Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

POLA MAKAN DAN UMUR KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Astuti, Dwi; Kulsum, Ummi
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 2, No 1 (2018): INDONESIA JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Indonesia Jurnal Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.916 KB) | DOI: 10.26751/ijb.v2i1.448

Abstract

AbstrakBerdasarkan data DINKES (Dinas Kesehatan) Kabupaten Jepara  jumlah ibu hamiltahun 2012 sampai dengan bulan September jumlah ibu hamil 18154 ibu hamil dengan ibu hamil Anemia sebanyak 4847 ibu hamil (26,7%). Data dari Puskesmas Bangsri di desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara pada tahun 2012 s/d bulan  September  ibu hamil sebanyak 143  ibu hamil yang mengalami Anemia  sebanyak 68  ibu hamil dari 68 ibu hamil 24 orang Trismester pertama, 10 orang Trismester dua dan 34 orang trismester tiga. Sedangkan untuk AKB (Angka Kematian IBU) diwilayah Puskesmas Bangsri I sampai dengan bulan September tahun 2012 desa Bangsri sebagai urutan pertama dengan kematian ibu 2 orang, Kedungleper 1 orang, Jerukwangi 1 orang, Bondo, Wedelan, Banjaran dan Banjaragung tidak ada kematian ibu. Kata Kunci:Pola makan, umur kehamilan, kejadian anemia AbstractData DINKES (Department of Health) Jepara number of pregnant women. 2012 until September 18 154 the number of pregnant women pregnant women pregnant women with anemia as 4847 pregnant women (26.7%). Data from the health center in the village Bangsri Bangsri Bangsri Jepara district in 2012 s / d in September as many as 143 pregnant women pregnant women have anemia as many as 68 pregnant women from 68 pregnant women trimesters first 24 people, 10 people 34 people trimesters trimesters two and three . As for the IMR (MOM Mortality) region I Bangsri Health Center until September 2012 as the first order Bangsri village with 2 maternal deaths, Kedungleper 1 person, 1 person Jerukwangi, Bondo, Wedelan, Banjaran and Banjaragung no maternal deaths Keywords: diet, gestational age, the incidence of anemiaPOLA MAKAN DAN UMUR KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
KECEMASAN WANITA PADA MASA MENOPAUSE BERDASARKAN TINGKAT EKONOMI Wigati, Atun; Kulsum, Ummi
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 1, No 2 (2017): INDONESIA JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Indonesia Jurnal Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.959 KB) | DOI: 10.26751/ijb.v1i2.372

Abstract

Seseorang yang memiliki tingkat ekonomi tinggi atau tingkat pendapatan yang baik akan merasa tidak cemas dibanding dengan seseorang yang memiliki tingkat ekonomi yang rendah atau pendapatan kurang akan merasa cemas, tidak menutup kemungkinan jika tingkat ekonomi atau pendapatan pada ibu menopause menjadi salah satu faktor timbulnya kecemasan dalam menghadapi menopause. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tingkat ekonomi terhadap tingkat kecemasan wanita dalam menghadapi menopause di Desa Mindahan Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Tahun 2017. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode survey dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita menopause yang tinggal di desa Mindahan Kecamatan Batealit, yang dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2017. Tehnik pengambilan sample yang digunakan adalah purposive sampling, didapatkan sample sebanyak 37 responden. Tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa hasil penelitian menggunakan uji Kendall’s tau, didapatkan hasil bahwa terdapat korelasi tingkat ekonomi dengan kecemasan ibu dalam menghadapi menopause di Desa Mindahan Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Tahun 2017 (p<0,05) dengan nilai korelasi r = 0,571 yang menunjukkan bahwa korelasi sedang. Diharapkan dapat dilakukan penelitian terkait kecemasan pada ibu menopause dengan determinan yang berbeda dan wanita pada usia menopause agar lebih menambah wawasan tentang menopause dan penanganannya sehingga dapat mengurangi kecemasan ibu dan tidak tergantung pada keadaan ekonomi. Kata kunci : Tingkat ekonomi, Tingkat kecemasan
Determinan yang Menyebabkan Masyarakat Melakukan Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kecamatan Sungai Ambawang Kulsum, ummi
Jurnal Curvanomic Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Ekonomi Pembangunan
Publisher : Jurnal Curvanomic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK            Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah :(1) Determinan apa yang menyebabkan Masyarakat Melakukan Alih fungsi lahan di Kecamatan Sungai Ambawang, (2) Aktifitas Ekonomi yang dilakukan Masyarakat yang sudah beralih fungsi lahannya.            Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan dan kejadian berdasarkan fakta dan data sebaik mungkin tentang permasalahan yang akan dibahas di Kecamatan Sungai Ambawang. Data yang digunakan yakni data primer yang didapatkan dari hasil wawancara yang berkaitan dengan Alih fungsi lahan pertanian, dan jumlah kepadatan penduduk di Kecamatan Sungai Ambawang dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Sungai Ambawang dari Kepala Desa data jumlah produksi Karet dan sawit  di  Kecamatan Sungai Ambawang di dapat dari Dinas Ketahanan pangan, perkebunan dan peternakan. Populasi yang memiliki lahan pertanian sebesar 60 jiwa dan 35 jiwa yang diambil sampel  menggunakan Metode purposive sample. Alat pengumpul data yang digunakan yakni observasi dan wawancara.Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Sungai Ambawang memiliki tujuan yaitu untuk menganalisis Determinan apa yang menyebabkan masyarakat melakukan alih fungsi lahan di Kecamatan Sungai Ambawang, Mengidentifikasi aktifitas ekonomi yang dilakukan masyarakat pada lokasi yang sudah beralih fungsi.Hasil analisis menunjukkan bahwa masyarakat yang melakukan alih fungsi lahan sangat dominan berpengaruh terhadap pendapatan keluarga. Karena mereka mengalihfungsikan sebagian lahannya untuk mensejahterakan kehidupan mereka. Motivasi yang mendorong masyarakat  di Kecamatan Sungai Ambawang, dari 35 orang responden memberikan suatu alasan dalam mengalihfungsikan lahan yang mereka miliki, pertama adalah pendapatan yang diterima relatif lebih tinggi, kedua responden beralasan banyaknya tanggungan keluarga, ketiga responden beralasan  untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kata Kunci :Determinan alih fungsi lahan dan Aktifitas Ekonomi 1.      LATAR BELAKANG                 Pendapatan dalam suatu keluarga sangatlah penting untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga itu sendiri, dimana untuk memenuhi kebutuhan pokokkeluarga dan hal-hal lainnya untuk tetap bertahan hidup adalah sebagai prioritas utama dalam kehidupan keluarga. Keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan kadang membuat masyarakat untuk berfikir bekerja lebih giat lagi dengan cara mengalihfungsikan lahan yang mereka miliki, agar penghasilan yang mereka peroleh lebih meningkat dari sebelumnya. Pada dasarnya mereka memilih melakukan alihfungsi lahan disebabkan penghasilan yang mereka dapat sebelumnya tidak mencukupi kebutuhan hidup, sedangkan pengeluaran  semakin meningkat, namun jika dilihat dari penghasilan sebelumnya tetap memiliki kontribusi yang cukup baik. Berdasarkan uraian yang telah ada, penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Adapun judul dari penelitian ini adalah mengenai “  Determinan yang Menyebabkan Masyarakat Melakukan Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kecamatan Sungai Ambawang ”.*Email: umiekulsum753@gmail.comRumusan MasalahPernyataan MasalahDeterminan apa yang menyebabkan masyarakat melakukan alih fungsi lahan di Kecamatan Sungai Ambawang?Aktifitas ekonomi apa yang dilakukan masyarakat yang sudah beralih fungsi lahannya?   Tujuan Penelitian 1.         Untuk menganalisis determinan apa yang menyebabkan masyarakat melakukan alih fungsi lahan di Kecamatan Sungai Ambawang2.         Mengidentifikasi aktifitas ekonomi yang dilakukan masyarakat pada lokasi yang sudah beralih fungsi.2.   Kajian Literatur Menurut Utomo, dkk. (1992). Alih fungsi lahan adalah berubahnya pemanfaatan suatu lahan dari pemanfaatan sebelumnya yang menyebabkan dampak negatif terhadap potensi yang dimiliki oleh lahan tersebut sebelum dialihfungsikan. Dapat disimpulkan bahwa alih fungsi lahan adalah perubahan pemanfaatan lahan dari satu fungsi ke fungsi yang lain sesuai dengan manfaat tertinggi yang diberikan kepada pemilik lahan.Lewis dalam Jhingan ( 2008 : 156) Penganut aliran klasik membangun teori mengenai pembangunan ekonomi yang diuraikan dalam artikel yang berjudul Econimic Development With Unlimited Supplies Of Labor. Menurut Lewis, di banyak negara terbelakang tersedia buruh dalam jumlah tak terbatas dengan upah sekedar cukup untuk hidup ( subsisten). Pembangunan akan bisa dilaksanakan bila modal terakmulasi sebagai akibat peralihan buruh surplus dari sektor subsisten ( pertanian ) ke sektor kapitalis ( industri).Dalam teori “Pembangunan daerah pedesaan yang integratif (integrated rural development)”, Todaro and Smith (2006:503) yakni bahwa: Pada skala yang lebih luas , pembangunan sektor pertanian dan daerah pedesaan menjadi intisari pembangunan nasional secara keseluruhan. Pertumbuhan industri tidak akan berjalan lancar tanpa pembangunan daerah pedesaan yang integratif, dan kalaupun berjalan maka pertumbuhan industri tersebut akan menciptakan ketimpangan internal yang sangat parah dalam perekonomian tersebut.Penerimaan atau pendapatan kotor usahatani (grossfarmncome) didefinisikan  sebagai nilai produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Penerimaan usahatani didefinisikan sebagai nilai semua masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan didalam produksi, tetapi tidak termasuk tenaga kerja keluarga petani. Pendapatan berasal dari penjualan barang dan pemberian jasa dan diukur dengan jumlah yang dibebankan kepada langganan, klaim atas barang dan jasa yang disiapkan untuk mereka. ( Sukirno,2014).Hubungan antara lahan dan penduduk mulai diperhatikan dengan adanya pernyataan Malthus dalam AnEssay on Population (1798). Pernyataan pokoknya adalah ada kecendungan kuat pertumbuhan penduduk lebih cepat dari pertumbuhan pasok bahan makanan terutama disebabkan areal lahan adalah tetap. Erat kaitannya dengan pernyataan Malthus tersebut kita mengenalistilah daya dukung lahan. Konsep ini mencoba menjelaskan hubungan antara luas lahan dan jumlah penduduk. Kepadatan penduduk ( Population Density ) merupakan ukuran daya dukung secara kuantitatif. Sedangkan daya dukung kualitatif bisa diukur dengan Rasio manusia. (Sukanto Reksohadiprodjo 1993 ).           Hubungan Variabel          Hubungan pendapatan sebelum dan Pendapatan Sesudah Terhadap Alih fungsi lahanAda  hubungan  pendapatan sebelum dan pendapatan sesudah terhadap alih fungsi lahan pertanian di Kecamatan Sungai Ambawang, jika pendapatan sebelum dialihfungsikan lebih tinggi  dibandingkan dengan pendapatan  setelah dialihfungsikan maka lahan yang  digunakan untuk di alihfungsikan cendrung lebih sedikit dan sebaliknya, jika pendapatan setelah dialihfungsikan lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan sebelum dialihfungsikan maka lahan yang digunakan untuk di alihfungsikan lebih banyak    Kerangka Konseptual dan HipotesisPenelitianLahan sebagai salah satu faktor yang mempunyai kontribusi yang cukup besar untuk kegiatan pengalihfungsian lahan pertanian, pengalih fungsian lahan tersebut dari faktor pendapatan sebelum dan faktor pendapatan sesudah  diperoleh dari hasil wawancara dan penyebaran kuesioner guna untuk membandingkan pendapatan yang diperoleh masyarakat sebelum mengalihfungsikan lahan pertaniannya dan sesudah mengalihfungsikan lahan pertaniannya.Kerangka Konseptual        Dapat dilihat dari kerangka konseptual diatas bahwa ada hubungan  pendapatan sebelum dan pendapatan sesudah dengan alih fungsi lahan pertanian di Kecamatan Sungai Ambawang, jika pendapatan sebelum dialihfungsikan lebih tinggi  dibandingkan dengan pendapatan  setelah diaihfungsikan maka lahan yang  digunakan untuk di alihfungsikan cendrung lebih sedikit dan sebaliknya.  Dari hasil penelitian dijelaskan bahwa perubahan dari pendapatan sebelum dan pendapatan sesudah mengalami peningkatan. Jumlah pendapatan sebelum dialihfungsikan cendrung lebih sedikit, sedangkan setelah dialihfungsikan pendapatan yang diperoleh Masyarakat mengalami peningkatan dibandingkan dengan pendapatan sebelumnya sehingga masyarakat lebih cendrung memilih  mengalihfungsikan  sebagian lahan mereka.3.      METODE PENELITIAN       penelitian ini termasuk jenis penelitian yang menggunakan pendekatan Deskripktif, yaitu dimana penelitian ini berguna untuk menjabarkan tentang permasalahan yang berhubungan dengan penelitian, dalam hal ini menggambarkan faktor ekonomi yang terjadi pada masyarakat. referensi yang berhubungan dengan hal yang menguraikan atau menjabarkan dan memberikan keterangan mengenai data atau fenomena. Sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antara variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah (Sugiyono,2014).Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sungai Ambawang dengan luas wilayah 726,10 km2  terdiri dari 15 Desa, 64  Dusun  dengan total penduduk 74.131 jiwa.                        Jenis data yang digunakan yaitu dalam bentuk data primer data yang diperoleh melalui sampel yang diperoleh dengan mewawancarai masyarakat yang mengalihfungsikan lahan pertaniannya yang berada di Kecamatan Sungai Ambawang, dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan interview atau tanya jawab mengenai pendapatan sebelum dan sesudah adanya Alih fungsi lahan pertanian, beberapa alokasi lahan, luas lahan yang dialihfungsikan, jumlah tanggungan suatu  keluarga, pendapatan sektor petanian yang tidak mencukupi.                     Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dalam statistik deskriptif dan uji chi square.RumusX2 = ………………………………..3.3X2 = chi kuadratfo= frekuensi yang diobservasifh= frekuensi yang diharapkanMenentukan kriteria pengujianJika x2hitung ≤ x2tabel, maka terima HoJika x2hitung > x2tabel, maka tolak5.   SIMPULAN         Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Determinan yang menyebabkan Masyarakat melakukan Alih fungsi lahan pertanian di Kecamatan Sungai Ambawang,  masyarakat lebih cendrung melakukan alih fungsi lahan di Kecamatan tersebut diantaranya karena untuk mencari kesejahteraan dengan cara mengalihfungsikan lahan yang mereka miliki dengan jumlah pendapatan yang  semakin meningkat dari yang sebelumnya.       Dari hasil penelitian responden yang melakukan alihfungsi lahan paling banyak berada pada tingkat usia 30-41 tahun dengan jumlah 45,71%  karena di usia produktif ini masyarakat sangat bersemangat untuk bekerja mencari penghasilan yang lebih,         Harga karet yang semakin murah sehingga masyarakat lebih memilih menglihfungsikan lahannya untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dengan cara mengalihfungsikan ke sektor sawit meskipun pendapatan yang mereka terima tidak terlalu signifikan.Dari hasil analisis bahwa jumlah pendapatan sebelum dialihfungsikan dengan jumlah pendapatan sesudah dialihfungsikan mengalami peningkatan, sehingga masyarakat cendrung mengalihfungsikan  sebagian lahan yang mereka miliki.Saran      Berdasarkan kesimpulan yang ada maka dikemukakan beberapa saran antara lain:Harus ada perencanaan yang matang dalam pengelolaan lahan yang mereka miliki agar tercapainya tujuan dari pengalihfungsian lahan pertanian yang efektif.Pengalihfungsian lahan seharusnya meningkatkan aktivitas yang terjadi di masyarakat yakni dengan cara berbisnis, berjualan dan lain sebagainya .Petani dapat menggunakan sedikit lahan yang mereka miliki untuk mengembangkan pertaniannya dengan cara mengalihfungsikan lahan pertaniannya dan memperoleh penghsilan yang lebih.DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik.  Kabupaten Kubu Raya Dalam Angka Tahun 2017. Kabupaten Kubu Raya._________________.  Kabupaten Kubu Raya Dalam Angka Tahun 2016. Kabupaten Kubu Raya._________________. Kabupaten Kubu Raya  Dalam Angka Tahun 2015. Kabupaten Kubu Raya._________________. Kabupaten Kubu Raya  Dalam Angka Tahun 2014. Kabupaten Kubu Raya._________________. Kabupaten Kubu Raya Dalam Angka Tahun 2013.  Kabupaten Kubu Raya.                     Reksohadiprodjo, S (1993). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Energi, (Edisi 2): BPFE YogyakartaSukirno, S. (2014).Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo PersadaSugiyono, (2014). Metode Penelitian bisnis . Alfabeta BandungSingarimbun, S &Sofyan, E. (2003). Metode Penelitian Survey, Cetakan Kedua. Penerbit Pt.Pustaka Lp3es Indonesia: Jakarta.Utomo.,M. Eddy R.,& Thahir A.(1992) Pembangunan dan alih fungsi lahan, Lampung J-Agribisnis Economi, (Vol 2. No 1).Urep, S.A., (2014).Pengaruh ProdutivitasUsahatani Tanaman Pangan Dan Alih Fungsi Lahan Budidaya Tanaman Pangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Kesejahteraan  Masyarakat Kabupaten / Kota Di Provinsi Kalimantan Barat.( Disertasi  yang tidak di Publikasikan ) Universitas Airlangga, Surabaya.
EFEKTIVITAS JUS JAMBU BIJI MERAH TERHADAP KADAR LEUKOSIT DARAH PADA PASIEN PASCA OPERASI SECTIO CAESAREA Hidayah, Noor; Marsiningsih, Septi; Kulsum, Ummi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 9, No 2 (2018): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v9i2.468

Abstract

Latar belakang: Proses penyembuhan pasien post sectio caesarea pada fase inflamasi terjadi perubahan hematologi yaitu leukosit meningkat, peningkatan sampai puncaknya pada level 14.000-16.000/ul.proses tersebut bisa berlangsung dan beresiko infeksi jika factor – factor di luar tubuh tidak di kendalikan dengan baik. Salah satu cara untuk mengendlikan kadar leukosit agar tidak terjadi infeksi yaitu mengkomsumsi makanan sehat yang mengandung anti inflamasi yaitu flavonoid. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minum jus jambu terhadap kadar leukosit darah pada pasien post sectio caesarea. Metode: Jenis penelitian ini adalah quasy experiment dengan pendekatan waktu secara cross sectional dengan jumlah sampel 10 kelompok intervensi dan 10 kelompok kontrol diambil secara simple random sampling. Subyek penelitian adalah pasien post sectio di ruang Dahlia RS Raden Soedjati Purwodadi yang di cek kadar leukosit pretest dan posttest. Analisa data mengunakan Uji Paired T Test dan Wilcoxon. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian kelompok kontrol didapatkan hasil Uji Paired T Test yang hasil probabilitas/sig.(2-tailed)=0,294 maka p> 0,05 artinya tidak ada pengaruh terhadap leukosit yang tidak minum jus jambu. Dari hasil statistik pada kelompok perlakuan diperoleh hasil statistik wilcoxon yaitu Asymp.sig.(2-tailed)=0,093, maka p>0,05 yang artinya tidak ada ada pengaruh minum jus jambu terhadap kadar leukosit. Kesimpulan: Tidak ada pengaruh jus jambu biji merah terhadap kadar leukosit darah pada pasien post sectio caesarea di ruang Dahlia Rs Raden Soedjati Purwodadi. Saran dari penelitian bahwa pemberian jus jambu dapat digunakan, namun ternyata tidak spesifik membantu penurunan leukosit pasien post Sectoi Caesaria. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dengan menambahkan variable yang lain selain dari factor makanan  untuk melihat yng lebih berpengaruh terhadap pengendalian leukosit. Kata kunci         : Pasien Post SC, Leukosit, Jus Jambu Biji Merah. ABSTRACT Background: In post-sectio caesarea patients there is an inflammatory phase in which hematologic changes are increased leukocytes that increase to peak to 14,000-16.000 / ul. One way to lower levels of leukocytes is to consume healthy foods that contain anti-inflammatory flavonoids. Objective: This study aims to determine the effect of drinking guava juice to blood leukocyte levels in patients with post-sectio caesarea. Method: This research type was quasy experiment with time approach in cross sectional with 10 samples of intervention group and 10 control group was taken by simple random sampling. The subjects of the study were post-sectio patients in the Dahlia Rs Raden Soedjati Purwodadi room that checked the pretest and posttest leukocyte levels. Data analysis using Paired T Test and Wilcoxon Test. Result: Based on the result of the control group research, the result of Paired T Test with probability result (2-tailed) = 0.294 then p> 0,05 means that there is no effect to leukocytes that do not drink guava juice. From the statistical results in the treatment group obtained wilcoxon statistic that is Asymp.sig. (2-tailed) = 0,093, then p> 0,05 meaning there is no influence drinking guava juice to leukocyte level. Conclusion: There is no effect of red guava juice to blood leukocyte level in post-sectio caesarea patient in space Dahlia Rs Raden Soedjati Purwodadi. Suggestions from the study that guava juice can be used as one of the preferred drinkable beverages to help lower leukocyte levels in post-sectio caesarea patients and can be used as a reference for subsequent studies in surgical patients for surgical reasons due to an infection marked by increased leukocyte.
PENGARUH PEMBERIAN INFORMED CONSENT TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA Astuti, Dwi; Kulsum, Ummi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 9, No 2 (2018): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v9i2.464

Abstract

Tindakan pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap tubuh, integritas dan jiwa seseorang. Pasien dan keluarga memandang setiap tindakan pembedahan sebagai peristiwa  besar yang  dapat menimbulkan takut dan cemas tingkat tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan pemberian informed consent untuk mengurangi kecemasan pasien terhadap ancaman-ancaman yang dirasakan pasien saat akan menjalani operasi. Peran perawat dalam perawatan pre operasi adalah sebagai advocate, counselor dan consultant. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian informed consent terhadap kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD RAA Soewondo Pati. Jenis penelitian ini quasy experiment dengan menggunakan bentuk rancangan one group pre and postest design. Data dianalisa dengan uji statistik wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan kecemasan sebelum diberikan perlakuan pada kelompok intervensi sebagian besar mengalami cemas ringan sebanyak 25 orang (39,7%), dan kecemasan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok intervensi yaitu sebagian besar mengalami cemas ringan sebanyak 33 orang (52,4%),  Hasil uji statistik Wilcoxon diperoleh p value = 0,001 < α = 0,05. Kesimpulan Ada pengaruh antara informed consent terhadap kecemasan pada pasien pre operasi Sectio Caesarea dengan hasil P value 0,001 < p value 0,05.
POLA MENSTRUASI DENGAN TERJADINYA ANEMIA PADA REMAJA PUTRI astuti, dwi; Kulsum, Ummi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i2.832

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Anemia adalah keadaan di mana terjadi penurunan jumlah massa eritrosit yang ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan hitung eritrosit. Sintesis hemoglobin memerlukan ketersediaan besi dan protein yang cukup dalam tubuh. Protein berperan dalam pengangkutan besi ke sumsum tulang untuk membentuk molekul hemoglobin yang baru. Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia. Remaja putri memiliki risiko 10 lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan dengan remaja putra. Hal ini dikarenakan remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak. Di Indonesia terdapat empat masalah gizi remaja yang utama yaitu Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi (AGB), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKI), dan Kurang Vitamin A (KVA).  Anemia gizi merupakan masalah gizi yang paling utama di Indonesia, yang disebabkan karena kekurangan zat besi. Anemia gizi dapat disebabkan karena kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin yaitu besi, protein, Vitamin C, Piridoksin, Vitamin E. Tujuan: Untuk mengetahui Hubungan pola Menstruasi dengan terjadinya anemia pada remaja putri di MA Yassin Kebonagung Demak. Metode: Penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan sampel sebanyak 36 orang. Hasil : Sebagian besar responden mempunyai pola menstruasi normal sebanyak 25 orang (69,4%) dan pola menstruasi tidak normal sebanyak 11 orang (30,6%), sebagian besar responden tidak mengalami anemia sebanyak 17 orang (47,2%), dan paling anemia berat sebanyak 0 orang (0%). Kesimpulan : Setelah dilakukan tabulasi silang, maka dilakukan analisis dengan menggunakan Rank Spearman dan diperoleh nilai p value sebesar 0,001 < 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, ada hubungan pola menstruasi dengan terjadinya anemia pada remaja putri di SMK Kesuma Margoyoso Pati tahun 2019. Kata kunci                     : Pola Menstruasi, anemia, remaja putri  ABSTRACT Background: Anemia is a condition in which a decrease in the number of erythrocyte mass is shown by a decrease in hemoglobin levels, hematocrit, and erythrocyte count. Hemoglobin synthesis requires the availability of sufficient iron and protein in the body. Proteins play a role in transporting iron to the bone marrow to form a new hemoglobin molecule. Young women are one group that is prone to anemia. Young women have a greater risk of suffering from anemia compared to young men. This is because girls experience menstruation every month and are in their infancy so they need more iron intake. In Indonesia there are four main adolescent nutritional problems namely Protein Energy Deficiency (PEM), Iron Nutrition Anemia (AGB), Iodine Deficiency Disorders (IDD), and Vitamin A Deficiency (KVA). Nutritional anemia is the most important nutritional problem in Indonesia, which is caused by iron deficiency. Nutritional anemia can be caused due to lack of nutrients that play a role in the formation of hemoglobin, namely iron, protein, Vitamin C, pyridoxine, Vitamin E. Objective: To determine the relationship between menstrual patterns and the occurrence of anemia in young women in the Yassin Kebonagung Demak MA. Method: This study uses analytical correlation with a cross sectional approach with a sample of 36 people. Results: Most respondents have a normal menstrual pattern as many as 25 people (69.4%) and abnormal menstrual patterns as many as 11 people (30.6%), most of the respondents did not experience anemia as many as 17 people (47.2%), and most anemia is severe as many as 0 people (0%). Conclusion: After cross tabulation, analysis is performed using Rank Spearman and p value is obtained at 0.001 <0.05, so Ho is rejected and Ha is accepted. So, there is a relationship between menstrual patterns and the occurrence of anemia in young women in SMK Kesuma Margoyoso in 2019.Keywords             : Menstruation pattern, anemia, young women 
PROGRESIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) TERHADAP PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH (KGD) PADA PASIEN DEABETES MELITUS (DM) Siswanti, Heny; Kulsum, Ummi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2019): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v10i1.640

Abstract

Deabetes Melitus adalah kelompok penyakit metabolic yang dikarakteristikan dengan tingginya kadar glukosa dalam darah (Hiperglikemia) karena kelainan sekresi insulin, kelainan kerja insulin atau kombinasi keduanya, yang menyebabkan tingginya angka kematian di Indonesia. Progresif muscle relaxation merupakan salah satu terapi non farmakologis untuk merilekskan otot sehingga menyebabkan penurunan kadar glukosa darah pada pasien DM. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh terapi PMR terhadap perubahan kadar glukosa darah (KGD) pada pasien DM di Puskesmas Kalinyamatan Jepara. Dalam penelitian ini menggunakan desain pre experimental one group pretest-postest. Besar sampel adalah 32 responden yang masing – masing kelompok terdiri dari 16 responden. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Uji yang digunakan yaitu Uji T dan uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. P value = 0,000 (α<0,05) yang berarti ada pengaruh terapi PMR terhadap kadar glukosa darah pada pasien DM di Puskesmas Kalinyamatan Jepara. Hasil penelitian ini  dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan terutama di pukesmas Kalinyamatan Jepara untuk menjadikan PMR sebagai salah satu intervensi mandiri. Kata Kunci : Deabetes Melitus, kadar glukosa darah, terapi PMR.
KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI DI UPT PUSKESMAS JEPANG KUDUS Kulsum, Ummi; Astuti, Dwi; Wigati, Atun
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2019): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v10i1.636

Abstract

Pneumonia merupakan penyakit peradangan parenkim paru yang ditandai dengan adanya demam tinggi, menggigil, sesak napas, napas cepat, batuk dan tarikan dinding dada ke dalam. Pneumonia merupakan penyebab utama kematian bayi (0 - 11 bulan) sebesar 23,80% dan sebagai penyebab kedua kematian balita (1 – 4 tahun) yaitu 15,50% menempati urutan kedua setelah diare dari 10 besar kematian. Rata-rata 83 balita meninggal setiap hari akibat Pneumonia. Hal ini menunjukkan bahwa Pneumonia merupakan penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat utama yang berkontribusi terhadap tingginya angka kematian balita di Indonesia. Survei Demokrasi Kesehatan Indonesia (SDKI) melaporkan bahwa prevalensi Pneumonia balita Indonesia meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Riwayat pemberian ASI dengan kejadian Pneumonia Balita di UPT Puskesmas Jepang Mejobo Kudus tahun 2018. Metode penelitian case control  dengan  pendekatan  retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah balita berusia 7 bulan – 5 tahun dengan gejala batuk yang mengarah pneumonia berjumlah 110 balita, dengan sampel yang diteliti sejumlah 85 balita. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampel random sampling. Alat pengumpulan data berupa kuesioner Riwayat pemberian ASI dan (Manajemen Terpadu Balita sakit). Uji statistik dengan Spearman rank. Hasil penelitian Hubungan antara riwayat pemberian ASI dengan kejadian pneumonia pada balita diperoleh nilai p value sebesar = 0,224 (>0,05), berarti Tidak ada hubungan antara riwayat pemberian ASI dengan kejadian pneumonia pada balita di UPT Puskesmas Jepang Mejobo Kudus Tahun 2018.Kata Kunci : Riwayat pemberian ASI, pneumonia, balita.
PERILAKU KONSUMSI JAJANAN SEKOLAH DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA TUMPANGKRASAK KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS Nasriyah, Nasriyah; Kulsum, Ummi; Tristanti, Ika
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i1.913

Abstract

Pemenuhan gizi anak sekolah sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Usia anak adalah periode emas karena pada usia anak merupakan awal dari pertumbuhan dan perkembangan yang aktif sehingga membutuhkan gizi yang seimbang. Pada usia anak sekolah, anak tidak hanya berada dirumah melainkan harus kesekolah, saat disekolah anak tidak terpantau oleh orang tua dalam hal memilih dan mengkonsumsi jajanan. Perilaku anak dalam mengkonsumsi jajanan disekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Asupan makanan baik berupa jajanan maupun makanan dapat mempengaruhi status gizi anak sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku konsumsi jajanan sekolah dengan status gizi anak sekolah dasar. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Desa Tumpangkrasak Kabupaten Kudus Tahun 2019 dengan subjek penelitian 69 anak. Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa perilaku anak sekolah sebagian besar memiliki perilaku konsumsi jajanan positif (63,8%) dan sebagian besar memiliki status gizi baik (78,3%). Hasil uji analisis menggunakan lamda menunjukkan hasil ada hubungan yang signifikan antara perilaku konsumsi jajanan disekolah dengan status gizi anak sekolah yaitu p value 0,000 < 0,05 yang berarti ada hubungan antara perilaku konsumsi jajanan pada siswa SD dengan status gizi. Perilaku konsumsi jajanan sekolah berhubungan dengan staus gizi anak sekolah. Oleh sebab itu perlu sekali kerjasama antara guru, pengelola kantin sekolah dan orang tua dalam menyeleksi jajanan yang ada disekolah sehingga anak mampu memilih jajanan yang sehat untuk dikonsumsi. Selain itu pemantauan status gizi juga perlu dilakukan melalui usaha kesehatan sekolah oleh pihak puskesmas wilayah setempat. Kata Kunci : Perilaku konsumsi jajanan, Status gizi, Anak sekolah Dasar.
Instrumen-Instrumen Investasi Syariah Sebagai Alternatif Investasi Bodong Kulsum, Ummi; Tamimah, Tamimah
Bisei : Jurnal Bisnis dan Ekonomi Islam Vol 6 No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/bisei.v6i2.2220

Abstract

This study illustrates the number of cases of investment that duplicates the websites of entities that have permission so that it is as if the website officially belongs to the entity that has permission. Therefore, one way that prospective investors avoid the existence of investment bodong is that prospective investors must know whether the company has been registered with the Financial Services Authority (OJK) or not? Therefore, this study aims to look at sharia investment options in an effort to avoid investment bodong. This research is a literature study and a type of qualitative descriptive research. Qualitative descriptive is a data in the form of words, images and not numbers. This is due to the application of qualitative methods. In addition, all the data collected is likely to be the key to what has been researched. Thus, the research report will contain citations and data collection to give an idea of the presentation of the report. The result of this research is that there are five sharia investment options that have been registered with OJK, so that we avoid investments, including: Sharia Stock Investment, Sharia Mutual Fund Investment, Sharia Deposit, Retail Sukuk and Gold. This research uses qualitative descriptive methods. Keywords: Sharia Investment, Alternative, Bodong Investment