Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Struktur Komunitas Fitoplankton di Perairan Pangandaran Suryadi, Ibnu Bangkit Biosina; Kelana, Perdana Putra
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Perairan Pangandaran Kabupaten Pangandaran selama empat bulan dimulai pada bulan April hingga bulan Juli 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi struktur komunitas fitoplankton di Perairan Pangandaran yang merupakan daerah wisata.Pengambilan contoh fitoplankton dilakukan pada tiga titik yaitu di wilayah terumbu karang pantai timur dan barat serta karamba di pantai timur. Hasil penelitian menunjakan bahwa terdapat 10 genus dari kelas Bacillariophyceae, tiga genus dari kelas Chlorophyceae dan dua genus dari kelas Dinophyceae serta satu genus dari kelas Cyanophyceae. Kelimpahan fitoplankton di Perairan Pangandaran berkisar antara 48-166 ind/l. Indeks keanekaragaman dan keseragaman di Perairan Pangandaran berkategori sedang dan indeks dominasi berkategori rendah.
Kajian Peningkatan Produktivitas Polikultur Pada Karamba Jaring Apung di Waduk Cirata dengan Pemanfaatan Teknologi Aerasi Hamdani, Herman; Kelana, Perdana Putra; Zidni, Irfan
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB)

Abstract

Karamba Jaring Apung (KJA) merupakan salah satu metode dalam kegiatan budidaya ikan di perairan umum seperti Waduk Cirata. Masalah yang umum dihadapi oleh pembudidaya ikan KJA di Waduk Cirata yaitu rendahnya konsentrasi oksigen di lokasi tersebut, sehingga akan berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan ikan-ikan yang dibudidayakan. Rendahnya oksigen akan menyebabkan rendahnya laju pertumbuhan yang tentunya akan menurunkan produktivitas. Objek penelitian ini adalah produktivitas ikan bawal dan nila yang dibudidayaka secara polikultur dalam KJA di Waduk Cirata. Penelitian ini dilakukan selama 10 minggu dengan metode experimental yang menggunkanan 2 perlakuan yaitu KJA dengan airasi dan KJA tanpa aerasi. Adapun parameter yang diukur adalah oksigen terlarut (DO), amonia bebas (NH3), suhu, pH dan bobot ikan. Konsentrasi DO rata-rata pada KJA dengan aerasi lebih tinggi 8,26% dibandingkan KJA tanpa aerasi. Berdasarkan hasil analisis uji t, produktivitas KJA dengan menggunakan teknologi aerasi memberikan hasil produktivitas lebih baik bandingkan dengan tanpa menggunakan aerasi. Produktivitas rata-rata KJA dengan aerasi sebesar 11,47 Kg/m3, sedangkan KJA tanpa Aerasi adalah 8,91 Kg/m3.
RENCANA ZONASI KAWASAN KONSERVASI MANGROVE DI DESA SUNGAI DUALAP KECAMATAN KUALA BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROPINSI JAMBI Djunaidi, Djunaidi; Kusuma Haris, Rangga Bayu; Putra Kelana, Perdana; Dita Pramesthy, Tyas; Arumwati, Arumwati
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan hutan mangrove di Desa Sungai Dualap memiliki potensi yang cukup besar mempunyai luas lebih kurang 450 ha dengan ketinggian tegakan 3-20 meter telah memberikan kontribusi kesuburan perairan laut Kecamatan Kuala Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Keadaan ini telah menjadikan Desa Sungai Dualap sebagai salah satu sentra produksi perikanan (ikan, udang, kepiting bakau, kerang dan lain sebagainya) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah potensi dan kondisi mangrove serta menyusun rencana zonasi kawasan konservasi mangrove di Desa Sungai Dualap Kecamatan Kuala Betara Kabupatan Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan kajian terhadap potensi dan kondisi mangrove yang ada di sepanjang wilayah pesisir Desa Sungai Dualap dan tersusunnya zonasi kawasan konservasi mangrove dalam mendukung konservasi dan rehabilitasi kawasan hutan mangrove di Desa Sungai Dualap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rencana zonasi kawasan konservasi mangrove di Desa Sungai Dualap adalah seluas 601.49 ha yang terdiri dari zona inti dengan luas 432.35 ha, zona penyangga dengan luas 81.27 ha dan zona pemanfaatan/ekonomi seluas 87.87 ha. Jenis vegetasi mangrove yang ditemukan baik mangrove sejati maupun mangrove ikutan. Mangrove sejati meliputi jenis api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia alba), bakau minyak (Rhizophora apiculata), bakau merah (Rhizophora stylos) nipah (Nypa fruticans), jeruju (Achantus ilicifolius), kalimuntung (Carbera mingas) dan lain sebagainya. Sedangkan mangrove ikutan yang dapat ditemui di sepanjang kawasan pesisir Desa Sungai Dualap seperti : nibung (Anchupermatrgillaria), paku laut (Agrostichum aereum), tuba laut (Derris trifoliate), pandan (Pandanus tectorius) dan seduduk (Melastomacandidum). Kata Kunci: Ekosistem, Mangrove, Zonasi, Konservasi
Kondisi Habitat Dan Polymesoda Erosa Pada Kawasan Ekosistem Mangrove Cagar Alam Leuweung Sancang Perdana Putra Kelana; Isdrajad - Setyobudi; Majariana - Krisanti
Jurnal Akuatika Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Akuatika Vol. VI. No. 2/September 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.442 KB)

Abstract

Ekosistem mangrove yang berada di Cagar Alam Leuweung Sancang masih dalam kondisi alami. Salah satu biota yang hidup di ekosistem mangrove adalah Polymesoda erosa. Spesies ini memiliki nilai ekonomis dan ekologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi dan korelasi antara habitat dengan Polymesoda erosa pada ekosistem mangrove Cagar Alam Leuweung Sancang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga Desember 2013. Transek garis berplot digunakan untuk mengambil data Indeks Nilai Penting (INP) dan transek berplot yang diletakkan di dalam transek garis berplot digunakan untuk mengetahui kepadatan Polymesoda erosa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 spesies mangrove yang INPnya antara 37,9-300%. Kepadatan Polymesoda erosa antara 0-18±1,7 ind./10m2. Kerapatan mangrove tidak berdampak langsung pada kepadatan Polymesoda erosa, tetapi memberikan stimulasi pada parameter lingkungan seperti substrat dan kandungan C-organik pada substrat yang memiliki dampak langsung terhadap kepadatan Polymesoda erosa. Kata Kunci : Kepadatan, Mangrove, Polymesoda erosa, Sancang
STUDI KELAYAKAN LOKASI BARANG MUATAN KAPAL TENGGELAM (BMKT) SEBAGAI WISATA SELAM DI KABUPATEN KARAWANG JAWA BARAT Perdana Putra Kelana; Sandra Moerti Oktavian; Muhammad Fiqi Fadillah; Muhammad Nur Arkham
Aurelia Journal Vol 1, No 2 (2020): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v1i2.8949

Abstract

Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) dapat dimanfaatkan sebagai wisata selam. Kabupaten Karawang memiliki 3 lokasi BMKT yang akan dimanfaatkan untuk wisata selam. Studi ini dilakukan pada bulan Oktober 2019 dengan mengamati 4 stasiun pengambilan data yaitu Karang Kapalan, Karang Sendulang dan Karang Tamiyang serta Pulau Gede. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode survey. Adapun parameter yang diamati adalah jarak lokasi dari pantai, kondisi BMKT, dan kecerahan perairan serta kecepatan arus. Pengolahan data dilakukan untuk menghitung nilai Indeks Kelayakan Wisata (IKW) guna mengetahui kategori kelayakan wisata. Berdasarkan hasil studi, BMKT yang berupa fragmen keramik dalam kondisi tidak utuh dan keceraha perairan yang rendah menjadi penyebab nilai IKW rendah.  Nilai IKW ke-4 stasiun berada pada kisaran 39-41% dan termasuk kedalam kategori sesuai bersyarat.
STUDI KESESUAIAN KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI KAMPUNG LAUK KABUPATEN BANDUNG Perdana Putra Kelana; Ujang Subhan; Ibnu Bangkit Biosina Suryadi; Rangga Bayu Kusuma Haris
Aurelia Journal Vol 2, No 2 (2021): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v2i2.9887

Abstract

Kampung lauk in Bandung district is one of the efforts to increase the production of catfish (Clarias gariepinus). The purpose of this study was to determine the suitability of water quality for catfish cultivation in Bandung district. The Method used in this study was a survey method with purposive sampling technique to determine the point of observation and water sampling. This study was carried out in 3 stations which were potential locations for the lauk village with 2 sampling points at each station. Parameters observed were temperature, dissolved oxygen, pH and ammonia in accordance with the parameters listed in SNI 01-6484.5: 2002 Catfish (Clarias gariepinus) Rearing Class. Based on observations, the average value of all parameters at all stations is in accordance with SNI 01-6484.5: 2002, except for pH at station 2. Based on this, stations 1 and 3 are suitable for catfish cultivation, station 2 is not suitable.
ANALISIS ALAT TANGKAP JARING INSANG (GILL NET) BERDASARKAN KODE ETIK TATALAKSANA PERIKANAN BERTANGGUNG JAWAB DI PERAIRAN KOTA DUMAI Tyas Dita Pramesthy; Ratu Sari Mardiah; Shiffa F Shalichaty; Muhammad Nur Arkham; Rangga Bayu Kusuma Haris; Perdana Putra Kelana; Djunaidi Djunaidi
Aurelia Journal Vol 1, No 2 (2020): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v1i2.8951

Abstract

. Pengembangan perikanan tangkap berbasis CCRF dapat dilakukan untuk memanfaatkan potensi perikanan tangkap secara optimal. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis alat tangkap jaring insang berdasarkan dokumen CCRF sebagai kelanjutan dalam memberikan kebijakan dalam penggunaan alat tangkap. Metode pengambilan data yaitu menggunakan kuesioner selanjutnya dianalisis menggunakan statistika deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kekurangan dari penggunaan jaring insang yaitu terdapat pada mutu ikan yang tertangkap cenderung sedikit mengalami cacat fisik (bagian operkulum), serta masih tertangkapnya hasil tangkapan sampingan. Kesimpulan dari penelitian yaitu bahwa alat tangkap jaring insang direkomendasikan untuk digunakan oleh nelayan karena sesuai dengan kriteria alat tangkap ramah lingkungan yang memenuhi ketentuan dokumen CCRF.
PERBEDAAN KETINGGIAN AIR TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN MASKOKI (Carassius auratus) Rangga Bayu Kusuma Haris; Perdana Putra Kelana; Muhammad Basri; Jefri Putri Nugraha; Arumwati Arumwati
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v15i2.5128

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan maskoki (Carassius auratus) dengan ketinggian air yang berbeda. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Oktober 2018 sampai dengan November 2018 yang bertempat di Kampus C Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas PGRI Palembang yang beralamat Jalan Sakti Wiranata Kelurahan Srimulya Kecamatan Sematang Borang Palembang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 3 ulangan yaitu : A (Ketinggian air media 5cm B (Ketinggian air media 10 cm), C (Ketinggian air media 15 cm) dan D (Ketinggian air media 20 cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan berat rata-rata ikan maskoki (Carassius auratus) yang terbaik terdapat pada perlakuan B2 (ketinggian air 10 cm) sebesar 0.77 gr serta pertumbuhan panjang rata-rata ikan maskoki (Carassius auratus) sebesar 1.12 cm dan tingkat kelangsungan hidup ikan Maskoki (Carassius auratus) sebesar 96.67%.
RENCANA ZONASI KAWASAN KONSERVASI MANGROVE DI DESA SUNGAI DUALAP KECAMATAN KUALA BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROPINSI JAMBI Djunaidi Djunaidi; Rangga Bayu Kusuma Haris; Perdana Putra Kelana; Tyas Dita Pramesthy; Arumwati Arumwati
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v14i2.3465

Abstract

Keberadaan hutan mangrove di Desa Sungai Dualap memiliki potensi yang cukup besar mempunyai luas lebih kurang 450 ha dengan ketinggian tegakan 3-20 meter telah memberikan kontribusi kesuburan perairan laut Kecamatan Kuala Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Keadaan ini telah menjadikan Desa Sungai Dualap sebagai salah satu sentra produksi perikanan (ikan, udang, kepiting bakau, kerang dan lain sebagainya) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah potensi dan kondisi mangrove serta menyusun rencana zonasi kawasan konservasi mangrove di Desa Sungai Dualap Kecamatan Kuala Betara Kabupatan Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan kajian terhadap potensi dan kondisi mangrove yang ada di sepanjang wilayah pesisir Desa Sungai Dualap dan tersusunnya zonasi kawasan konservasi mangrove dalam mendukung konservasi dan rehabilitasi kawasan hutan mangrove di Desa Sungai Dualap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rencana zonasi kawasan konservasi mangrove di Desa Sungai Dualap adalah seluas 601.49 ha yang terdiri dari zona inti dengan luas 432.35 ha, zona penyangga dengan luas 81.27 ha dan zona pemanfaatan/ekonomi seluas 87.87 ha. Jenis vegetasi mangrove yang ditemukan baik mangrove sejati maupun mangrove ikutan. Mangrove sejati meliputi jenis api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia alba), bakau minyak (Rhizophora apiculata), bakau merah (Rhizophora stylos) nipah (Nypa fruticans), jeruju (Achantus ilicifolius), kalimuntung (Carbera mingas) dan lain sebagainya. Sedangkan mangrove ikutan yang dapat ditemui di sepanjang kawasan pesisir Desa Sungai Dualap seperti : nibung (Anchupermatrgillaria), paku laut (Agrostichum aereum), tuba laut (Derris trifoliate), pandan (Pandanus tectorius) dan seduduk (Melastomacandidum). Kata Kunci: Ekosistem, Mangrove, Zonasi, Konservasi
Studi Penilaian Resiliensi Nelayan Dalam Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang Di Pulau Biawak, Kabupaten Indramayu Muhammad Nur Arkham; Yudi Wahyudin; Perdana Putra Kelana; Rangga Bayu Kusuma Haris; Ratih Purnama Sari
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 12 No 1 (2021): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1549.613 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v12i1.855

Abstract

Kegiatan pemanfaatan dan eksploitasi ekosistem terumbu karang yang tidak ramah lingkungan dapat meningkatkan tekanan dan ancaman terhadap sumberdaya tersebut. Tujuan dari penelitian adalah untuk menghitung status resiliensi nelayan terhadap ekosistem terumbu karang. Lokasi penelitian di Pulau Biawak, Kabupaten Indramayu. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan metode wawancara menggunakan kuisioner dan observasi langung. Data sekunder diperoleh melalui kajian pustaka dan analisis berbagai literatur yang terkait dengan penelitian. Analisis indeks resiliensi nelayan dengan merepresentasikan dalam suatu komposit geometri. Hasil analisis indeks resiliensi nelayan (IRN) menunjukkan bahwa nelayan di lokasi studi menunjukkan tingkat resiliensi pada kategori resilien (66,9). Beberapa kegiatan dan program dari stakeholders dengan melibatkan nelayan dalam melakukan upaya transplantasi terumbu karang dapat meningkatkan resiliensi masyarakat dari parameter pengetahuan, adaptasi, persepsi dan ketergantungan.