhadap Pewarnaan Rambut Kesumawati, Kesumawati; Maghfirah, Maghfirah; Meilina, Rulia; Fitriliana, Fitriliana
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2956

Abstract

Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut untuk mewarnai rambut, salah satunya yaitu daun pacar kuku (lawsonia inemis L.) yang sudah digunakan masyarakat secara tradisional. Berbagai senyawa yang terkandung di dalamnya yaitu terpenoid, flavonoid dan saponin. Flavonoid merupakan senyawa aktif yang paling banyak ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama ketahanan formulasi gel ekstrak daun pacar kuku terhadap pewarnaan rambut. Penelitian ini membuat 4 formulasi sediaan gel dengan bahan aktif ekstrak daun pacar kuku dengan komposisi F0 (tanpa ekstrak), FI (3%), FII (6%) dan FIII (9%) menggunakan metode ekstraksi secara dingin yaitu maserasi. Pewarnaan rambut dilakukan dengan cara rambut uban yang telah dicuci bersih dibagi menjadi 4 bagian selanjutnya dicat dan dibiarkan selama 4 jam lalu dibersihkan dan dikeringkan. dari penelitian ini yaitu (F0) coklat pudar, (FI) coklat gelap, (FII) coklat keorangean dan (FIII) coklat kemerahan. Formulasi gel ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis L.) dapat bertahan selama 6 minggu yaitu sebagai pewarna rambut semi permanen. Formulasi gel ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis L.) ini aman digunakan untuk pewarnaan rambut tanpa ada iritasi yang terjadi pada kulit. Saran dari peneliti yaitu perlu dilakukan penelitian dengan selanjutnya mengenai ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis L.) tersebut dengan formulasi dalam bentuk sediaan salep.Kata kunci : Uban, Daun Pacar Kuku (lawsonia inemis L.), Pewarna Rambut GelHair dye preparation is a cosmetic preparation used in hair make up to color hair, one of which is henna leaves (Lawsonia inemis L.) that has been traditionally used among community. Various compounds were contained in it, such as terpenoid, flavonoid and saponin. Flavonoid is the most found active compound. This research aims to determine the endurance time of henna gel formulation on hair dyeing. This research used 4 gel preparation formulations with henna leaves extract i.e. F0 (no extract), FI (3%), FII (6%) and FIII (9%) using a cooling method namely maceration. The hair dye was done by dividing the grizzle that has been washed properly into 4 parts, after cleaned and dried. The results of this study were (F0) faded brown, (FI) dark brown, (FII) orange brown and (FIII) reddish brown. The gel formulation of nail henna leaf extract (Lawsonia inermis L.) can last for 6 weeks, namely as a semi-permanent hair dye. The gel formulation of nail henna leaf extract (Lawsonia inermis L.) is safe to use for hair coloring without irritation when using hair dye preparations. The suggestion from the researcher is that further research needs to be carried out regarding the leaf extract of nail henna (Lawsonia inermis L.) with a formulation in the form of an ointment.Keywords : Grizzle, Henna Leaves (lawsonia inemis L.), Gel Hair Dye
Analisis Dampak Infertil Terhadap Kesehatan Jiwa Pada Wanita Yang Sudah Menikah Di Kabupaten Pidie Tahun 2023 Asyura, Finaul; Anwar, Chairanisa; Rosdiana, Eva; Fitriliana, Fitriliana
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i1.3974

Abstract

Latar Belakang: Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil, ketidak mampuan mempertahankan kehamilan, ketidak mampuan untuk membawa kehamilan kepada kelahiran hidup. Infertilitas dapat bersifat primer dimana pasangan yang gagal untuk mendapatkan kehamilan sekurang- kurangnya dalam satu tahun berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi dengan angka kejadian sebanyak 62,0% dan infertilitas sekunder yaitu ketidakmampuan seseorang memiliki anak atau mempertahankan kehamilannya dengan angka kejadian sebanyak 38,0%. Tujuan penelitian: untuk mengetahui menganalisis dampak infertil terhadap kesehatan jiwa pada wanita di Kabupaten Pidie. Metode penelitian: kualitatif dengan pendekatan ferminologi yang dimaksudkan untuk mengeksplorasi fenomena dampak infertil terhadap kesehatan jiwa pada wanita yang telah menikah. Dimana informan penelitian ini sebanyak delapan orang informan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, in-depth interview, dan dokumentasi selama proses penelitian dan analisis data yaitu menggunakan analisis komponensial (content). Hasil penelitian: dapat menjadi motivasi Wanita infertil dalam upaya mencari dan mendengarkan informasi serta penyuluhan yang jelas terhadap upaya pengobatan infertil.Kata Kunci: Infertil, Kesehatan Jiwa, Stress, Copping Mechanism, Upaya Pengobatan Background: Infertility is the inability to get pregnant, the inability to maintain a pregnancy, the inability to bring a pregnancy to a live birth. Infertility can be primary where couples who fail to conceive for at least one year have regular sexual intercourse without contraception with an incidence rate of 62.0% and secondary infertility, namely the inability of a person to have children or maintain a pregnancy with an incidence rate of 38.0%. Research objective: to analyze the impact of infertility on mental health in women in Pidie Regency. Research method: qualitative with a ferminological approach intended to explore the phenomenon of the impact of infertility on mental health in married women. Where the informants for this research were eight informants. Data collection techniques through observation, in-depth interviews, and documentation during the research and data analysis process are using componential (content) analysis. Research results: can be a motivation for infertile women to seek and listen to clear information and counseling regarding infertile treatment efforts.Keywords: Infertility, Mental Health, Stress, Coping Mechanism, Treatment Efforts
Formulasi Sediaan Lulur Whitening Dari Ekstrak Ampas Wortel (Daucus carota L.) Kesumawati, Kesumawati; Fadlia, Fitri; Astryna, Syarifah Yanti; Fitriliana, Fitriliana
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i1.4092

Abstract

 Kulit merupakan bagian tubuh yang penting dan perlu diperhatikan. Kulit yang indah identik dengan kulit yang tidak kusam dan warna kulit yang cerah. Menjaga kesehatan kulit tidak hanya dilakukan dengan makanan kaya akan nutrisi, tetapi dapat dilakukan dengan memberi nutrisi dari luar. Lulur merupakan salah satu sediaan yang dapat membuka pori-pori, mengangkat sel kulit mati, kotoran, sehingga kulit menjadi lebih bersih dan cerah. Kandungan flavonoid dari ekstrak ampas wortel mempunyai kemampuan untuk mencerahkan kulit. Penelitian ini bertujuan mengetahui formulasi sediaan lulur ekstrak ampas wortel (Daucus carota L.) sebagai whitening, mengetahui efektifitas sediaan lulur dari ekstrak ampas wortel (Daucus carota L.) sebagai whitening dan mengetahui konsentrasi yang efektif dihasilkan oleh lulur dari ekstrak ampas wortel (Daucus carota L.) sebagai whitening. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental Laboratorium. Hasil yang diperoleh adalah sediaan F3 memiliki tingkat kecerahan kulit yang sama dengan sediaan pembanding yaitu lulur whitening Sumber Ayu, hal ini disebabkan oleh pengaruh konsentrasi ekstrak ampas wortel sebanyak 5% yang mengandung senyawa flavonoid. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ekstrak ampas wortel (Daucus carota L.) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan lulur, ekstrak ampas wortel (Daucus carota L.) memiliki efek sebagai whitening, dan semakin tinggi konsentrasi Ekstrak ampas wortel (Daucus carota L.) maka akan semakin efektif sebagai whitening.Kata kunci : Ampas Wortel, Lulur, WhiteningThe skin is an important part of the body and needs attention. Beautiful skin is synonymous with skin that is not dull and skin is bright. Maintaining healthy skin is not only done with foods rich in nutrients, but can be done by providing nutrients from the outside. Scrub is a preparation that can open pores, remove dead skin cells and dirt, so that the skin becomes cleaner and brighter. The flavonoid content of dregs carrot extract has the ability to brighten the skin. This study aims to determine the formulation of dregs carrot (Daucus carota L.) scrub as whitening, determine the effectiveness of dregs carrot (Daucus carota L.) scrub as a whitening and determine the effective concentration produced by carrot pulp extract (Daucus carota). L.) as a whitening. The method used in this research is experimental laboratory. The results obtained were that the F3 preparation had the same skin brightness level as the comparison preparation, namely Sumber Ayu's whitening scrub, this was due to the effect of the concentration of dregs carrot extract as much as 5% which contained flavonoids. The conclusion of this study is that the dregs carrot extract (Daucus carota L.) can be formulated in the form of a scrub, the dregs carrot extract (Daucus carota L.) has a whitening effect, and the higher the concentration of dregs carrot extract (Daucus carota L.), the higher the concentration of dregs carrot extract (Daucus carota L.). the more effective as a whitening. Keywords : Dregs Carrot, Scrub, Whitening