Anak jalanan masih merupakan permasalahan global, termasuk di Indonesia. Data Kementerian Sosial menunjukkan sekitar 4,5 juta anak jalanan tersebar diseluruh provinsi di Indonesia, sebanyak 80% faktor kemiskinan sebagai pencetusnya. Berbagai solusi telah dilakukan dalam menangani permasalahan anak jalanan, namun demikian, permasalahan masih muncul. Penanganan anak jalanan secara holistik dengan memperhatikan berbagai dimensi seperti pengembangan masyarakat, karakteritik masyarakat, dan model yang diterapkan akan menghasilkan suatu dampak yang lebih lama pula. Tabungan sampah anak jalanan (tabalan) adalah suatu model yang memiliki konsep menciptakan lapangan pekerjaan tanpa mengikatnya. Karena berbagai dimensi dilibatkan dalam model ini, model tabalan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam menangani permasalahan anak jalanan secara holistik. Participatori rurall appraisal digunakan sebagai metode dalam pelaksanaan karena melibatkan banyak elemen seperti pengepul sampah sebagai penadah dari anak jalanan yang bertugas sebagai pemasok sampah daur ulang, karang taruna sebagai pengawas dan wadah anak jalanan, serta kelurahan sebagai pembinanya. Evaluasi dilakukan setiap tiga bulan oleh karang taruna dan dilaporkan ke kelurahan sebagai bahan evaluasi program. Kata Kunci     : Anak Jalanan, Pemberdayaan, Tabungan Sampah